Sosok Arthur Irawan Kapten Persik Kediri, Dulu Dilarang Keluarga Jadi Pesepak Bola Kini Bintang Lapangan Sekaligus Pemegang Saham Klub Bola
Ia ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Ia ditentang keluarganya dengan alasan keturunan Tionghoa harusnya jadi pebisnis.
Menjadi berbeda sering kali membuat seseorang harus siap menerima konsekuensi sekaligus membuktikan kepada orang lain bahwa pilihannya adalah jalan terbaik. Hal ini dirasakan oleh Arthur Irawan, kapten Persik Kediri yang sempat ditentang orang tuanya menjadi pesepak bola.
Pemuda dengan nama lengkap Arthur Daniel Irawan ini lahir di Surabaya pada 3 Maret 1993. Ia telah akrab dengan dunia sepak bola sejak usianya masih 7 tahun.
Mengutip situs Transfermarkt, pria setinggi 1,76 meter ini berada pada posisi utama sebagai gelandang bertahan, serta bek kanan dan kiri.
Kemampuan bermain sepak bola Arthur sempat menarik minat akademi muda Manchester United, Real Madrid, Liverpool, Arsenal, dan Manchester City. Namun, keluarganya memutuskan Arthur menyelesaikan pendidikan formalnya terlebih dahulu.
Selanjutnya, Arthur membela Lytham Town, klub divisi amatir di Inggris. Lagi-lagi penampilannya mencuri perhatian pihak lain, kali ini Espanyol.
Mengutip Wikipedia, pada 9 November 2011, Arthur menandatangani kontrak dengan RCD Espanyol. Dia masuk ke dalam tim muda RCD Espanyol untuk dibina dan mengembangkan teknik bermain.
Ia juga pernah memperkuat kesebelasan Malaga B dan Waasland-Beveren. Kemudian pulang ke Indonesia dan merumput bersama berbagai tim kesebelasan ternama.
Ia pernah bergabung dengan Persija Jakarta, Borneo FC, Persebaya Surabaya, Badak Lampung, PSS Sleman, dan kini Persik Kediri.
Kedua orang tua Arthur sempat tak setuju anaknya masuk dunia sepak bola profesional. Apalagi keturunan Tionghoa umumnya adalah pebisnis, dan bukan pesepak bola.
Arthur pun berupaya meyakinkan kedua orang tuanya sembari membuktikan ia benar-benar serius dengan sepak bola. Singkat cerita, kedua orang tuanya akhirnya setuju dengan pilihan Arthur. Bahkan kedua orang tuanya selalu mendukung Arthur.
Mengutip bola.net, Arthur juga pernah mendapatkan olok-olok bernada rasis. Saat itu ia masih bermain untuk memperkuat Espanyol.
"Hei Cina, buka mata lo," ujar Arthur menirukan teriakan suporter lawan.
Arthur pun membalasnya dengan cara berkelas, yakni berupaya keras membuat tim lawan kalah.
Kini, Arthur tak hanya dikenal sebagai bintang lapangan. Mengutip ANTARA, ia juga salah satu pemegang saham Persik Kediri, tim kesebelasan yang dibelanya saat ini.
Berikut latar belakang keluarga pemain sepak bola Timnas Indonesia, Egy Maulana Vikri.
Baca SelengkapnyaKlub kebanggaan Sumatra Barat ini kembali berkompetisi di Liga 1 Indonesia musim 2024/2025.
Baca SelengkapnyaKadir mendapat kabar dari sesama rekan artis kalau Polo kembali masuk rumah sakit sekira pukul 10.30 WIB.
Baca SelengkapnyaPetugas mengamankan barang bukti linggis serta besi ulir yang digunakan pelaku saat menjebol rumah korban.
Baca SelengkapnyaSebelum MoU, Prabowo sempat berkeliling melihat para pemain muda yang sedang berlatih di GBK
Baca SelengkapnyaSebelum masuk ke Pelatnas PBSI, Komang Ayu Cahya Dewi dikenal sebagai atlet muda di bawah naungan PB Djarum sejak tahun 2016 lalu.
Baca SelengkapnyaPemain legendaris Timnas Indonesia yang berposisi sebagai sayap ini dikenal dengan kelincahannya mengolah si kulit bundar saat berada di lapangan hijau.
Baca SelengkapnyaKonglomerat asal Indonesia ini membeli klub sepak bola tersebut pada 2019 lalu.
Baca SelengkapnyaKekerasan dalam sepak bola masih jadi PR berat bagi Indonesia. Sejak tahun 1994 hingga 1 Oktober 2022, sebanyak 230 nyawa melayang karena sepak bola.
Baca Selengkapnya