Bukit Tandus di Wonogiri Ini Dimanfaatkan Jadi Kebun Alpukat, Begini Penampakannya
Bukit yang merupakan tanah tandus dan gersang itu ternyata bisa ditanami tanaman alpukat.
Bukit yang merupakan tanah tandus dan gersang itu ternyata bisa ditanami tanaman alpukat.
Daerah Kabupaten Wonogiri banyak dikelilingi perbukitan yang tinggi menjulang. Beberapa bukit dipoles menjadi tempat wisata. Ada pula bukit yang sebelumnya tandus kemudian disulap jadi sebuah Perkebunan alpukat.
Namanya Bukit Dewa Dewi. Keunikannya, bukit yang merupakan tanah tandus dan gersang itu ternyata bisa ditanami tanaman alpukat.
Karena tempatnya yang indah, mulai libur lebaran 2024 kemarin tempat itu diserbu wisatawan. Dengan cepat, tempat itu menjadi sebuah wisata yang viral di Kabupaten Wonogiri.
Akses jalan menuju kebun alpukat itu sudah lumayan bagus. Pada sebuah video yang diunggah pada 9 Mei 2024, kanal YouTube Jejak Richard berkesempatan mengunjungi tempat wisata itu.
Pemandangan dari atas bukit itu cukup indah. Dari atas, tampak hamparan dataran rendah Wonogiri yang diselimuti hijaunya pepohonan.
Di perbukitan itu ada pipa-pipa air yang digunakan untuk menyirami pohon yang ditanam di sana. Tak banyak tanaman yang bisa tumbuh di bukit itu. Apalagi bukit itu merupakan bagian dari gugusan pegunungan kapur di mana sulit dijumpai air tanah di sana.
Berdasarkan informasi yang diterima Jejak Richard, Perkebunan alpukat itu dibangun oleh seorang warga Sukoharjo sekitar tahun 2022. Luas area Perkebunan itu sekitar 100-an hektare.
Walaupun sudah tampak bagus, namun sebenarnya pembangunan di bukit Dewa Dewi baru sekitar 20 persen. Infonya nanti di sana akan dibangun sebuah camping ground dan bangunan cukup besar untuk kulineran.
Sebagai sebuah tempat wisata, di bukit itu terdapat beberapa patung dewa-dewi dan spot-spot wisata. Di sana pula terdapat beberapa spot foto Instagramable seperti kolam dan gardu pandang.
Di gazebo itulah, Jejak Richard bertemu dengan salah seorang pengurus wisata Bernama Mas Cebol. Dia mengatakan, kalau cuaca cerah, dari sana bisa terlihat Waduk Gajah Mungkur dan Gunung Lawu.
“Di sebelah sana juga ada Lembah Bengawan Solo Purba. Dulu kan Sungai itu mengalirnya ke Selatan,” ujar Mas Cebol dikutip dari kanal YouTube Jejak Richard.
Mas Cebol mengatakan, aslinya perbukitan itu sepenuhnya berupa bebatuan. Sementara tanah untuk tempat menanam alpukat diambil dari lahan dataran rendah.
“Tanah diambil dari bawah. Kalau untuk pengairan diambil paka tangki. Nanti airnya disimpan dulu di torn-torn itu,” katanya.
Mas Cebol mengatakan, para tenaga kerja tempat wisata itu merupakan warga sekitar. Menurutnya daerah ini bisa jadi percontohan bagi daerah lainnya.
Bangunan ini dalamnya kosong. Dibersihkan setahun sekali pada momen hari-hari besar.
Baca SelengkapnyaSaat musim tanam tiba, para perantau itu pulang sebentar untuk menanam jagung dan selanjutnya pergi merantau lagi
Baca SelengkapnyaBukit ini berada di atas ketinggian, dengan hamparan pohon pinus yang berjajar rapi.
Baca SelengkapnyaPara pelaku kesal dengan tingkah laku Dimas di dalam sel.
Baca SelengkapnyaMereka memotong teralis itu setelah mengetahui kondisi teralis besi ventilasi di kamar mandi yang sedikit terbuka.
Baca SelengkapnyaKeberadaan bangunan tua itu tersembunyi di balik keriuhan pertokoan di kawasan Kranggan.
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaPembentukan pansus tersebut dinilai sangat penting untuk mengungkap sengkarut izin tambang
Baca SelengkapnyaPara prajurit TNI AD membersihkan sampah dan melakukan penghijauan kembali setelah beberapa waktu lalu lokasi tersebut kebakaran.
Baca Selengkapnya