Fakta di Balik Pelanggaran Keras Pemain PSS Sleman Wahyudi Hamisi ke Bruno Moreira, Terancam Sanksi Berat
Pelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia
Pelanggaran keras itu mendapat banyak kecaman dari para penikmat sepak bola Indonesia
Pekan ke-27 kompetisi BRI Liga 1 diwarnai dengan sebuah insiden yang ramai menjadi perbincangan publik.
Dalam pertandingan Persebaya Surabaya versus PSS Sleman di Gelora Bung Tomo pada Minggu (3/3), pemain PSS Wahyudi Hamisi tertangkap kamera mengayunkan kaki ke arah kepala belakang pemain Persebaya Bruno Moreira.
Aksi Wahyudi mendapat berbagai hujatan dari warganet. Setelah ramai menjadi pembicaraan, lewat akun Instagram PSS Sleman Wahyudi mengucapkan permintaan maaf baik kepada publik maupun pada pemain yang ia tendang kepalanya, Bruno Moreira.
Seperti apa pernyataannya? Dan apakah ada sanksi untuk pemain yang bersangkutan? Berikut selengkapnya:
Melalui akun Instagram PSS Sleman, Wahyudi mengucapkan permohonan maaf. Ia mengaku insiden itu terjadi karena ketidaksengajaan.
Menurutnya, saat itu Bruno sudah terjatuh lebih dulu dan permainan tetap dilanjutkan. Saat itu Wahyudi berpikir wasit akan memberikan pelanggaran untuk Persebaya.
Pertandingan berlanjut. Bola hasil tendangan pemain Persebaya, Duarte, berhasil ditepis oleh kiper PSS, Pinthus.
Saat itu bola jatuh kembali ke kaki pemain Persebaya. Di momen itu Wahyudi berpikir kalau pemain Persebaya itu akan membuang bola demi fair play atau menghentikan bola karena saat itu Bruno masih terkapar.
Namun pemain Persebaya yang menguasai bola, Rival, justru menggiring bola ke arah Bruno yang masih terkapar.
“Bolanya stop di dekat kepalanya Bruno. Saat itu aku harus cepat ambil keputusan. Dengan tidak ada niat sama sekali, saya ambil bola itu. Tapi di sana ada kepalanya Bruno, dan kaki saya sempat mengenai kepalanya Bruno,” ungkap Wahyudi dalam video klarifikasinya.
Atas insiden tersebut, Wahyudi mengakui kalau ia bersalah. Ia pun mengucapkan permintaan maaf kepada Bruno dan jajaran tim Persebaya Surabaya. Permintaan maaf juga disampaikan pihak PSS Sleman atas insiden tersebut.
“Kami atas nama PSS Sleman meminta maaf sebesar-besarnya atas kejadian tersebut. Semoga ini menjadi yang terakhir dan tidak akan terjadi di pertandingan-pertandingan selanjutnya,” kata Wahyudi.
Aksi yang dilakukan Wahyudi mendapat respons dari PSSI sebagai otoritas tertinggi sepak bola Indonesia. Tak hanya kepada Wahyudi, sanksi juga terancam diberikan kepada wasit pertandingan yang hanya memberikan kartu kuning kepada Wahyudi.
ujar Sekjen PSSI Yunus Nusi dikutip dari Instagram @pengamatsepakbola pada Selasa (5/3).
Aksi kasar Wahyudi Hamisi bukan yang pertama pada sepak bola Indonesia. Sebelumnya pada Liga 1 2018 ia sempat melakukan pelanggaran keras kepada pemain Persebaya Robertino Pugliara. Akibatnya Robertino mengalami patah kaki dan harus pensiun dini dari dunia sepak bola.
Dulu Hamisi melakukan tekel pada Robertino Pugliara, kini tendang kepala Bruno Moreira
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.
Baca SelengkapnyaSelebriti dan Pesepak Bola Indonesia: Hubungan Cinta yang Terjalin dan Terurai
Baca SelengkapnyaSalah satu pemain yang dijuluki 'Si Kancil' ini digadang-gadang menjadi sosok penting dalam sejarah sepak bola di Indonesia.
Baca SelengkapnyaBerikut latar belakang keluarga pemain sepak bola Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri.
Baca SelengkapnyaLeo juga tampak memberi selamat pada kekasihnya yang sudah resmi menjadi anggota TNI.
Baca SelengkapnyaDua anggota polisi itu ialah Bripda Muhammad Ferrari dan Bripda Daffa Fasya Sumawijaya.
Baca SelengkapnyaKekuatan Timnas Indonesia bertambah usai dua pemain keturunan asal Belanda resmi sandang WNI. Ini sosoknya.
Baca SelengkapnyaIa ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Baca Selengkapnya