Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Amerika Serikat Minta Junta Myanmar Bebaskan Jurnalis yang Ditangkap Saat Liput Demo

Amerika Serikat Minta Junta Myanmar Bebaskan Jurnalis yang Ditangkap Saat Liput Demo Protes kudeta militer di Myanmar. ©2021 REUTERS

Merdeka.com - Pada Rabu, Amerika Serikat (AS) meminta otoritas militer di Myanmar membebaskan jurnalis Associated Press dan lima jurnalis lainnya yang ditangkap saat meliput demonstrasi menentang kudeta militer.

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS, Ned Price mengatakan dia “terkejut dan muak” dengan laporan dan foto tindakan keras aparat terhadap para pengunjuk rasa. Pada Rabu, pasukan keamanan membunuh sedikitnya 38 demonstran.

Thein Zaw (32), jurnalis asal Myanmar yang bekerja untuk saluran berita AS, Associated Press (AP), salah satu di antara enam jurnalis yang ditangkap selama unjuk rasa dan didakwa dengan kasus pelanggaran UU ketertiban masyarakat, menurut pengacara mereka.

“Kami sangat prihatin terkait peningkatan serangan dan penangkapan jurnalis,” jelas Price, dikutip dari Reuters, Kamis (4/4).

“Kami menyerukan militer segera membebaskan orang-orang ini dan menghentikan intimidasi dan pelecehan terhadap media dan orang lain yang ditahan secara tidak adil hanya karena melakukan pekerjaan mereka,” sambungnya.

Price menyampaikan AS, yang telah menjatuhkan sanksi terhadap pemimpin kudeta dan beberapa perusahaan yang dikelola militer, mempertimbangkan langkah kebijakan lebih lanjut untuk meminta pertanggungjawaban militer Myanmar, sambil mencoba untuk menggalang tanggapan internasional.

“Kami menyerukan semua negara berbicara dengan satu suara untuk mengutuk kekerasan brutal militer Burma terhadap rakyatnya dan untuk menuntut pertanggungjawaban atas tindakan militer tersebut yang telah menyebabkan hilangnya banyak nyawa orang di Burma,” tegas Price.

Thein Zaw (32) ditangkap pada Sabtu saat meliput unjuk rasa di Yangon. Demikian disampaikan kuasa hukumnya, Tin Zar Oo kepada AFP pada Rabu (3/3).

Menurut Zar Oo, Thein Zaw dan lima jurnalis lainnya didakwa berdasarkan undang-undang karena “menyebabkan ketakutan, menyebarkan berita palsu atau membuat marah pegawai pemerintah secara langsung atau tidak langsung.”

Lima jurnalis lainnya berasal dari Myanmar Now, Myanmar Photo Agency, 7Day News, Zee Kwet Online, dan seorang freelancer.

Menurut kelompok pemantau Asosiasi Bantuan Tahanan Politik (AAPP), lebih dari 1.200 orang telah ditangkap sejak kudeta, dengan sekitar 900 orang masih ditahan atau menghadapi dakwaan.

Tetapi jumlah sebenarnya kemungkinan jauh lebih tinggi - media yang dikelola pemerintah melaporkan, pada Minggu saja lebih dari 1.300 orang telah ditangkap.AAPP menyampaikan 34 wartawan termasuk di antara mereka yang ditahan, dengan 15 orang sejauh ini telah dibebaskan.

Penangkapan terbaru terjadi pada Senin, ketika seorang jurnalis Myanmar dari radio Suara Demokratik Burma (DVB) menyiarkan langsung penggerebekan tengah malam di rumahnya.

Rekaman itu - diunggah halaman Facebook DVB - menunjukkan letusan keras di luar gedung apartemennya saat dia memohon kepada pihak berwenang untuk tidak menembak.

(mdk/pan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
FOTO: Aksi Emak-Emak Turun ke Jalan Mendesak Pemilu Berjalan Jujur dan Adil di Bawaslu RI
FOTO: Aksi Emak-Emak Turun ke Jalan Mendesak Pemilu Berjalan Jujur dan Adil di Bawaslu RI

Dalam aksinya mereka berorasi menyampaikan aspirasinya dan membentangkan spanduk tuntutan.

Baca Selengkapnya
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas
Ringkus Sindikat Narkoba Fredy Pratama, Polisi Usut Kaitan dengan Murtala Ilyas

Ada empat tersangka ditangkap di Jawa Tengah yang membawa barang bukti 51 kilogram sabu dengan modus kamuflase menjadi teh China.

Baca Selengkapnya
Dua Kelompok Massa Ricuh Saling Lempar-lemparan di Patung Kuda
Dua Kelompok Massa Ricuh Saling Lempar-lemparan di Patung Kuda

Massa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
FOTO: Momen Pemimpin Oposisi Korea Selatan Ditikam di Leher Saat Konferensi Pers
FOTO: Momen Pemimpin Oposisi Korea Selatan Ditikam di Leher Saat Konferensi Pers

Lee Jae-myung diserang saat ia berbicara kepada wartawan dalam sebuah kunjungan ke kota pelabuhan Busan di bagian tenggara Korea Selatan.

Baca Selengkapnya
Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang
Pendemo Makzulkan Jokowi di DPR Marah Dibagikan Makanan Bergambar Kaesang, Langsung Dibuang

Sejumlah demonstran pun baru menyadari, di tangannya memegang snack bergambar Kaesang Pangarep.

Baca Selengkapnya
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara
Sempat Diremehkan Calon Ibu Mertua Lantaran Dulunya Santri, Perempuan Ini Buktikan Diri Jadi Abdi Negara

Perempuan ini membagikan kisah pahit asmaranya di masa lalu yang diremehkan ibu dari kekasihnya.

Baca Selengkapnya
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan
India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

India Lepaskan Merpati yang Dituding Jadi Mata-Mata China, Di Sayapnya Ada Tulisan

Baca Selengkapnya
Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan
Ribuan Personel Polisi Dikerahkan Amankan Debat Ketiga Pilpres di Istora Senayan

Petugas akan ditempatkan di beberapa titik untuk mengamankan lokasi debat yang digelar di Gelanggang Bulutangkis

Baca Selengkapnya
FOTO: Massa Demo Buruh Kepung Patung Kuda, Tuntut Cabut UU Cipta Kerja dan Tolak Upah Murah
FOTO: Massa Demo Buruh Kepung Patung Kuda, Tuntut Cabut UU Cipta Kerja dan Tolak Upah Murah

Ribuan buruh dari sejumlah aliansi itu mengepung Patung Kuda di berbagai sisi saat berunjuk rasa memperingati May Day atau Hari Buruh, pada 1 Mei.

Baca Selengkapnya