Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Sosok Gan Kam, Pengusaha Tionghoa Sang Penyelamat Pertunjukan Wayang Orang Mangkunegaran

Mengenal Sosok Gan Kam, Pengusaha Tionghoa Sang Penyelamat Pertunjukan Wayang Orang Mangkunegaran

Mengenal Sosok Gan Kam, Pengusaha Tionghoa Sang Penyelamat Pertunjukan Wayang Orang Mangkunegaran

Pertunjukan wayang orang yang dikemas Gan Kam bertransformasi jadi lebih populer dan bisa dinikmati segala kalangan

Pertunjukan Wayang Orang sudah menjadi tradisi yang diwariskan secara turun-temurun di Istana Mangkunegaran, Solo.

Wayang Orang Mangkunegaran muncul pada masa pemerintahan Mangkunegara I (1757-1796) dan terus mengalami perkembangan pesat hingga masa pemerintahan Mangkunegara IV (1853-1881).

Pada masa Mangkunegara V (1881-1896), pertunjukan wayang orang mengalami perubahan dan pembaharuan dari sisi banyak hal seperti penari, rias busana, lakon, dan fungsi sajiannya.

Namun saat itu dibarengi pula dengan kemerosotan perekonomian istana, sehingga banyak abdi dalem yang sebelumnya menjadi bagian dalam pertunjukan wayang orang memilih melakukan aktivitas di luar istana.

Kemerosotan Wayang Orang Mangkunegaran ini menarik perhatian seorang Tionghoa bernama Gan Kam.

Dalam jurnalnya yang berjudul “Wayang Orang Panggung Sebagai Hiburan Massa: Tinjauan dari Perspektif Sejarah”, pengamat sejarah Dhanang Respati Teguh menulis bahwa pada waktu itu, tepatnya tahun 1895, Gan Kam membentuk kelompok wayang orang panggung yang anggotanya direkrut dari para abdi dalem Wayang Orang Mangkunegaran yang diberhentikan.

Setelah mendapat izin dari Mangkunegara V, Gan Kam mengemas pertunjukan wayang orang dalam durasi waktu yang agak pendek di mana dialog lebih ditonjolkan dari pada tariannya.

Pertunjukan itu bertransformasi menjadi pertunjukan yang lebih populer sehingga lebih bisa dinikmati penonton dari segala kalangan.

Dalam jurnalnya, Dhanang menulis bahwa pertunjukan wayang orang panggung kemasan Gan Kam diselenggarakan di sebuah bangunan besar yang mampu menampung 200 penonton.

Bangunan itu diperkirakan merupakan bekas tempat membatik milik Gan Kam yang berada di sebelah selatan Pasar Singosaren.

Pementasan itu dilakukan di atas panggung yang diberi layar lebar. Panggung diberi bingkai proscenium, layar depan, serta skenari kanvas drop dan wing yang dilukis dengan gaya naturalistik untuk menggambarkan istana, hutan, candi, jalan, alun-alun, dan lain-lain. penonton duduk menghadap secara frontal ke arah panggung berlayar itu. Tempat duduk penonton terpisah dari panggung yang di antaranya ditempatkan seperangkat gamelan.

Kesuksesan Gan Kam ini kemudian diikuti oleh pengusaha-pengusaha Tionghoa serta pribumi lainnya.

Pengusaha Lie Sin Kwan atau Bah Bagus mendirikan Sedya Wandawa. Adiknya, Lie Wat Gien mendirikan Saritama. Anak Bah Bagus, Lie Wat Djien bersama Mangkunegara VII (1916-1944) mengadakan pagelaran wayang orang panggung di Sono Harsono yang kemudian dikenal dengan nama wayang orang Sono Harsono.

Masih ada Yap Kam Lok yang mendirikan Sri Katon. Di luar itu sebenarnya masih banyak lagi pengusaha Tionghoa yang membuka usaha wayang orang. Namun usaha mereka tidak bertahan lama.

Dalam penelitiannya yang berjudul “Dinamika Wayang Orang Mangkunegaran dari Istana ke Publik (1881-1895), peneliti Putut Bayu Pribadi menulis bahwa apa yang dilakukan Gam Kam dalam mengadaptasi bentuk wayang orang dari tradisi istana ke tengah masyarakat umum merupakan bagian integral dari kondisi perubahan sosial di Indonesia tahun 1870.

