Lahir dari Keluarga Miskin dan Putus Kuliah, Bayu Sukses Bisnis Percetakan Setelah Daftar Haji
Bayu dulu berhenti kuliah di semester 1 karena orang tuanya tidak mampu membiayai, dan dia memutuskan untuk bekerja.
Bayu dulu berhenti kuliah di semester 1 karena orang tuanya tidak mampu membiayai, dan dia memutuskan untuk bekerja.
Mas Bayu, sosok anak muda yang berasal dari keluarga sederhana di Kabupaten Boyolali.
Kedua orang tuanya hanyalah seorang karyawan pabrik.
Bayu dulu berhenti kuliah di semester 1 karena orang tuanya tidak mampu membiayai, dan dia memutuskan untuk bekerja.
Dalam wawancara yang diunggah dalam akun YouTube Pecah Telur, Bayu menceritakan bagaimana perjalanan usahanya di desa kecil, dan sempat terjerumus ke judi online.
Bayu mengawali bisnisnya bersama sang istri. Dia sempat 5 kali berganti jenis usaha sampai ke usaha percetakan yang bernama Ijo Daun Printing.
Usahanya termotivasi dari sakit hati saat masa sekolah. Keterbatasan finansial yang dimiliki membuatnya bertekat harus lebih berhasil dalam hal karir dan keluar dari kemiskinan.
Melihat prospek penjualan bendera di desa setiap hari, Bayu ragu apakah akan laku. Karena persepsi orang kampung itu bendera hanya di butuhkan saat event.
Bisnis yang awalnya di promosikan melalui platform media sosial dengan peralatan seadanya kini memiliki tim yang berisi 10 orang dan peralatan yang lebih lengkap.
Selama perjalanan bisnisnya, banyak tantangan yang di hadapai, Bayu pernah mendapat customer yang ingin pesanannya cepat jadi. Karena keterbatasan fasilitas usahanya, dia harus mencetak bendera di vendor lain yang mengharuskan dia mengantre lama.
Perlahan tapi pasti, Bayu menjalani usahanya sambil menuliskan satu persatu mimpinya di sebuah kertas yang kemudian ditempel di dinding kamarnya.
"Di kamar saya itu ada dream, impian impian saya, target 2022, tahun 2023, dan target mesin saya tulis di 2024, saya print gambar mesin saya tempel di kamar saya di tulis 2024, al fatihah," ucapnya
Namun, di tengah usahanya, Bayu mengaku pernah terjermus ke dalam judi online hingga dia rugi ratusan juta rupiah. Dia terlena dan kecanduan. Bayu terjebak pada siatuasi ingin balik modal, tapi faktanya semakin di susul semakin hilang.
"Total yang kebaca Rp120 juta kekalahan, yag kecil kecilnya tidak ke hitung, kemenangan juga tidak di hitung," jelasnya
Bayu mengatakan bahwa judi sangat berpengaruuh buruk pada kehidupannya dan bisnisnya. Bayu baru bisa keluar dari ranah perjudian setelah pergi ke psikolog dan mendapat pencerahan dari teman-temannya untuk pergi haji dan akan melakukan umroh saat ada rezeki.
"Setelah daftar hati lebih plong, setelah daftar haji rezeki tetap ada saja, orderan semakin diberi jalan sama Allah, semakin bagus ke sini sininya," ucapnya
Bayu mengatakan bahwa perjalanan bisnisnya bisa bertahan karena salah satu support power terbesarnya yaitu istri dan orang tuanya.
"Ijo daun ini, sampe tiitk ini tidak lepas dari doa orang tua, terutama doa ibu"
Support ibu yang menyadarkan Bayu untuk mengingat anak, istri dan masa depan, serta ingat ke tuhan.
Impiannya terwujud, banyak orderan meningkat mulai dari bendera kelas, bendera organisasi, supporter, komunitas, pencak silat, yang paling banyak bendera majelis, orderannya bahkan datang dari luar negeri.
"Saya buktikan, setiap hari ordean masuk 50an kurang lebih. Kalau pas masa masa ramai bahkan sampai ratusan, bendera custom," pungkasnya.
Adit merasa, dari pada bekerja untuk orang lain, lebih baik dia mengembangkan usaha keluarganya agar lebih sukses.
Baca SelengkapnyaTerrlahir dari keluarga sederhana, Dadan bermimpi jadi orang sukses yang bisa menaikkan derajat orang tua maupun keluarga, juga bisa membantu banyak orang.
Baca SelengkapnyaPada tahu 2004 dia mendirikan bisnis ini karena kesulitan berbelanja pakaian sambil merawat bayinya.
Baca SelengkapnyaAgung yang memiliki modal Rp50.000 membeli 20 ekor ikan mas koki dan membuat kolam di dapur rumah orang tuanya.
Baca SelengkapnyaUntuk tetap mempertahankan bisnisnya, Rifan melakukan berbagai inovasi produk makanan hingga bisnis oleh-oleh.
Baca SelengkapnyaPenyesuaian cukai terjadi di setiap kategori rokok secara merata.
Baca SelengkapnyaSambil berbincang dengan pedagang mengenai harga batik dan ukurannya. Zulhas dengan senang hati membeli baju batik yang berharga Rp125.000.
Baca SelengkapnyaDia lahir dari keluarga yang sederhana. Ayahnya merupakan mantan serdadu yang kemudian menjadi tukang cukur.
Baca SelengkapnyaLunasi Utang Orang Tua Rp400 Juta, Usaha Delfi Malah Laris Manis dan Kini Jadi Pengusaha Sukses
Baca Selengkapnya