Jangan Coba Coba Buka Mobile Banking Pakai Wifi Gratis, Begini Dampaknya
Kepala keamanan informasi Varo Bank, Eileen Tan bahkan sangat melarang mengakses mobile banking ketika menggunakan hotspot atau wi fi publik.
Kepala keamanan informasi Varo Bank, Eileen Tan bahkan sangat melarang mengakses mobile banking ketika menggunakan hotspot atau wi fi publik.
Kecanggihan teknologi membuat kebutuhan masyarakat dapat diakses dengan mudah. Namun, kemudahan ini bukan berarti tanpa adanya bahaya yang mengintai.
Kepala keamanan informasi Varo Bank, Eileen Tan bahkan sangat melarang mengakses mobile banking ketika menggunakan hotspot atau wi fi publik.
"Jangan gunakan internet publik, meskipun Anda meyakini layanan tersebut," ucap Eileen mengutip Money, Selasa (5/3).
Dia menjelaskan, mengoperasikan mobile banking menggunakan wifi publik berisiko terkena serangan yang disebut “man in the middle”. Peretas dapat mengatur sniffer Wi-Fi, yang mencegat data yang ditransfer melalui jaringan, atau hotspot palsu.
"Misalnya, tidak ada yang bisa menghentikan seseorang untuk membuat jaringan yang disebut “Starbucks Wi-Fi.” Jika saya terhubung ke jaringan tersebut dan bukan ke jaringan Starbucks yang sah, orang asing dapat melihat ID pengguna saya, kata sandi saya, rekening bank saya, alamat email saya dan banyak lagi," kata dia.
Sementara itu, konsultan keamanan siber di Intrust IT, Dave Hatter, juga menegaskan agar tidak pernah mengakses mobile banking menggunakan internet publik.
Dave menyampaikan, perangkat seperti sniffer terlalu mudah didapat oleh pelaku kejahatan. Yang perlu dilakukan seseorang hanyalah membayar USD100, menonton beberapa video YouTube tentang cara meniru jaringan, dan memanfaatkan pelanggan yang tidak menaruh curiga.
"Ini adalah metode penipuan yang populer karena upayanya rendah dan imbalannya tinggi," ucap Dave.
Dave menambahkan, jaringan Wi-Fi atau akses internet provider yang digunakan pribadi lebih aman karena lebih sulit dieksploitasi oleh pelaku pembobolan perbankan.
"Bukan tidak mungkin meretas jaringan seluler, namun jauh lebih sulit dibandingkan melakukan spoofing pada jaringan Wi-Fi publik, sehingga risikonya jauh lebih rendah," ucap Dave.
Pada tahun 2019, terdapat studi yang mana pakar keamanan mengamati 14 aplikasi bank Android dan iPhone dengan masing-masing lebih dari 500.000 unduhan.
Hasilnya, para peneliti menemukan bahwa penyerang dapat mengakses data pengguna di 13 aplikasi; dalam 76 persen kasus, peretas dapat masuk tanpa mengakses ponsel seseorang secara fisik.
Penelitian lain menunjukkan aplikasi perbankan menggunakan kode berusia bertahun-tahun dengan kerentanan yang diketahui.
“Saat menggunakan sebuah aplikasi, Anda tidak benar-benar tahu apa yang terjadi di balik layar. Anda harus yakin bahwa ini telah dikonfigurasi dengan benar," kata Dave.
Ini hal yang perlu dihindari saat menggunakan wifi gratis di tempat umum.
Baca SelengkapnyaSaat ini banyak modus penipuan yang dilakukan di bidang keuangan dengan memanfaatkan media sosial.
Baca SelengkapnyaAplikasi mobile banking dari BRI ini memungkinkanmu untuk menonaktifkan kartu debit yang hilang dengan mudah dan cepat.
Baca SelengkapnyaMelakukan penukaran di layanan resmi dijamin keaslian uangnya.
Baca SelengkapnyaNilai transaksi digital banking mencapai Rp5.163 triliun.
Baca SelengkapnyaWanita ini menceritakan pengalaman akun bank dibobol hingga rugi jutaan rupiah akibat nomor HPnya dijual provider ke hacker.
Baca SelengkapnyaPengguna BNI Mobile Banking mencapai 16,9 juta nasabah pada kuartal I-2024.
Baca SelengkapnyaJumlah ini tumbuh 12,11 prersen (YoY) dibanding periode yang sama tahun 2022, dengan volume transaksi sebesar 29,61 juta transaksi.
Baca SelengkapnyaKini membuat rekening tabungan baru juga bisa dilakukan lewat aplikasi, sehingga lebih praktis dan fleksibel.
Baca Selengkapnya