Hal ini sebagai akibat dari diberlakukannya peraturan bernuansa liberal oleh pemerintah Belanda yang membebaskan siapa saja untuk melakukan usaha.

Gan Kam merupakan kreator yang mampu menjawab tantangan zaman di tengah perubahan sosial itu, yakni menghadirkan gaya seni yang cocok untuk selera estetis masyarakat urban kota Surakarta sekaligus sebagai usaha komersil.

Mengenal Sosok Gan Kam, Pengusaha Tionghoa Sang Penyelamat Pertunjukan Wayang Orang Mangkunegaran
Mengenal Uniknya Wayang Golek Betawi, Bisa Menangis hingga Mengeluarkan Darah Mirip Manusia
Mengenal Uniknya Wayang Golek Betawi, Bisa Menangis hingga Mengeluarkan Darah Mirip Manusia

Wayang khas Betawi ini unik. Bisa mengeluarkan air mata bahkan sampai darah.

Baca Selengkapnya
Keunikan Seni Wayang Catur Sunda, Pertunjukan Dilakukan Dalang Tanpa Pakai Wayang
Keunikan Seni Wayang Catur Sunda, Pertunjukan Dilakukan Dalang Tanpa Pakai Wayang

Dalang hanya membacakan naskah, tanpa memainkan media wayang.

Baca Selengkapnya
15 Transformasi Artis Sebelum dan Sesudah Sulam Alis, Gimana Penampilan Mereka Sekarang?
15 Transformasi Artis Sebelum dan Sesudah Sulam Alis, Gimana Penampilan Mereka Sekarang?

Menjadi tokoh publik seringkali membutuhkan penampilan yang sempurna.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Gunakan Wayang sebagai Sarana Edukasi Kamtibmas, Intip Deretan Fakta Bripka Sutrisno
Gunakan Wayang sebagai Sarana Edukasi Kamtibmas, Intip Deretan Fakta Bripka Sutrisno

Suami Anggraini Wulansari ini menggunakan wayang sebagai sarana sosialisasi Bhabinkamtibmas.

Baca Selengkapnya
15 Transformasi Artis Sebelum dan Sesudah Suntik Botoks, Nomor 7 Pangling Banget
15 Transformasi Artis Sebelum dan Sesudah Suntik Botoks, Nomor 7 Pangling Banget

Mempertahankan penampilan yang menarik dan selalu terlihat menawan adalah tanggung jawab yang harus diemban oleh para figur publik.

Baca Selengkapnya
Mengunjungi Petilasan Ki Ageng Mangir, Sosok Legendaris Musuh Bebuyutan Panembahan Senopati
Mengunjungi Petilasan Ki Ageng Mangir, Sosok Legendaris Musuh Bebuyutan Panembahan Senopati

Ki Ageng Wonoboyo merupakan sosok yang disegani pada masanya.

Baca Selengkapnya
Mengenal Sosok Dewi Tjandraningsih, Istri Kakorlantas Polri yang Inspiratif
Mengenal Sosok Dewi Tjandraningsih, Istri Kakorlantas Polri yang Inspiratif

Sosoknya menuai perhatian publik karena kisah inspiratifnya.

Baca Selengkapnya
Sosok Kakak Umur 84 Tahun Masih Beri Jajan ke Adik Usia 79 Tahun, Hobinya Nonton Upin Ipin
Sosok Kakak Umur 84 Tahun Masih Beri Jajan ke Adik Usia 79 Tahun, Hobinya Nonton Upin Ipin

Sosok kakak-beradik lansia yang jadi sorotan karena perlakuan gemasnya.

Baca Selengkapnya
Tak Sengaja Lewat di Depan Acara Kondangan, Bule ini Malah Disambut bak Tamu Undangan, Ini yang Dilakukan
Tak Sengaja Lewat di Depan Acara Kondangan, Bule ini Malah Disambut bak Tamu Undangan, Ini yang Dilakukan

Aksi dua orang bule pria belum lama ini berhasi menarik perhatian masyarakat. Tak sengaja lewat di depan acara kondangan, ia justru mendapati nasib beruntung.

Baca Selengkapnya