Sepanjang 2023, Pemerintah Bangun 2.704 Unit Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik
Realisasi pembangunan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.
Realisasi pembangunan ini melebihi target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.
Direktorat Jenderal Ketenagalistrikan mencatat realisasi infrastruktur Kendaraan Bermotor Listrik Berbasis Baterai (KBLBB) atau charging station pada periode 2023 mencapai 2.704 unit atau 261 persen dari target yang ditetapkan sebesar 1.035 unit.
"Infrastruktur KBLBB target ada 1.035 unit realisasinya 2.704 unit atau 261 persen," ujar Jisman dalam acara konferensi pers capaian sektor ESDM 2023 & Proker 2024, Jakarta, Kamis (19/1).
Sebab itu pihaknya akan membuat roadmap, supaya infrastruktur KBLBB bisa berkembang tidak hanya menumpuk di Jakarta atau Jawa.
"Kendaraan ini kan harus bisa digunakan seperti kendaraan biasa yang fosil. Jadi tujuannya harus jelas, supaya kita bangun charging unit disana dan tidak ada lagi keraguan masyarakat bahwa kendaraan listrik untuk transportasi," kata dia.
Pihaknya akan mencoba mekanisme perizinan yang lebih tepat terhadap pembangunan KBLBB sehingga sebaran akan menjangkau lebih luas lagi.
Ia mengaku selama ini masih memberikan izin dengan anggapan bahwa pembangunan KBLBB yang terpenting tumbuh terlebih dahulu, namun belum ada evaluasi lanjutan.
Pihaknya sedang melakukan proses kajian untuk mengetahui daerah dengan perjalanan yang sering digunakan masyarakat.
"Selama ini kita masih berikan izin belum ada evaluasi yang penting ada dulu tumbuh dulu tapi dengan seiring bertumbuhnya banyak tujuan, misalnya Jakarta, Bandung ke mana sih orang dalam perjalanan sudah ada charging unit. Kita masih dalam proses studi kajian," pungkasnya.
Kementerian ESDM mencatat, realisasi subsidi listrik di 2023 mencapai Rp64,02 triliun.
Baca SelengkapnyaRealisasi capaian pembangkit pada periode 2023 sebesar 4.182,2 megawatt.
Baca SelengkapnyaPemerintah seharusnya mengevaluasi faktor penyebab kegagalan pencapaian target investasi energi terbarukan selama ini.
Baca SelengkapnyaProgres pembangunan di IKN sudah mencapai 70 persen untuk gelombang pertama (batch 1).
Baca SelengkapnyaSistem kelistrikan Nusa Penida akan ditambah kembali dengan pembangkit hijau sebesar 14,5 MW.
Baca SelengkapnyaPer Maret 2024, realisasi PPh Migas mencapai Rp14,53 triliun atau 19,02 persen dari target.
Baca SelengkapnyaPembangunan infrastruktur pendukung energi bersih di lapangan terhambat.
Baca SelengkapnyaStrategi pemerintah menekan polusi dengan menaikkan pajak, hingga menerapkan area ganjil genap, termasuk untuk kendaraan listrik.
Baca SelengkapnyaSaat ini total jumlah mobil listrik yang mengaspal di jalan raya sudah mencapai 23.238 unit.
Baca Selengkapnya