Semangat Anak-Anak Penyandang Tuli Belajar Ngaji di Masjid Al Azhom Tangerang, Gunakan Bahasa Isyarat
Dengan menggunakan metode isyarat, anak-anak penyandang tuli jadi lebih mudah memahami Al-Qur'an.
Dengan menggunakan metode isyarat, anak-anak penyandang tuli jadi lebih mudah memahami Al-Qur'an.
Masjid Raya Al Azhom di Kota Tangerang, Banten, menjadi tempat yang ramah untuk disabilitas. Tak hanya beribadah, di sana mereka juga bisa belajar membaca Al-Qur'an lewat bimbingan pengajar yang profesional.
Seperti terlihat pada Selasa (9/1) siang, puluhan anak-anak penyandang tuli antusias untuk belajar membaca Al-Qur'an di tengah keterbatasannya.
Menariknya, pembelajaran mengaji ini menggunakan metode bahasa isyarat agar lebih nyaman diikuti oleh anak-anak tersebut.
Mengutip tangerangkota.go.id, pembelajaran ngaji dilakukan rutin setiap Selasa usai salat zuhur.
Anak-anak diharapkan bisa mendapatkan ilmu tentang Islam dan Al-Qur'an secara maksimal.
"Kami ingin anak-anak tunarungu dapat diberikan kesempatan yang sama dalam mendalami ilmu agama, salah satunya membaca Al-Qur'an,” kata Ketua Asosiasi Tuli Muslim Indonesia, Rama Syahti.
Untuk metode mengajinya adalah dengan bahasa isyarat yang disampaikan melalui petikan jari. Huruf Hijaiyah akan mudah dipahami untuk selanjutnya dibaca dengan baik oleh anak-anak difabel tuli.
Menurut Rama, metode ini belum lama diluncurkan, terhitung sejak Oktober saat awal mereka belajar di Masjid Raya Al Azhom.
merdeka.com
Sejak digelar 3 bulan lalu, anak-anak penyandang tuli masih tampak antusias. Ini terlihat dari jumlahnya yang terus bertambah hingga kini 30 orang.
Acara ini diadakan gratis, sehingga memantik minat anak-anak. Namun karena keterbatasan tempat, pihak masjid belum bisa menerima lebih banyak anak-anak yang ingin belajar mengaji.
Para pengajar akan dengan sabar dan telaten membimbing anak-anak penyandang tuli dalam memahami huruf serta maknanya.
Sementara itu salah satu orang tua anak penyandang tuli, Yanti, mengaku senang karena anaknya bisa memiliki kesempatan untuk belajar memahami Al-Qur'an.
Ia jadi tak khawatir karena anaknya mendapatkan metode pengajaran dengan isyarat, sehingga bahasa dalam Al-Qur'an bisa lebih mudah dipahami.
merdeka.com
Pesantren ini membawa mimpi para santri difabel netra untuk meraih cita-cita menjadi penghapal Al Quran.
Baca SelengkapnyaSetelah menyelesaikan hafalan Alquran, para santri akan mengabdikan dirinya kepada masyarakat. Mereka akan menjadi guru ngaji di berbagai Rumah Tahfidz.
Baca SelengkapnyaSeorang ahli ulama dan tafsir Al-Qur'an ini begitu berjasa terhadap pelajaran Agama Islam agar bisa tercantum di kurikulum nasional.
Baca SelengkapnyaBerikut tanggal Nuzulul Quran dan lima keistimewaan membaca Al-Quran di malam tersebut.
Baca SelengkapnyaSelain dakwahnya secara langsung, ia juga membagi ilmunya dalam bentuk buku.
Baca SelengkapnyaBerikut kumpulan doa belajar dalam ajaran agama Islam yang mudah dihafal dan membantu meningkatkan konsentrasi.
Baca SelengkapnyaPondok pesantren itu punya metode sendiri agar santri bisa menyerap ilmu yang terkandung di kitab kuning.
Baca SelengkapnyaBelajar dan mengajarkan Al-Qur'an adalah kewajiban suci lagi mulia.
Baca SelengkapnyaRahmat Amrozi belajar Alquran dengan metode bersama Mbah Budi di Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) di dekat rumahnya.
Baca Selengkapnya