Sriwijaya Air Naikkan Batas Berat Bagasi Gratis Menjadi 20 Kg
Merdeka.com - Sriwijaya Air dan NAM Air menambah jatah tambahan Free Baggage Allowance (FBA) atau bagasi gratis menjadi 20 kilogram (Kg). Sebelumnya, program ini juga telah diberlakukan pada momen Natal dan Tahun Baru kemarin.
Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air, Adi Willi, menyebutkan penambahan jatah bagasi gratis diharapkan dapat meningkatkan kenyamanan penumpang.
"Ini menjadi jawaban atas permintaan pelanggan yang memang membutuhkan load lebih banyak terkait bagasi selama periode kemarin. Semoga program ini dapat menambah kenyamanan pelanggan Sriwijaya Air Group," kata Adi Willi, dalam keterangan resminya, Minggu (12/1).
Dia mengungkapkan, pihaknya mulai memberlakukan penambahan FBA sejak tanggal 10 Januari 2020 dan berlaku seterusnya. "Rincian pemberlakuan tambahan FBA yaitu menjadi 20 kilogram untuk jenis pesawat Jet dan 10 kilogram untuk jenis pesawat ATR," ujarnya.
Program ini berlaku untuk seluruh pelanggan Sriwijaya Air Group baik dewasa maupun anak-anak yang terbang pada penerbangan domestik maupun internasional. Sementara, untuk beberapa rute transit, tetap mengikuti prosedur yang berlaku.
"Bagi pelanggan yang memerlukan tambahan bagasi (prepaid baggage) dengan harga lebih murah silahkan mengunjungi kantor penjualan Sriwijaya Air & travel agent serta website resmi www.sriwijayaair.co.id atau aplikasi Sriwijaya Air di smartphone Anda," tutupnya.
Cerai dengan Garuda Indonesia, Sriwijaya Fokus Benahi Kinerja
Vice President Corporate Secretary Sriwijaya Air, Adi Willi Hanhari Haloho, menegaskan bahwa hubungan kerjasama dengan Garuda Indonesia sudah berakhir. Saat ini pihaknya bahkan sudah move on dan akan fokus terhadap transisi serta pemulihan kinerja perusahaan.
"Kita balik lagi manajemen tidak melihat itu. Manajemen saat ini hanya fokus untuk recovery dan memperbaiki kinerjanya kembali sehingga tahun ini diharapkan lebih baik lagi dan di tahun yang akan datang bisa lebih baik," ungkap Willi di Kantor Kementerian Perhubungan, Jakarta Pusat, Kamis (9/1).
Sejauh ini, proses penyelesaian kerjasama dengan Garuda Indonesia masih terus berjalan. Sebab, secara prosedur memang tidak secara singkat dan membutuhkan waktu panjang meski kedua hubungan maskapai sudah tidak terjalin.
"Jadi putus tidak langsung putus, kerjasama ini kan legal action. Sambil berjalan recovery kita juga masih urus penyelesaian kerjasama dengan Garuda. Saya kurang tau persis sampai mana prosesnya, proses mediasi penyelesaian terus berjalan," ungkap.
Di samping itu, dia memastikan kinerja Sriwijaya Air pun makin membaik pasca berakhirnya kerjasama dengan Garuda Indonesia. "Ya secara umum kita baik-baik saja ya. Semua proses jalan. Bahkan kemarin kami aja berhasil sediakan tiga extra flight, setelah ini kami bakal fokus untuk mengoptimalkan rute domestik," tuturnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Umumnya, beberapa maskapai menggratiskan berat bagasi di bawah 10 kilogram. Selebihnya, penumpang akan membayar biaya tambahan pada saat check-in di counter.
Baca SelengkapnyaUsai rapat bersama Presiden Joko Widodo, Sri Mulyani menyampaikan pemerintah telah menargetkan defisit APBN 2025 maksimal di angka 2,8 persen.
Baca SelengkapnyaMenurut dia, pihak yang menyebut program makan siang gratis tidak penting adalah orang yang tak waras dan tidak cinta Tanah Air.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Program bansos pangan berupa beras ini sudah dijalankan pemerintahan Jokowi sejak tahun 2023 lalu.
Baca SelengkapnyaTKN Prabowo-Gibran menilai penyesuaian subsidi energi bisa menjadi alternatif sebagai sumber pendanaan makan siang gratis.
Baca SelengkapnyaSejumlah negara ternyata sudah menerapkan kebijakan pemberian makan gratis untuk anak sekolah sejak tahun 1940-an.
Baca SelengkapnyaJika keberangkatan dari Indonesia menuju negara Timur Tengah, maka dikenakan biaya tambahan sebesar USD36 atau setara Rp566.000 per kg.
Baca SelengkapnyaAirlangga mengatakan belum ada keputusan lebih lanjut mengenai skema anggaran program makan siang gratis tersebut.
Baca SelengkapnyaSuharso mengaku masih belum dapat membicarakan lebih jauh terkait sumber dana untuk program makan siang dan susu gratis.
Baca Selengkapnya