CEK FAKTA: Hoaks Festival Layangan di Depok untuk Sosialisasi Pilkada 2020
Merdeka.com - Beredar sebuah poster yang berisi tentang Komisi Pemilihan Umum (KPU) dan Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) akan mengadakan Festival layang-layang pada 25-25 Juli 2020 di Sawangan, Depok, Jawa Barat.
Festival digelar sebagai sarana sosialisasi Pilkada 2020. Dalam poster tersebut dijelaskan untuk juara 1,2,3 akan mendapat hadiah berupa tropi dan uang. Setiap peserta harus membayar tikel sebesar Rp75.000.
Penelusuran
Cek Fakta merdeka.com menelusuri festival layang-layang di Depok sebagai sosialisasi Bawaslu dan KPU untuk Pilkada 2020. Dalam akun Instagram resminya, Bawaslu menegaskan tidak pernah menyelenggarakan festival tersebut.
"Meski terdapat logo Bawaslu, Awasmin infokan bahwa Bawaslu tidak pernah menyelenggarakan ataupun mendukung kegiatan tersebut."
Instagram BawasluSementara itu dilansir dari antaranews.com berjudul "KPU-Bawaslu sosialisasi Pilkada 2020 dengan festical layang-layang? Cek faktanya". Menanggapi peredaran poster itu, Komisioner KPU RI Viryan Aziz yang dikonfirmasi ANTARA di Jakarta, pada Jumat (10/7), membantah lembaganya menjadi inisiator Festival Layang-Layang tersebut.
"KPU RI tidak membuat acara itu," kata Viryan melalui pesan singkatnya.
Anggota Bawaslu RI Fritz Edward Siregar, ketika dikonfirmasi terpisah, juga menampik informasi yang ada dalam poster berlatar biru tersebut.
"Itu bukan kegiatan Bawaslu," ujar Fritz.
Staf Bawaslu RI Deytri Aritonang turut menjelaskan bahwa lembaganya juga telah mengonfirmasi kegiatan kompetisi layang-layang itu ke Bawaslu Jawa Barat (Jabar).
"Baik Bawaslu Jabar maupun Bawaslu Depok tidak menyelenggarakan event tersebut," katanya.
Deytri menjelaskan semua kegiatan resmi Bawaslu RI akan disampaikan di akun media sosial resmi Bawaslu dan tidak dengan platform lain. Dari beberapa penjelasan itu didapatkan fakta poster yang beredar melalui aplikasi pesan instan WhatsApp tersebut telah memuat informasi bohong atau hoaks.
Kesimpulan
Festival layang-layang di Depok sebagai sosialisasi Bawaslu dan KPU untuk Pilkada 2020 adalah tidak benar atau hoaks.
Jangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan, pastikan itu berasal dari sumber terpercaya, sehingga bisa dipertanggungjawabkan kebenarannya.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Masyarakat diimbau untuk selalu mengecek kebenaran informasi sebelum menyebarkannya dan melaporkan hoaks kepada pihak berwenang.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaTulus mengimbau kepada masyarakat untuk tidak percaya hoaks soal pelunasan pinjol oleh YLKI
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Warga diminta tidak terpancing berita hoaks dan SARA terkait Pemilu.
Baca SelengkapnyaGanjar berharap agar perkembangan teknologi tidak digunakan untuk memproduksi hoaks.
Baca SelengkapnyaBeredar informasi jika KPU telah mengubah format debat tanpa dihadiri pendukung atau penonton.
Baca SelengkapnyaPj Wali kota Jayapura Frans Pekey mengajak seluruh warga menjaga kamtibmas jelang kedatangan jenazah Lukas Enembe
Baca SelengkapnyaBeredar unggahan Anies Baswedan - Muhaimin Iskandar menang satu putaran, begini penelusurannya
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca Selengkapnya