Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

5 Potret Rumah Baca Jeung Sajabana dan Gerakan Literasi Sunda Uwak Sas

5 Potret Rumah Baca Jeung Sajabana dan Gerakan Literasi Sunda Uwak Sas Rumah Baca Sunda. ©2020 Merdeka.com

Merdeka.com - Mamat Sasmita (69) atau yang akrab disapa Uwak Sas, pria asal Bandung Jawa Barat ini selalu semangat dalam mengembangkan geliat literasi di Kota Bandung. Sejak Februari 2004 silam Ia berupaya mendirikan rumah baca berbahasa sunda bernama Jeung Sajabana sebagai perpustakaan keluarga yang lalu berkembang untuk kalangan luas.

Dilansir dari halaman Liputan6.com rumah baca yang beralamat di Jalan Margawangi VII No 5 Kota Bandung tersebut telah memiliki 7800 koleksi buku. Koleksi bukunya dari cerita anak, cerita budaya, pantun, sejarah, hingga berbagai kumpulan novel, sastra pendek dan roman pop Ia koleksi.

Mengumpulkan Buku Sejak Masa SMA

rumah baca sunda

Liputan6.com 2020 Merdeka.com

Uwak Sas sudah terbiasa mengumpulkan beberapa koleksi buku sejak Ia duduk dibangku SMA. Sejak itu Ia memiliki beberapa koleksi buku untuk kebutuhan belajarnya di sekolah lalu berlanjut hingga bekerja di luar kota.

Berawal dari Kerinduan Saat Merantau di Luar Kota

Uwak Sas sendiri dahulu merupakan seorang pegawai salah satu instansi pemerintahan. Ia pun sering berpindah pindah ke luar kota seperti Pontianak, Jambi, Papua, Lombok, Bali hingga Flores selama kurang lebih 32 tahun.

Ia menjelaskan bahwa, kebanyakan buku yang Ia miliki berasal dari luar Bandung, sekitar 32 tahun bekerja tiga perempatnya justru dari luar kota. Agak repot memang jika harus membawa buku kesana kemari tapi itu dilakukan demi melepas kerinduan terhadap kampung halamannya.

Ia pun menambahkan jika membaca buku-buku seputaran budaya serta bahasa sunda merupakan salah satu cara yang bisa ia lakukan untuk mengobati rindu akan kampung halaman. Pada saat berada di luar kota ada semacam kerinduan terhadap bahasa ibu, sehingga saya sering pesan ke orang rumah untuk dibelikan buku atau berburu sendiri jika sedang pulang ke kampung halaman.

Menjawab Kebutuhan Buku di Bandung

Inisiatif Uwak Sas dalam mendirikan Rumah Baca Jeung Sajabana berawal saat Ia menjadi seorang moderator di komunitas KUSNET (Komunitas Urang Sunda di Internet) di tahun 2000an. Saat kegiatan diskusi tersebut banyak yang menanyakan perihal sulitnya mencari buku berbahasa Sunda.

"Waktu itu banyak yang bertanya, kok nyari buku Sunda kok susah ya. Sejak saat itu saya menganggap bahwa ada yang perlu dilakukan. Okelah kalau ada yang perlu mencari buku dalam bahasa Sunda atau tentang Sunda, perpustakaan keluarga saya itu dibuka untuk umum. Jadi rumah baca ini dari situ titik mulanya," jelas Uwak.

Sejak Februari 2004 lah Rumah Pribadi Uwak dijadikan perpustakaan umum dan diberi papan nama seusai kembali bekerja di kampung halaman.

Di rumah buku milik Uwak juga tidak hanya menyediakan buku berbahasa Sunda. Melainkan buku umum pun Ia siapkan sebagai alternatif kebutuhan buku yang dibutuhkan oleh masyarakat luas.

Koleksi Buku Uwak Sas

Untuk ukuran Rumah Baca koleksi buku yang dimiliki oleh Uwak terbilang lengkap termasuk seputar sejarah dan kebudayaan Sunda. Yang menarik dari koleknya tersebut tidak hanya selalu berbahasa Sunda tetapi ada juga yang berbahasa Inggris, Perancis, Indonesia dan Belanda.

Salah satu koleksi Uwak Sas yang menarik adalah Kisah Bandung Tempo Dulu (Sudarsono), atau Buku Bandung Purba (T Bachtiar) serta Bandung Tempo Doeloe karya mendiang Haryono Kunto pun tersimpan di lemari buku miliknya.

Seperti yang disebutkan sebelumnya Uwak Sas juga merupakan penggemar karya sejarah. Banyak koleksi antik seputar sejarah yang Ia koleksi seperti, Priangan I IV Karangan De Haan, juga Gedenkboek der Nederlandsch Indische Theecultuur dan Buku Kenangan Sejarah Perusahaan Teh di Indonesia. Semuanya Ia koleksi di rak buku yang hampir menyentuh langit langit rumah.

