Skandal korupsi Netanyahu dan keluarga dalam sorotan

Merdeka.com - Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu memiliki kendali sangat kuat terhadap pemerintahannya. Namun, kasus korupsi yang melibatkannya belakangan ini, disinyalir bisa menjatuhkan posisinya sebagai orang nomor satu di negara tersebut.

Para pejabat dari partainya sendiri sudah mulai menjauhkan diri darinya. Meski demikian, Netanyahu masih membantah dirinya melakukan korupsi. Netanyahu terlibat dengan setidaknya dua kasus korupsi saat ini. Selain itu, istrinya, Sara mungkin akan segera didakwa dalam kasus terpisah dan anaknya Yair digugat oleh LSM sayap kiri.

Dikutip dari Time of Israel, dua skandal korupsi yang melibatkan Netanyahu cukup memprihatinkan dan melibatkan pria kaya dan berkuasa. Netanyahu dituding menerima hadiah dari miliarder dan kemudian mengambil tindakan atas nama mereka. Kasus kedua adalah tentang transaksi gelap dengan penerbit surat kabar.

Kasus pertama adalah Netanyahu diduga telah menerima hadiah puluhan ribu dolar dari Arnon Milchan, produser Hollywood asal Israel, dan James Packer, bos kasino dari Australia. Hadiah tersebut berupa sampanye, cerutu, tiket penerbangan hingga kamar hotel.

Sebagai ganti dari hadiah-hadiah itu, Netanyahu harus membantu Milchan untuk mendapatkan visa Amerika Serikat dan memberi Packer izin tinggal di Israel. Dia mengakui telah menerima hadiah-hadiah itu namun membantah hal itu sebagai suap atau sesuatu yang ilegal.

Sementara itu, dalam kasus kedua Netanyahu dituduh berkomplot dengan Arnon Mozes, pemilik harian Israel Yediot Acharonot, untuk memajukan undang-undang tabloid bebas dan pro-Netanyahu Israel Hayom yang didanai oleh miliarder AS Sheldon Adelson.

Surat kabar Yediot yang dalam sejarah penerbitannya kerap mengkritik Netanyahu harus memberitakan hal baik tentangnya sebagai balasan. Meski rekaman percakapan antara keduanya tersedia, Netanyahu masih membantah bahwa dirinya bersalah.

Sara Netanyahu ©www.haaretz.com

Kasus korupsi lain yang melibatkan Netanyahu adalah penjualan kapal selam Jerman ke Israel. Polisi menuding pengusaha Michael Ganor menyuap pejabat pemerintah untuk menjadi agen negosiasi bagi ThyssenKrupp, perusahaan Jerman yang membangun kapal selam tersebut.

Selain itu, pengacara pribadi Netanyahu, David Shimron, secara bersamaan bertindak sebagai perwakilan Ganor selama negosiasi dalam penjualan itu.

Dalam kasus lain, Direktur Jenderal Kementerian Komunikasi Israel, Shlomo Filber, dituding membiarkan Bezeq, perusahaan telepon nasional, untuk membeli saham YA, penyedia kabel satelit. Filber ditunjuk oleh Netanyahu, yang juga menjabat sebagai menteri komunikasi.

Sementara itu, istri Netanyahu, Sara, akan didakwa karena menyalahgunakan dana publik untuk digunakan di tempat tinggal pribadi mereka. Sara dituduh menggunakan uang pemerintah untuk membayar koki pribadi di acara keluarga, pengasuh untuk ayahnya dan pegawai untuk membetulkan listrik akhir pekan di rumah keduanya.

Putra Netanyahu, Yeir, digugat oleh Molad dari LSM sayap kiri Israel karena mengunggah tulisan di Facebooknya yang menuding LSM tersebut sebagai organisasi radikal anti-Zionis yang didanai oleh New Israel Fund.

Dari berbagai kasus melibatkan Netanyahu, hanya ada dua hal yang mungkin akan terjadi, yakni dia didakwa atas segala kasus yang melibatkannya atau terpaksa mengundurkan diri karena segala tekanan yang didapatnya.

Namun, fakta bahwa polisi bekerja sama dengan Ari Harow, orang yang pernah menjadi kepercayaan Netanyahu, hal yang paling mungkin terjadi mengarah pada penerbitan surat dakwaan. Sebab Harow memiliki bukti kuat terkait kasus korupsi yang melibatkan Netanyahu seperti percakapannya dengan Mozes.

Harow memiliki dua jabatan yang memungkinkannya memiliki bukti-bukti tersebut. Dia merupakan kepala staf Netanyahu dan pendiri perusahaan konsultan. Polisi menuding Harow menggunakan jabatannya di pemerintahan untuk kepentingan bisnisnya.

Untuk menghindari hukuman, Harow akhirnya menyetujui untuk menjadi saksi negara dalam kasus Netanyahu. Sebagai gantinya, dia akan melakukan pengabdian kepada masyarakat dan membayar denda agar tidak menjalani hukuman penjara.