Kuartal III-2020, Pendapatan Perusahaan Asuransi Jiwa Turun 25,1 Persen
Merdeka.com - Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJI) melaporkan total pendapatan perusahaan asuransi jiwa pada kuartal III-2020 mencapai Rp123,56 triliun, turun 25,1 persen dibandingkan periode yang sama di 2019 sebesar Rp165,08 triliun.
Ketua Bidang Marketing & Komunikasi AAJI, Wiroyo Karsono mengatakan, total pendapatan industri asuransi jiwa pada kuartal III-2020 hanya Rp50,94 triliun, karena turunnya pendapatan premi dan hasil investasi. Angka ini turun 30,5 persen dibandingkan kuartal II-2020 sebesar Rp73,3 triliun.
Pada kuartal III-2020 total pendapatan premi sebanyak Rp133,99 triliun, turun 7,9 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2019 yakni Rp145,41 triliun. Namun, dibandingkan dengan kuartal II-2020, pertumbuhan premi kuartal III-2020 mengalami peningkatan 2,5 persen dari Rp44,18 triliun menjadi Rp45,29 triliun.
Perlambatan pendapatan perusahaan asuransi jiwa juga disebabkan oleh hasil investasi yang mengalami penurunan sebesar 252,8 triliun. Pada kuartal III-2020 hasil investasi minus Rp17,57 triliun dibandingkan periode yang sama pada tahun 2019 sebesar 11,50 triliun.
"Ini tahun yang berat, karena pandemi pendapatan hasil investasi turun dari Rp11,5 triliun menjadi negatif Rp17,57 triliun," kata Wiroyo dalam Konferensi Pers Laporan Kinerja Industri Asuransi Jiwa Kuartal III Tahun 2020, Jakarta, Jumat (27/11).
Investasi
Sementara hasil investasi pada kuartal III-2020 mencapai Rp26,23 triliun, turun 84,6 persen dibandingkan kuartal II-2020 sebesar Rp4,05 di kuartal III-2020. Meski begitu, dia optimis pada di kuartal IV-2020 hasil investasi akan lebih baik.
Sebab kondisi pasar modal sudah mengalami perbaikan dalam 2 bulan terakhir. "Kondisi perekonomian nasional sudah menunjukkan perbaikan, pasar modal dan SBN diharapkan bisa lebih baik lagi pada Q4," kata dia.
Selain itu total pendapatan premi baru juga mengalami perlambatan sebesar 11,5 persen dari Rp90,51 triliun di kuartal III-2019 menjadi Rp80,13 di kuartal III-2020. Secara per kuartal, total pendapatan premi baru ini juga mengalami perlambatan sebesar 0,3 persen. Dari Rp27,19 triliun di kuartal II-2020 menjadi Rp27,09 triliun di kuartal III-2020.
Begitu juga dengan pertumbuhan pendapatan premi lanjutan yang mengalami perlambatan sebesar 1,9 persen secara tahunan. Pada kuartal III-2020 terkumpul Rp53,87 triliun, sedangkan pada periode yang sama di tahun 2019 terkumpul Rp54,91 triliun.
Namun secara per kuartal, premi lanjutan mengalami peningkatan sebesar 7,1 persen pada kuartal III-2020 dibandingkan kuartal sebelumnya. Pendapatan premi lanjutan naik menjadi Rp18,2 triliun dari sebelumnya Rp17 triliun.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tren kenaikan nilai aset pada industri asuransi tidak hanya swasta, BPJS Kesehatan dan Tenaga Kerja juga mengalami kenaikan aset.
Baca SelengkapnyaPer Februari 2024 aset industri Perasuransian, Penjaminan, dan Dana Pensiun (PPDP) mencapai Rp 1.130,05 triliun atau naik 2,08 persen secara tahunan (yoy).
Baca SelengkapnyaOgi menuturkan, pengawasan khusus dilakukan dengan tujuan agar perusahaan dapat memperbaiki kondisi keuangannya untuk kepentingan pemegang polis.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berdasarkan data OJK, tabungan orang Indonesia pada bulan Februari meningkat jadi Rp8.441 triliun.
Baca SelengkapnyaPenting bagi setiap individu dan keluarga untuk memastikan mereka dilindungi secara memadai dengan asuransi jiwa seumur hidup.
Baca SelengkapnyaAsuransi kesehatan dianggap penting untuk menjamin masa depan finansial
Baca SelengkapnyaMarjin laba bersih meningkat dari 3,5 persen menjadi 4,2 persen yang didorong kinerja bisnis sepeda motor, bisnis asuransi, dan keuntungan dari valuta asing.
Baca SelengkapnyaBentuk asuransi yang diberikan bukan hanya perlindungan jiwa saja, tetapi perlindungan kecelakaan.
Baca SelengkapnyaSampai Desember 2023, BRI Life mencatat aset investasi sebesar Rp19 triliun atau meningkat 11,8 persen dibandingkan tahun 2022 yakni sebesar Rp17,0 triliun.
Baca Selengkapnya