Tambah Lagi Perusahaan Melantai di Bursa Saham, FOLK Raup Dana Segar Rp57 Miliar dari IPO
Perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO
Perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO
PT Multi Garam Utama Tbk (FOLK) resmi mencatatkan saham perdana (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI) Jakarta. Melalui aksi korporasi ini, perusahaan meraup dana segar sebesar Rp57 miliar. Dalam IPO, perseroan menawarkan sebanyak 570 juta saham biasa atau setara 14,44 persen dari modal yang telah ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO, dengan menawarkan harga IPO sebesar Rp100 per saham.
Komisaris Utama FOLK Group, Bong Chandra mengatakan, perseroan saat ini beroperasi pada dua industri utama, yaitu new media dan consumer, yang mana melalui beberapa entitas anaknya, memiliki tiga pilar utama yang menjadi fondasi inti dari ekosistem perseroan.
“FOLK Group memiliki 5 tangga dalam 'roadmap' besar 5 tahun, IPO hanyalah tangga pertama. Berbekal team management muda dan inovatif serta Co-Founder dengan rekam jejak yang baik, Kami yakin FOLK Group akan menjadi katalis di industri kreatif Indonesia” ujar Chandra ditulis Antara, Rabu (9/8).
Selama semester I-2023, Chandra mengatakan ekosistem perseroan telah menjual lebih dari 149 ribu produk, dan selama perseroan berdiri telah melayani lebih dari 500 ribu total unique customers. Kemudian, FOLK Group juga memiliki total 20+ Intellectual Properties & Brand, yang mana sampai dengan Juli 2023 beberapa media channel di ekosistem FOLK Group memiliki lebih dari 352 juta total views.
Bersamaan dengan IPO, perseroan juga menerbitkan Waran Seri I sebanyak 285,00 juta atau sebanyak 8,44 persen dari total jumlah saham ditempatkan dan disetor penuh pada saat IPO.
Chandra mengatakan Waran Seri I yang menyertai penerbitan Saham Baru adalah Efek yang memberikan hak kepada pemegangnya untuk melakukan pembelian Saham Biasa Atas Nama yang bernilai nominal Rp20 per saham dengan harga pelaksanaan sebesar Rp200.
Dengan demikian, seluruhnya adalah sebesar Rp57,00 miliar mempunyai jangka waktu satu tahun sejak diterbitkan, yang mana Waran Seri I dapat dilaksanakan selama masa berlakunya pelaksanaan yaitu mulai 07 Februari 2024 sampai dengan 06 Agustus 2024.
Adapun bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi efek dan penjamin emisi efek yaitu PT KGI Sekuritas Indonesa dan PT Samuel Sekuritas Indonesia. Sebagai informasi, saham FOLK tercatat naik 14 persen ke posisi Rp114 dari harga penawaran Rp100 per saham, dengan level tertinggi Rp135 per saham dan level terendah Rp113 per saham, dengan total frekuensi perdagangan 1.496 kali dengan volume perdagangan 501.876 saham dan nilai transaksi harian Rp6,44 miliar.
Selama empat tahun terakhir, FOLK membukukan 'Compounded annual growth rate" (CAGR) pendapatan 224 persen dan CAGR laba bersih 248 persen. Pada 2022, pendapatan perseroan adalah sebesar Rp40,24 miliar dengan laba bersih Rp5,20 miliar. Dari sisi liabilitas, perseroan bisa dibilang hampir "debt free' dengan tingkat Debt to Equity (DER) yang rendah yaitu sebesar 0,06 kali per akhir Desember 2022, yang mana tingkat DER yang rendah dan Net Profit Margin (NPM) 12,93 persen pada 2022.
Sampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaPerusahaan juga mengembangkan Liquefied Natural Gas (LNG) dengan dana hasil IPO yang sebesar Rp179,62 miliar.
Baca SelengkapnyaPT Adhi Kartiko Pratama melantai di bursa saham pada 9 Januari 2024.
Baca SelengkapnyaPer Januari 2024 terdapat 32 Calon Anggota Bursa yang terdiri dari 29 CPFAK dan 3 Non-CPFAK yang mendaftar di tahun 2023.
Baca SelengkapnyaAdhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca Selengkapnya'Saya suami istri, dimintai ongkos Rp500.000 buat berdua. Padahal biasanya cuma Rp100.000."
Baca SelengkapnyaBerawal dari modal yang sangat kecil, kini ia memperoleh omzet hingga jutaan rupiah per minggunya.
Baca SelengkapnyaSelama ini ada sejumlah kesulitan yang dialami investor baru maupun investor lama, yang mana sebagian investor baru sukar membuat keputusan investasi.
Baca Selengkapnya