Koleksi Kamus yang dimiliki oleh Uwak pun terbilang langka, termasuk kamus sunda yang sudah sangat jarang ditemui sampai kamus sunda yang tertua adalah kamus sunda sejak tahun 1862 (kamus sunda -inggris) Jonathan Rigg.

Menggiatkan Semangat Literasi Sunda

Uwak Sas dan putrinya bernama Rachma Firstriani akan berupaya menggiatkan kegiatan literasi melalui Rumah Baca Jeung Sabana. Salah satu bentuk kegiatan yang dilakukan Rachmah adalah dengan melakukan kegiatan workshop.

Ia berencana untuk menggelar kegiatan workshop di rumah baca keluarganya tersebut. "Kalau lagi ada diskusi saya suka ikut juga ya, kadang teman-teman juga diajak ke sini. Sebetulnya sudah ada rancangan menggelar workshop di tahun ini," kata perempuan lulusan seni kriya di Kampus Universitas Telkom itu.

rumah baca sunda

Liputan6.com 2020 Merdeka.com

(mdk/nrd)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Mengenal Lebih Dekat Sosok Sitor Situmorang, Penulis dan Wartawan Indonesia Asal Samosir
Mengenal Lebih Dekat Sosok Sitor Situmorang, Penulis dan Wartawan Indonesia Asal Samosir

Pria berdarah Batak ini sudah malang melintang di dunia sastra maupun jurnalistik yang menjadi inspirasi bagi banyak orang.

Baca Selengkapnya
Rumah Adat Tertua Sejak Zaman Sriwijaya, Ini Fakta Menarik Rumah Rakit dari Palembang
Rumah Adat Tertua Sejak Zaman Sriwijaya, Ini Fakta Menarik Rumah Rakit dari Palembang

Rumah adat dari Provinsi Sumsel ini berdiri di atas air tepatnya di pinggiran Sungai Musi, Sungai Ogan, dan Sungai Komering.

Baca Selengkapnya
40 Pantun Bahasa Sunda Lucu Dijamin Mengocok Perut dan Bisa Cairkan Suasana
40 Pantun Bahasa Sunda Lucu Dijamin Mengocok Perut dan Bisa Cairkan Suasana

Berikut pantun Bahasa Sunda lucu yang cocok jadi referensi cairkan suasana.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sosok Albert Manumpak Sipahutar, Jurnalis di Balik Berdirinya Kantor Berita Antara
Sosok Albert Manumpak Sipahutar, Jurnalis di Balik Berdirinya Kantor Berita Antara

Lahir di Tarutung, Tapanuli, Sumatra Utara pada 26 Agustus 1914, Albert sudah menekuni dunia jurnalistik sejak usianya menginjak remaja.

Baca Selengkapnya
Mewah Bak Istana, Potret Rumah Arie Untung dan Fenita Kini Jadi Sorotan Usai Uang Saku Sang Putra Terungkap
Mewah Bak Istana, Potret Rumah Arie Untung dan Fenita Kini Jadi Sorotan Usai Uang Saku Sang Putra Terungkap

Arie Untung dan Fenita memiliki sebuah rumah yang begitu megah dan mewah di tengah Jakarta.

Baca Selengkapnya
Belajar dari Mbah Sariban, Rela Bersepeda Keliling Bandung untuk Bersihkan Sampah Tanpa Dibayar
Belajar dari Mbah Sariban, Rela Bersepeda Keliling Bandung untuk Bersihkan Sampah Tanpa Dibayar

Tak muluk-muluk, di usia senjanya ia ingin menyaksikan Kota Bandung yang bersih dan indah seindah julukan Kota Kembang

Baca Selengkapnya
Ternyata Bandung Dulunya Bernama Tatar Ukur, Berubah Setelah Belanda Datang
Ternyata Bandung Dulunya Bernama Tatar Ukur, Berubah Setelah Belanda Datang

Dahulu Bandung bernama Tatar Ukur, dengan daerah administratif sampai Garut dan Sukabumi

Baca Selengkapnya
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang
Syahdunya Jalan-jalan Malam di Jalan Braga Bandung, dari Menilik Indahnya Bangunan Peninggalan Belanda sampai Nikmati Bacang

Berkunjung ke Jalan Braga tak afdol jika tidak menikmati keindahan arsitektur gedung dan menikmati bacang panas.

Baca Selengkapnya
Wanita Ini Bagikan Kondisi Rumahnya yang Dikepung Ulat Jati, Potretnya Bikin Merinding
Wanita Ini Bagikan Kondisi Rumahnya yang Dikepung Ulat Jati, Potretnya Bikin Merinding

Siapa yang tak merinding jika rumah huniannya dikepung ulat di banyak penjuru.

Baca Selengkapnya