Kata.ai Gelar Hackaton KataHack Mencari Inovasi AI
Merdeka.com - Salah satu tren teknologi yang sedang menjadi topik hangat di berbagai belahan dunia adalah kecerdasan buatan atau artificial intelligence (AI). Seiring dengan kemajuan zaman, teknologi AI kian relevan dengan kehidupan manusia.
Misalnya, kini AI sudah dimanfaatkan oleh berbagai pemilik brand dan perusahaan untuk berinteraksi dengan pelanggan dalam melayani segala pertanyaan dan kebutuhannya secara langsung di internet. Salah satu perusahaan terdepan yang mengembangkan teknologi AI di Indonesia adalah Kata.ai.
Kata.ai merupakan startup Indonesia yang menyediakan solusi kecerdasan buatan.dengan memanfaatkan teknologi AI dan Natural Language Processing dalam chatbot berbahasa Indonesia.
Hanya dalam kurun waktu 3 tahun setelah berdiri, Kata.ai memiliki sekitar 6.000 developer chatbot di seluruh Indonesia yang telah dipercayakan untuk mengembangkan chatbot untuk berbagai perusahaan ternama, mulai dari Telkomsel (Veronika), Indosat ( INDIRA), Unilever (Jemma), Alfamart (Shalma), hingga Bank Rakyat Indonesia (Sabrina).
"Indonesia merupakan pasar yang sangat berpotensi untuk menikmati manfaat chatbot, melihat tingginya tingkat penetrasi mobile dan messaging. Kami yakin bahwa kehadiran solusi AI dapat membuat orang-orang lebih maju, sehingga mereka bisa melakukan pekerjaan yang lebih bermakna dan pada akhirnya meningkatkan kualitas hidup secara keseluruhan," jelas Irzan Raditya, CEO dan founder Kata.ai dalam keterangannya, Selasa (1/10).
Untuk mengakselerasi pengembangan dan inovasi solusi AI di Indonesia, Kata.ai berinisiasi menyelenggarakan hackathon nasional online bernama KataHack. Pendaftaran untuk kompetisi KataHack dibuka dari tanggal 27 September sampai dengan 10 Oktober 2019.
Dalam acara yang terbuka untuk publik ini, setiap peserta diundang untuk berkompetisi dalam tim untuk memecahkan permasalahan bisnis maupun teknologi dengan solusi berbasis kecerdasan buatan yang dibuat dengan teknologi platform yang disediakan oleh Kata.ai.
"Di luar dari kompetisi ini, platform Kata.ai juga bisa digunakan oleh siapa saja termasuk para tech enthusiast atau pelajar untuk bereksperimen dan membuat chatbot mereka sendiri," jelas Irzan.
Sementara itu, Pria Purnama, Vice President of Product & Engineering Kata.ai mengatakan, Tujuan dari KataHack adalah untuk melatih para talenta muda Indonesia tentang pemikiran kritis, kreativitas, dan semangat problem-solving yang mengandalkan solusi AI.
Untuk mendaftar, tim perlu mengumpulkan proposal berupa pitch deck sederhana berisi data diri anggota, penjelasan singkat tentang solusi kecerdasan buatannya, spesifikasi produk, spesifikasi teknis, dan penjelasan singkat teknologi Kata.ai yang akan digunakan.
"Jika proposal pitch deck dinyatakan lolos, maka peserta bisa langsung mengembangkan ide solusi mereka dalam waktu dua minggu, yaitu dari 14 hingga 24 Oktober 2019. Peserta akan dinilai berdasarkan orisinalitas, nilai bisnis atau sosial, penggunaan teknologi Kata.ai, dan implementasi dari solusi AI yang diusulkan," jelas Pria.
Untuk mencari informasi lebih lengkap dan mengikuti KataHack, peserta bisa mengunjungi halaman utama lomba pendaftaran KataHack 2019.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dalam pemaparannya, Andi menyoroti AI yang menjadi tantangan tersendiri ke depannya.
Baca SelengkapnyaTeknologi yang telah ada sejak dahulu pun masih kerap digunakan hingga kini. Yuk, simak 5 teknologi tertua yang masih digunakan sampai saat ini!
Baca SelengkapnyaPerubahan ini mencerminkan bagaimana AI menggantikan lapangan kerja di industri.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Berikut prediksi teknologi berbasis AI yang akan berubah menyeramkan di 2024.
Baca SelengkapnyaAI memberikan pengalaman mobile experience yang beda.
Baca SelengkapnyaJokowi mengingatkan hakim agar peka terhadap rasa keadilan masyarakat dan mengikuti perkembangan teknologi.
Baca SelengkapnyaTahun 2024 diharapkan menjadi tonggak sejarah dalam bidang arkeologi dengan kemunculan teknologi kecerdasan buatan (AI) yang mampu mengartikan teks yang hilang.
Baca SelengkapnyaKetua Klaster Medical Technology menyebut pemanfaatan AI di bidang kedokteran harus tetap memperhatikan prinsip etika.
Baca SelengkapnyaAnies menduga rekaman suara itu dibuat menggunakan artificial intelligence (AI).
Baca Selengkapnya