Intelijen AS Peringatkan Israel Tidak Akan Menang Lawan Hizbullah karena Alasan Ini
Intel AS menyebut Hizbullah memiliki personel yang terlatih dan puluhan ribu rudal berbahaya.
Intel AS menyebut Hizbullah memiliki personel yang terlatih dan puluhan ribu rudal berbahaya.
Hasil penilaian intelijen Amerika Serikat menyatakan Israel tidak akan mampu mengalahkan kelompok Hizbullah di Lebanon. Demikian dilaporkan harian the Washington Post kemarin.
Presiden AS Joe Biden sudah mengutus Menteri Luar Negeri Antony Blinken ke Timur Tengah dengan tujuan utama mencegah perang terbuka antara Israel dan Hizbullah, kata the Washington Post, seperti dilansir laman Dawn, Senin (8/1).
Israel sebelumnya memperingatkan mereka akan segera menggelar operasi militer besar-besar di Lebanon untuk menghentikan pertempuran di perbatasan dengan Hizbullah.
Kelompok Hizbullah mengatakan serangan mereka tidak akan berhenti selama Israel masih terus membombardir Jalur Gaza, Palestina.
"Kami lebih suka solusi diplomatik," kata Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant Jumat lalu, "tapi saat ini kami makin dekat dengan kondisi di mana itu akan berubah."
Menurut the Washington Post, pejabat AS khawatir Perdana Menteri Benjamin Netanyahu akan memperluas perang ke Lebanon untuk membungkam para pengkritiknya dan mengamankan posisi politiknya di dalam negeri.
Laporan dari intelijen AS ini menyebut Hizbullah memiliki anggota yang terlatih dan puluhan ribu roket dan rudal sehingga akan menjadi lawan yang tangguh.
"Dalam pembahasan rahasia, pemerintah AS sudah mengingatkan Israel untuk menghindari eskalasi di Lebanon," kata laporan itu. Namun jika Israel tetap akan menggempur Hizbullah, laporan itu menyebut "akan sulit bagi Israel untuk berhasil karena aset militer dan sumber daya mereka harus terbagi di tengah pertempuran di Gaza," ujar the Washington Post.
Israel menargetkan bangunan yang di dalamnya ada kantor Hamas, di pinggiran kota Beirut pada Selasa (2/1) malam.
Baca SelengkapnyaMengenal sosok pemilik vila mewah yang ditempati Benjamin Netanyahu bersama keluarganya untuk berlindung dari ketegangan politik yang terjadi di Israel.
Baca SelengkapnyaBeberapa rudal ini bisa diarahkan atau dipandu secara presisi.
Baca SelengkapnyaIsrael Umumkan Bakal Tarik Mundur Ribuan Pasukan dari Gaza, Ternyata Ini Alasannya
Baca Selengkapnya114 Hari Perang, Israel Yakini 80% Terowongan Hamas Masih Utuh
Baca SelengkapnyaHaniyeh menegaskan Hamas tidak akan mundur walaupun keluarga mereka ditargetkan Israel.
Baca SelengkapnyaAS Akhirnya Akui Hamas Tak Bisa Dihancurkan, Ini Alasannya
Baca SelengkapnyaIsrael Kaget Hamas Punya Peta Lengkap Perbatasan, Termasuk Posisi Tentara dan Pangkalan Militer
Baca SelengkapnyaIran Akui Serangan ke Israel Balasan Atas Penyerangan Konsultan di Suriah
Baca Selengkapnya