Kegunaan Obat Metformin, Dosis yang Disarankan, dan Efek Sampingnya
Ketahui informasi lengkap mengenai obat metformin sebelum mengonsumsinya.
Ketahui informasi lengkap mengenai obat metformin sebelum mengonsumsinya.
Berikut informasi selengkapnya mengenai obat metformin yang penting diketahui.
Diabetes tipe 2 adalah suatu kondisi di mana tubuh tidak membuat cukup insulin, atau insulin yang dibuatnya tidak bekerja dengan baik. Hal ini dapat menyebabkan kadar gula darah tinggi (hiperglikemia).
Obat metformin digunakan untuk menurunkan kadar gula darah dengan memperbaiki cara tubuh menangani insulin. Obat ini biasanya diresepkan untuk penderita diabetes, saat diet dan olahraga saja belum cukup untuk mengontrol kadar gula darah. Mengutip NHS UK, obat metformin juga terkadang digunakan untuk mengatasi gejala sindrom ovarium polikistik (PCOS), suatu kondisi yang memengaruhi cara kerja ovarium. Namun obat ini belum secara resmi disetujui untuk PCOS. Metformin mengobati PCOS dengan menurunkan kadar insulin dan gula darah, sekaligus meningkatkan ovulasi dan mendorong menstruasi agar lebih teratur. Metformin tersedia dengan resep sebagai tablet, sebagai cairan yang Anda telan dan sebagai sachet bubuk yang Anda larutkan dalam minuman.
Namun, apabila Anda memiliki penyakit ginjal, dokter akan menganjurkan untuk tidak mengonsumsi metformin. Juga, beri tahu dokter jika Anda berusia di atas 65 tahun dan jika Anda pernah mengalami serangan jantung; stroke; ketoasidosis diabetik; koma; atau penyakit jantung atau hati. Sebab, mengonsumsi obat tertentu lainnya dengan metformin dapat meningkatkan risiko asidosis laktat.
Konsultasikan juga ke dokter jika Anda mengonsumsi acetazolamide (Diamox), dichlorphenamide (Keveyis), methazolamide, topiramate (Topamax, dalam Qsymia), atau zonisamide (Zonegran) saat hendak mengonsumsi metformin, atau jika Anda baru saja mengalami salah satu dari kondisi berikut: infeksi serius; diare parah, muntah, atau demam; atau jika Anda minum lebih sedikit cairan dari biasanya karena alasan apa pun. Anda mungkin harus berhenti minum metformin dulu sampai kondisi-kondisi ini sembuh.
Jika Anda menjalani operasi, termasuk operasi gigi atau prosedur medis besar lainnya, beri tahu dokter apabila Anda sedang mengonsumsi metformin. Juga, beri tahu dokter jika Anda berencana untuk menjalani prosedur rontgen dengan pewarna yang disuntikkan, terutama jika Anda minum atau pernah minum alkohol dalam jumlah besar atau sedang atau pernah menderita penyakit hati atau gagal jantung. Anda mungkin perlu berhenti minum metformin sebelum prosedur dan menunggu 48 jam untuk memulai kembali pengobatan.
Dosis metformin yang diberikan dokter tergantung pada jenis tablet, serta kondisi dan respons pasien terhadap obat. Mengutip laman Alodokter, secara umum berikut ini adalah dosis penggunaan obat metformin yang biasa diberikan oleh dokter:
1. Dewasa Kondisi: Diabetes mellitus tipe 2 ● Tablet biasa Dosis awal 500–850 mg, 1–3 kali sehari, dapat ditingkatkan secara bertahap. Dosis maksimal 2.550–3.000 mg per hari, dibagi dalam 3 kali minum. ● Tablet lepas lambat Dosis awal 500–1.000 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan secara bertahap. Dosis maksimal 1.500–2.000 mg per hari.
Kondisi: Pre-diabetes, obesitas ● Tablet lepas lambat Dosis awal 500 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan secara bertahap. Dosis maksimal 1.500–2.000 mg per hari. Kondisi: PCOS ● Tablet biasa Dosis awal 500 mg 1 kali sehari, dapat ditingkatkan secara bertahap. Dosis harian umumnya adalah 500 mg 3 kali sehari atau 850 mg 2 kali sehari.
2. Anak usia 10 tahun ke atas Kondisi: Diabetes mellitus tipe 2 ● Tablet biasa Dosis awal 500 mg 1–2 kali sehari, atau 850 mg 1 kali sehari. Dosis dapat dinaikkan secara bertahap. Dosis maksimal 2.000 mg per hari, dibagi dalam 2–3 kali konsumsi.
Anda harus mengetahui gejala gula darah rendah dan tinggi dan apa yang harus dilakukan jika Anda memiliki gejala tersebut. Metformin juga dapat menyebabkan efek samping. Beberapa efek samping yang muncul usai konsumsi obat metformin di antaranya adalah:
- diare - kembung - sakit perut - buang gas - gangguan pencernaan - sembelit - rasa logam yang tidak enak di mulut - maag - sakit kepala - kemerahan pada kulit - perubahan kuku - nyeri otot Lakukan pemeriksaan ke dokter jika efek samping yang tertera di atas tidak kunjung membaik atau malah memburuk.
Sebagai tambahan, segera periksakan diri ke dokter jika Anda mengalami reaksi alergi obat atau asidosis laktat, yang umumnya ditandai dengan gejala berikut: - Tubuh terasa sangat lelah - Nyeri otot yang berat - Tubuh terasa kedinginan - Sulit bernapas atau sesak napas - Kantuk dalam (somnolen) - Denyut jantung cepat, lambat, atau tidak beraturan.
Sebelum mengonsumsi obat, penting untuk memperhatikan jenis makanan yang kita konsumsi.
Baca SelengkapnyaDexamethasone adalah obat yang membantu mengurangi peradangan.
Baca SelengkapnyaTelat makan bisa mengganggu keseimbangan nutrisi, hormon, dan metabolisme tubuh. Hal ini pada akhirnya bisa memicu berbagai masalah kesehatan.
Baca SelengkapnyaKetamin adalah obat bius medis yang kerap disalahgunakan.
Baca SelengkapnyaDiteliti sebagai obat anti-kanker, kayu bajakah juga menyimpan beberapa efek samping yang patut diperhatikan.
Baca SelengkapnyaKonsumsi obat-obatan bisa kurang baik bagi kesehatan jangka panjang. Karenanya, menerapkan gaya hidup sehat untuk atasi kolesterol bisa jadi solusi.
Baca SelengkapnyaDi sekitar perumahan, tumbuhan liar tumbuh dengan subur. Salah satu contohnya adalah daun kelor yang memiliki beragam manfaat.
Baca SelengkapnyaTelur memiliki gizi yang hampir lengkap, seperti protein, lemak, vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan. Telur juga dianggap baik dikonsumsi setiap hari.
Baca SelengkapnyaSejak dahulu, jamu sudah dipercaya sebagai obat herbal yang memiliki segudang manfaat untuk kesehatan.
Baca Selengkapnya