Kesalahan Data Bansos Harus Dihindari untuk Bantu Daya Beli Masyarakat
Merdeka.com - Ketua Umum Gerakan Hidupkan Masyarakat Sejahtera (HMS) Center, Hardjuno Wiwoho mengingatkan bahwa sekecil apapun kesalahan data bantuan sosial Covid-19 harus dihindari. Pemerintah perlu memastikan penyalurannya benar-benar dialokasikan bagi masyarakat miskin yang terkena dampak Covid-19.
"Intinya, jangan sampai ada masyarakat yang kelaparan. Pemerintah harus siap. Sebab, dampak Covid-19 ini sangat sistemik bagi kehidupan masyarakat, baik bidang kesehatan, sosial dan ekonomi," kata Hardjuno dikutip Antara, Jumat (8/5).
Dalam bidang ekonomi misalnya, Covid-19 ini membuat daya beli melemah. Oleh sebab itu, pemerintah harus hadir di tengah masyarakat menjaga agar ekonomi rakyat tidak makin terpuruk.
Dalam kondisi wabah seperti saat ini, salah satu tugas pemerintah adalah mengurangi beban ekonomi rakyat. Hal ini termaktub dalam amanat konstitusi, yaitu untuk menyejahterakan rakyat (welfarestate), sehingga semua kebijakan yang dibuat harus untuk kepentingan rakyat.
Konstitusi Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, telah menentukan pijakan Negara untuk memberikan kesejahteraan kepada rakyatnya.
Karena itu, penyaluran bansos oleh pemerintah harus benar dan tepat sasaran yang didukung data akurat dan valid sesuai kondisi riil di lapangan.
Namun sayangnya, Hardjuno melihat data penerima bansos belum akurat. Hal ini menimbulkan kegaduhan dan konflik lantaran meleset dari sasaran. Untuk itu, dia meminta pemerintah bekerja keras dan cerdas memperbaiki data penerima bansos ini.
"Ini menyangkut hidup dan matinya rakyat. Sekecil apapun kesalahan data harus dihindari," katanya.
Apalagi saat ini, lanjutnya, korban terdampak COVID-19 ini terus berjatuhan terutama dari kalangan pekerja di sektor informal. Bahkan, kini mulai merembet ke sektor formal bersamaan dengan melambatnya laju perekonomian yang menghantam sektor riil.
"Hampir dapat dipastikan membengkaknya jumlah warga rentan ekonomi akan diikuti dengan bertambahnya orang miskin baru," kata Hardjuno.
Bantuan HMS
Hardjuno mengatakan untuk membantu masyarakat tak mampu yang terkena dampak pandemi Covd-19, HMS Center menggelar bakti sosial (baksos) di Jalan Kampung Tipar, Ciawi, Kecamatan Ciawi, Bogor, Jawa Barat, Kamis (7/5).
Hadir dalam acara baksos ini Ketua Dewan Pembina HMS, Mayjen TNI (Purn) Syamsu Djalal, Bendahara Umum HMS Center Drs. Pambudi Pamungkas Karyo, serta Ketua Tim Advokasi Kesehatan HMS Center, D’Hiru.
Turut hadir Kepala Desa Ciawi, H. Nana Sumarna, RT-RW, Kepala Dusun, Badan Usaha Milik Desa, Bimas dan Babinsa Sebelumnya, HMS Center menggelar kegiatan di beberapa titik di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Pusat dan Tangerang.
Rencananya, setelah di Bogor, HMS Center akan menggelar baksos serupa di Banten pada Minggu (10/5). Dalam baksos ini, HMS Center membagikan 2.500 paket jamu herbal Kenkona kepada warga yang terdampak Covid-19 di Bogor.
HMS Center, kata Hardjuno, berikhtiar untuk terus membantu masyarakat. Hal ini merupakan komitmen HMS Center untuk berjuang demi kemaslahatan umat.
"Kami terus bersiar demi kemaslahatan umat. Kami tidak mau umat melarat. Untuk itu, saya harapkan bansos yang diberikan tepat sasaran," ujarnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat terkini itu sudah cerdas dan pandai memilah dan menjadi wewenang rakyat juga untuk memilih paslon tertentu.
Baca SelengkapnyaJokowi menjelaskan, bahwa setiap keputusan pemerintah selalu memperhatikan kondisi ekonomi dan situasi keuangan negara.
Baca SelengkapnyaHingga dalam jangka waktu panjang, semakin sulit bagi masyarakat terdampak untuk pulih dan kembali berdaya secara finansial.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Kemenkes memperoleh beberapa laporan yang menunjukkan perubahan gejala pada penderita DBD pascapandemi COVID-19, salah satunya datang dari Kota Bandung.
Baca SelengkapnyaData Bank Indonesia mencatat, indeks penjualan riil atau IPR pada Februari 2024 tercatat 214,1.
Baca SelengkapnyaPenghentian sementara penyaluran bansos ini untuk menghormati tahapan pemilu dan mendukung kelancaran pesta demokrasi tersebut.
Baca SelengkapnyaStaf Khusus Menkeu Yustinus Prastowo menjelaskan, sebagian anggaran Kementerian dan Lembaga diutamakan untuk penanganan pandemi covid-19
Baca SelengkapnyaBudi juga menganjurkan masyarakat untuk kembali menggunakan masker saat mengakses tempat-tempat yang rawan.
Baca SelengkapnyaPenyaluran bansos beras kemasan 10 kg dihentikan sementara pada 8-14 Februari 2024.
Baca Selengkapnya