Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya
Diskriminasi adalah realitas yang merugikan golongan tertentu hanya karena suatu perbedaan.
Diskriminasi adalah realitas yang merugikan golongan tertentu hanya karena suatu perbedaan.
Diskriminasi adalah masalah yang telah menjangkiti masyarakat selama berabad-abad. Hal ini terjadi ketika individu atau kelompok diperlakukan secara berbeda berdasarkan karakteristik tertentu seperti ras, jenis kelamin, usia, agama, atau orientasi seksual. Perlakuan yang berbeda ini dapat berdampak parah pada individu atau kelompok yang terkena dampak, yang mengarah ke berbagai konsekuensi sosial, ekonomi, dan psikologis. Memahami penyebab dan dampak diskriminasi sangat penting dalam memerangi masalah sosial ini.
Pengertian diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.
Selain itu, diskriminasi sosial juga dapat dipahami sebagai praktik memperlakukan seseorang secara berbeda dan tidak adil. Ini termasuk salah satu masalah sosial yang sering terjadi di masyarakat. Terlebih lagi, Indonesia memiliki keragaman budaya, ras, suku, agama, dan perbedaan lainnya yang semakin meningkatkan risiko diskriminasi di masyarakat.
merdeka.com
Dari segi psikologi, seseorang yang melakukan sikap diskriminasi, mungkin dipengaruhi oleh faktor sejarah atau masa lalu. Bisa jadi, orang yang melakukan diskriminasi, pernah mendapatkan perlakuan yang berbeda dan tidak adil oleh orang lain. Kondisi ini kemudian mendorong dirinya untuk melakukan hal yang sama kepada orang lain.
Selain itu, penyebab seseorang melakukan sikap diskriminasi juga bisa dipengaruhi oleh tekanan ekonomi, budaya, dan tren. Semua faktor ini saling berkontribusi memengaruhi kepercayaan dan nilai masyarakat terhadap orang atau kelompok yang memiliki latar belakang sosial tertentu.
Setelah mengetahui pengertian diskriminasi sosial dan penyebab, berikutnya terdapat beberapa contoh diskriminasi sosial yang sering terjadi di masyarakat.
Jenis diskriminasi sosial yang sering terjadi adalah diskriminasi ras, agama, dan gender.
Diskriminasi ras adalah perlakuan tidak adil kepada seseorang atau kelompok orang dengan ras tertentu. Biasanya, sikap diskriminasi ini dilakukan oleh kelompok masyarakat dominan kepada masyarakat minoritas. Contohnya, seperti diskriminasi yang ditujukan kepada orang keturunan etnis Tionghoa di Indonesia.
Berikutnya adalah diskriminasi agama. Ini merupakan sikap tidka adil yang ditujukan kepada kelompok masyarakat dengan agama tertentu. Contohnya, salah satu masjid penganut Islam Ahmadiyah pada tahun 2017, diserang oleh sekelompok warga, ketika mereka sedang melaksanakan ibadah salat Idulfitri.
Ketiga ada diskriminasi gender. Diskriminasi jenis ini didasarkan pada perbedaan gender yang ada di masyarakat. Banyak sekali contoh ketimpangan gender yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Salah satunya, diskriminasi yang diterima oleh korban kasus pelecehan seksual yang sebagian besar wanita, masih sering ditangani dengan cara yang tidak adil.
Setelah mengetahui pengertian diskriminasi sosial hingga contohnya, terakhir akan dijelaskan dampak kesehatan mental akibat perlakuan diskriminasi.
Perlu digarisbawahi, apapun alasan dan situasinya, perilaku diskriminasi tidak dibenarkan dalam kehidupan sosial.
Terlebih lagi, perilaku diskriminatif akan mengakibatkan dampak kesehatan mental yang memengaruhi korban. Berikut beberapa risiko dampak kesehatan mental yang diterima oleh korban diskriminasi:
Selain dampak psikologis, sikap diskriminasi sosial juga menyebabkan berbagai dampak kerugian lainnya. Seperti memicu permusuhan, menimbulkan konflik sosial baru, hingga dapat meningkatkan risiko perpecahan di masyarakat. Oleh sebab itu, penting bagi masyarakat Indonesia untuk terus memupuk toleransi agar bisa hidup berdampingan di tengah banyaknya perbedaan.
Edukasi dan Kesadaran: Media massa dan platform digital dapat menyebarkan informasi yang mendidik masyarakat tentang isu-isu diskriminasi dan cara mengatasinya. Mereka dapat menampilkan cerita dan perspektif dari kelompok yang sering mengalami diskriminasi, sehingga meningkatkan kesadaran dan empati.
Promosi Toleransi dan Empati: Media sosial, blog, dan saluran streaming seperti YouTube dapat digunakan untuk mempromosikan toleransi dan empati. Mereka dapat menjadi sarana untuk menyebarkan pesan positif tentang inklusivitas dan menghormati perbedaan.
Membangun Komunitas yang Inklusif: Teknologi memungkinkan pembentukan komunitas online yang mendukung keragaman dan inklusi. Ini menciptakan ruang bagi individu dari berbagai latar belakang untuk berkolaborasi dan berbagi pengalaman mereka.
Advokasi dan Perubahan Sosial: Media dapat digunakan sebagai alat advokasi untuk mendorong perubahan sosial. Dengan menyampaikan pesan kesetaraan gender dan anti-diskriminasi, media berperan dalam mempengaruhi opini publik dan kebijakan.
Penegakan Hukum yang Tegas: Media dapat membantu dalam penegakan hukum dengan melaporkan kasus-kasus diskriminasi dan memastikan bahwa mereka yang bertanggung jawab dihadapkan pada konsekuensi hukum.
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaMasalah kesenjangan ini tidak hanya terjadi dalam aspek sosial masyarakat, tetapi juga berbagai aspek lainnya.
Baca SelengkapnyaAkultruasi adalah wujud perkembangan budaya yang dinamis.
Baca SelengkapnyaJika masyarakat telah matang dalam memandang perbedaan, maka dengan kemajemukannya dapat merespons kebutuhan sesama manusia tanpa memandang perbedaan.
Baca SelengkapnyaMasyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Baca SelengkapnyaSelain kasus kekerasan, kasus-kasus intoleransi di institusi pendidikan harus menjadi perhatian semua pihak.
Baca SelengkapnyaKonflik adalah suatu proses sosial yang terjadi ketika ada perbedaan pandangan atau kepentingan antara dua pihak atau lebih.
Baca SelengkapnyaAda sejumlah faktor yang menyebabkan anak bisa terpisah dari orangtuanya, salah satunya adalah lalai.
Baca SelengkapnyaPihak cenderung menolak praktik budaya dan kearifan lokal seringkali belum memahami agama dengan komprehensif.
Baca Selengkapnya