Jadikan Perbedaan Kekuatan untuk Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Hubungan harmonis antar-golongan menjadi kekuatan sosial yang dapat mencegah masuknya intoleransi.
Hubungan harmonis antar-golongan menjadi kekuatan sosial yang dapat mencegah masuknya intoleransi.
Semangat perdamaian dan persatuan harus digaungkan sebagai optimisme bangsa di 2024, terlebih memasuki tahun politik. Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.
Ketua Umum Asosiasi Dai-Daiyah Indonesia (ADDAI), Syarif Hidayatullah mengatakan, tantangan terbesar yang dihadapi bangsa dalam mewujudkan kerukunan antar golongan, baik di media sosial maupun kehidupan nyata.
Menurutnya, tingkat literasi informasi bagus membantu seseorang menyerap informasi di media sosial dengan bijak dan tepat. Seseorang kadang dengan mudah menyetujui informasi didapat tanpa melakukan kroscek menguji kebenarannya.
merdekacom
Menurutnya, informasi hoaks dan ujaran kebencian sering kali digunakan kelompok-kelompok intoleran dan radikal untuk menyebarkan paham dapat memecah belah. Masyarakat juga harus diajarkan untuk kritis terhadap informasi yang mereka baca, lihat, dan dengar.
Dia menambahkan, masyarakat secara luas juga perlu mendukung dan memperkuat peran tokoh agama dan tokoh masyarakat dalam menjaga kerukunan.
Selain itu, penegakan hukum secara tegas terhadap pelaku penyebaran informasi hoaks dan ujaran kebencian diharapkan dapat menimbulkan efek jera.
kata Syarif.
Dia juga menyoroti pentingnya kesadaran bersama untuk menjaga kerukunan antar-umat beragama. Hubungan harmonis antar-golongan menjadi kekuatan sosial yang dapat mencegah masuknya intoleransi dan paham radikal.
"Kita harus menyadari bahwa perbedaan itu adalah sesuatu karunia. Perlu diingat bahwa perbedaan itu harus kita jadikan kekuatan, bukan menjadi beban," tandasnya.
Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.
Baca SelengkapnyaPerkuat juga solidaritas, empati, dan tolong-menolong antar-sesama tanpa memandang perbedaan agama atau kepercayaan.
Baca SelengkapnyaJangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.
Baca SelengkapnyaMusdah menyayangkan jika masih banyak perempuan terjebak doktrin mengharuskan mereka tunduk dan patuh tanpa memiliki hak bertanya atau menolak.
Baca SelengkapnyaJika masyarakat telah matang dalam memandang perbedaan, maka dengan kemajemukannya dapat merespons kebutuhan sesama manusia tanpa memandang perbedaan.
Baca Selengkapnya"Umat Islam diimbau untuk tetap menjaga ukhuwah Islamiyah dan toleransi dalam menyikapi potensi perbedaan penetapan 1 Ramadan," kata Menag
Baca SelengkapnyaBerdemokrasi sehat berarti mengerti jika Pemilu sarana untuk bersatu bukan bermusuhan.
Baca SelengkapnyaDiskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.
Baca SelengkapnyaNarasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.
Baca Selengkapnya