Disentil Menhub Tak Profesional Atur Kepadatan, KCI Bilang 'Itu Penumpang Musiman'
Merdeka.com - Menteri Perhubungan (Menhub) Budi Karya Sumadi mengkritik PT Kereta Commuter Indonesia (KCI) yang dianggap tidak profesional dalam mengatur kepadatan penumpang di Kereta Rel Listrik (KRL) Commuter Line Jabodetabek selama musim Lebaran 2021.
Membalas pernyataan tersebut, VP Corporate Secretary PT KCI Anne Purba mengatakan, lonjakan penumpang KRL selama dua hari Lebaran ini terjadi akibat banyaknya penumpang musiman yang kerap abai terhadap protokol kesehatan.
"Kami menerima dengan baik teguran pak Menhub untuk perbaikan kami. Tapi mayoritas penumpang kami dua hari ini merupakan penumpang musiman yang edukasi protokol kesehatan harus terus kami lakukan," ujarnya di Stasiun Manggarai, Jumat (14/5).
Anne menyampaikan, PT KCI hingga saat ini sebenarnya masih menerapkan batas kapasitas penumpang 35-40 persen, atau 74 orang per kereta. Tapi populasi di KRL Commuter Line sering terlihat berdesakan lantaran penumpang musiman kerap tak mau lepas dari kelompoknya.
"Namun itu perlu diedukasi, misal ada marka-marka yang satu keluarga, satu rombongan itu tidak mau pisah dari temannya atau keluarganya. Tapi itu akan terus kita lakukan edukasi supaya mereka mematuhi marka-marka," tuturnya.
Secara jumlah, Anne memaparkan, penumpang musiman ini sebenarnya masih kalah banyak dibanding pekerja yang sering commute di hari kerja. Pada hari kerja, jumlah penumpangnya bisa mencapai 450-470 ribu per hari.
"Kalau tiga hari terakhir ini sebenarnya penumpangnya turun, di atas 200 ribu, belum nyampe 250 ribu. Masih lebih kecil dari hari kerja. Tapi yang hari kerja kan yang tiap hari naik KRL ya, jadi mereka udah paham sekali dengan peraturan-peraturan kita," ungkapnya.
Waktu pemberangkatan penumpang KRL musiman ini pun mengalami perubahan dibanding pekerja, dimana jam sibuknya bergeser dari pagi hari menjadi siang hari.
"Jadi kami melihat trennya, agak siang mereka baru melakukan perjalanan. Sehingga rekayasa pola operasi kami nanti akan memperkecil headaway di jam-jam siang seperti ini," kata Anne.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu KencanaSumber: Liputan6.com
(mdk/rhm)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Joko mengatakan bahwa sejumlah bagian tubuh korban memang diketahui dimutilasi dan dipisahkan dari badannya.
Baca SelengkapnyaBahkan, dia bukan merupakan sosok sembarangan di ruang lingkup profesinya tersebut.
Baca SelengkapnyaJenderal Bintang Empat tersebut pun mewanti-wanti pentingnya menjaga kerukunan dan perdamaian selama proses pemilu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Rasa kesepian bisa kita alami secara tiba-tiba, penting untuk mengenalinya secara tepat walau kadang kondisi ini tidak disadari.
Baca SelengkapnyaBeberapa momen tak terduga yang dialami oleh anggota Paskibraka Nasional.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca SelengkapnyaMomen seorang Kolonel TNI AD temui prajurit baru yang berhasil lolos pendidikan setelah 9 kali gagal.
Baca SelengkapnyaKapolda memutuskan terhitung mulai 31 Januari 2024, Bripka NA diberhentikan tidak dengan hormat dari Dinas Bintara Polri.
Baca SelengkapnyaRambut gondrong dan kumis tebal. Sekilas, mungkin tak ada yang percaya profesi dari pria ini adalah polisi.
Baca Selengkapnya