Ekspor Non Migas Masih Rendah, Tanda UMKM Indonesia Belum Naik Kelas
Merdeka.com - Wakil Direktur Institute for Development of Economic and Finance (Indef), Eko Listiyanto mengatakan, ekspor Indonesia untuk non minyak dan gas (migas) masih tergolong rendah. Hal ini menjadi suatu tanda bahwa Usaha Menengah Kecil dan Mikro (UMKM) Indonesia belum naik kelas.
"Data dari Kementerian Koperasi dan UMKM menggambarkan untuk total ekspor non migas, ya UMKM kita masih kecil sekali hanya 15,65 persen sumbangan mereka terhadap total ekspor. Ini berarti menggambarkan banyak UMKM di kita yang belum naik kelas," ujar Eko dalam diskusi daring, Jakarta, Senin (10/5).
Eko melanjutkan, seharusnya ekspor non migas Indonesia melalui UMKM bisa lebih besar lagi, mengingat mayoritas pelaku usaha di Indonesia adalah UMKM. Sumbangsih UMKM terhadap ekonomi Indonesia bahkan mencapai 60 persen.
"Penyerapan tenaga kerja Indonesia di sektor UMKM lebih dari 90 persen kemudian kontribusi terhadap PDB juga besar. Sebanyak 60 persen, data sebelum pandemi data tahun 2019 juga menggambarkan betapa besarnya dukungan dari UMKM ini," katanya.
Untuk itu, kata Eko pemerintah masih memiliki Pekerjaan Rumah (PR) yang harus diselesaikan bagaimana agar barang-barang yang dihasilkan oleh para UMKM tersebut bisa menembus ekspor. Jika hal tersebut bisa terjadi, maka ekonomi Indonesia pun bisa segera pulih.
"UMKM mainnya masih skala lokal lah kira-kira gitu, atau mungkin nasional yang masih mungkin tapi ekspor. Tapi kan Ini pasti membutuhkan sebuah bisnis UMKM yang solid supaya bisa tembus ekspor. Jadi harus ada perpaduan antara aspek ekosistem pembiayaan dengan ekosistem kewirausahaan," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu faktornya adalah kinerja ekspor sepanjang tahun 2023 mampu menembus USD 258,82 miliar.
Baca SelengkapnyaPenurunan ini tak lepas dari anjloknya realisasi kinerja ekspor non migas pada Juli 2023 mencapai USD 19,65 miliar.
Baca SelengkapnyaUMKM di Indonesia baru saja bangkit dari pandemi dan memiliki peran penting dalam perekonominan nasional.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Erick Thohir menyebut, pelaku UMKM di Indonesia sangat membutuhkan pendampingan untuk mengembangkan usahanya.
Baca SelengkapnyaErick mengatakan BUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaGanjar yakin pertumbuhan ekonomi akan didominasi oleh sektor UMKM.
Baca SelengkapnyaBUMN dan UMKM harus terus berkolaborasi dalam meningkatkan pertumbuhan ekonomi nasional.
Baca SelengkapnyaNilai ekspor migas turun tipis 0,29 persen dengan nilai ekspor USD20,72 miliar.
Baca SelengkapnyaUMKM Kupu Sutera dihadirkan dalam PRS BRI Pandaan 2023 sebagai momentum dalam memperkenalkan produknya kepada masyarakat luas.
Baca Selengkapnya