Pelindo II diminta keluarkan kontainer tak bertuan dari Priok
Merdeka.com - Menteri BUMN Dahlan Iskan meminta Pelindo II untuk mengeluarkan tumpukan kontainer tak bertuan dari Pelabuhan Tanjung Priok. Dia menyebut ada dua blok tumpukan kontainer berisi daging sapi dan besi tua yang ngendon di Tanjung Priok selama empat tahun dan dua tahun.
"Saya minta Pelindo mengurus supaya bisa keluar dari pelabuhan," ujar Dahlan usai memimpin rapat BUMN di Perum Peruri, Jakarta, Kamis (6/2).
Sejatinya, menurut Dahlan, Ditjen Bea Cukai Kementerian Keuangan adalah pihak yang berkewajiban mengeluarkan peti kemas tersebut. Namun, tidak ada salahnya jika Pelindo II juga membantu untuk mengeluarkan.
Soalnya, jika tidak dikeluarkan, tumpukan kontainer tak bertuan bakal terus membebani biaya operasional BUMN pelabuhan tersebut.
"Karena enggak tahu milik siapa, Pelindo rugi karena harus menyediakan listrik, karena cool storage, isinya daging. listrik itu mahal sekali," jelasnya.
"Saya minta Pelindo mengalah tiap hari mengurus itu, kalau perlu membebaskan karyawan yang tugasnya ngurus itu. Karena kalau ada kontainer 2 sampai 4 tahun numpuk di sana, nanti mempengaruhi operasional pelabuhan."
(mdk/yud)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hadapi lonjakan pemudik, Pelindo siapkan sarana dan prasarana di pelabuhan Ciwandan sebagai alternatif pelabuhan Merak, Banten.
Baca SelengkapnyaSurat suara kemudian didistribusikan ke Gudang KPU kabupaten dan kota dengan 23 kontainer
Baca Selengkapnyakendaraan yang ingin masuk kapal di Pelabuhan Merak bisa ditampung sementara di kantong parkir Dermaga Pelabuhan Indah Kiat.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Polisi tengah berusaha untuk mengungkap identitas dari jasad tersebut.
Baca Selengkapnya"KIA berbendera Malaysia tersebut diamankan di perairan Selat Malaka Kepulauan Riau," kata Brigjen Trunoyudo
Baca SelengkapnyaKeluhan Pemudik di Merak: Kami Sudah Sabar Semalaman, Tapi Belum Juga Masuk Kapal
Baca SelengkapnyaKapal tersebut berangkat dari Pelabuhan Brondong, Lamongan, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaKapal akan mengarungi laut dan diprediksi mencapai waktu sekitar 52 hari perjalanan.
Baca SelengkapnyaDengan kondisi waktu kematian yang diperkirakan sekitar 2 sampai 10 minggu, tanpa tanda-tanda kekerasan.
Baca Selengkapnya