Naik Pesawat Ini, Setiap Penumpang akan Ditimbang Berat Badannya

Manajemen Finnair menjelaskan, timbangan bagi penumpang merupakan upaya untuk meningkatkan perhitungan keseimbangan pesawat.

Program yang bersifat 'sukarela dan anonim' merupakan upaya untuk mengumpulkan data penumpang yang lebih akurat, dan mencegah pesawat melebihi berat maksimum yang ditetapkan untuk memastikan lepas landas dengan aman.

Meskipun berat pesawat, bahan bakar, kargo, tangki air, dan kateringnya sudah diketahui, maskapai penerbangan ingin mengetahui dengan lebih baik variabel berat penumpang dan tas jinjing mereka pada penerbangan individu.

Sementara kebijakan Finnair yang menimbang berat Badan penumpang menimbulkan pro dan kontra di media sosial.

“Saya tidak berpikir bahwa hal ini mengganggu atau tidak perlu,” tulis pengguna di internet dan menyebut langkah tersebut masuk akal. Sementara pengguna internet lainnya menyebut tindakan tersebut sebagai tindakan yang bersifat fatfobia dan berpotensi memalukan.

Pihak Finnair menegaskan kebijakan menimbang berat badan penumpang tidak berkaitan dengan data pribadi penumpang.

“Data yang dikumpulkan tidak terkait dengan data pribadi pelanggan dengan cara apa pun. Kami tidak menanyakan nama atau nomor ponsel," Kepala Proses Darat Finnair, Satu Munnukka.

Nantinya, berat total penumpang dan bagasi jinjing mereka, usia, jenis kelamin dan kelas perjalanan akan dicatat dalam database. Dan, tidak ada informasi yang dikumpulkan yang memungkinkan peserta diidentifikasi.

Sejak 2018, Finnair mengatakan, mereka telah menggunakan bobot rata-rata berdasarkan pengukurannya sendiri, namun perkiraan ini perlu diperbarui setiap lima tahun.

Pada tahun 2013, Samoa Air menjadi salah satu maskapai penerbangan pertama yang menimbang penumpang dan secara kontroversial mengenakan tarif variabel kilogram per mil berdasarkan apa pun yang tertera pada skala.

Tahun lalu, Air New Zealand juga melakukan penimbangan penumpangnya untuk penghitungan keseimbangan penerbangan.

Sementara Korean Airlines menuai reaksi buruk dari penumpang setelah melakukan program serupa pada musim panas lalu.

Media lokal Korea Selatan melaporkan bahwa beberapa penumpang mengatakan mereka merasa malu untuk ditimbang, sementara yang lain berpendapat bahwa penumpang yang lebih ringan harus diberikan jatah bagasi yang lebih besar.