Korban Pelecehan Seksual di Nganjuk Terdiri dari Berbagai Usia, Waspadai Modus Pelaku

Merdeka.com - Belakangan, kasus pelecehan seksual semakin marak menjadi perbincangan warganet di media sosial. Jumlah korban yang membuka suara dan membagikan ceritanya kepada publik dengan memanfaatkan media sosial juga semakin banyak dijumpai. Keberanian korban membagikan kisahnya memicu korban-korban lain untuk turut bersuara. Kasus fetish kain jarik yang dilakukan oknum mahasiswa Unair menjadi contoh nyata.
Tiga hari terakhir, akun Instagram informasi daerah @infonganjuk mengunggah sejumlah cerita korban pelecehan seksual di daerah Nganjuk. Para korban mengirim pesan masuk kepada admin @infonganjuk dengan harapan kisahnya bisa dibagikan kepada publik yang lebih luas. Jumlah korban yang mengaku pernah dilecehkan pun tak cuma satu dua orang.
Dilecehkan Saat Bersepeda
©2020 Merdeka.com/Instagram @infonganjuk
Admin @infonganjuk menerima cerita dari seorang perempuan yang mengaku dilecehkan saat bersepeda. Pada Minggu (8/8/2020), korban bersepeda di Jalan By Pass Bengawan Solo di sebelah barat Front One Ratu Hotel Nganjuk. Tiba-tiba ada motor yang mendekat dan meremas payudaranya. Kebetulan kondisi jalanan saat itu sedang sepi. Hanya ada tiga pesepeda yang jaraknya sudah jauh dari korban.
Saat sebuah motor mendekat, korban sempat mengira itu salah seorang kawannya. Setelah kejadian itu, korban langsung berteriak. Namun, pelaku pelecehan sudah lebih dulu kabur. Korban menduga pelakunya adalah laki-laki berusia antara 30-40 tahun yang mengendarai motor berwarna biru dan helm putih.
“Sing luwih waspada dan ati - ati nda. Iki enek curhatan sing mungkin iso gawe kabeh luwih ati- ati, terutama mbak - mbak sing lg olahraga (joging, sepedahan, dll). Sekalian iki enek tips aman saat berlari dan bersepeda (slide 2 dan 3) sopo ngerti bermanfaat. Ijin lapor ndan, siapa tau bisa dipantau @humasresnganjuk @_polresnganjuk @polsek_nganjuk,” tulis @infonganjuk, Senin (9/8/2020).
Curhatan Korban Lain
©2020 Merdeka.com/Instagram @infonganjuk
Setelah mengunggah informasi mengenai pelecehan seksual itu, admin @infonganjuk mendapat sejumlah cerita lain yang serupa. Ada yang mengaku pernah mengalami kejadian serupa di tempat tersebut. Korban ini dilecehkan sekitar 20.00 WIB. Selain itu, ia juga menceritakan bahwa temannya pun pernah mengalami pelecehan dengan modus serupa. Bedanya, sang teman mengalami pelecehan seksual di tempat lain yakni di Kelurahan Ringinanom, Kecamatan Nganjuk.
Korban juga menceritakan pengalamannya yang lain. Pada malam hari menjelang larut, mulai sekitar pukul 23.00 WIB, di jalanan sebelah selatan lapangan Desa Sugihwaras, Kecamatan Bagor, Kabupaten Nganjuk ada laki-laki yang sering menunjukkan kemaluannya kepada perempuan yang melintas di kawasan itu. Terutama jika perempuan itu berjalan seorang diri.
“Memang sudh lama ad cerita2 sperti itu .. memang jalanan jembatan kecil itu rawan .. waktu itu ak pernah nemuin CD dan BH di didaerah stu .. sma ad orang yg nunjukin alat kelamin nya .. nah dari itu ak sudh gk brani lagi lewat stu terakhir lewat stu jaman ak msh SMA sekitar 2012 an,” tulis pemilik akun @ariskaayudwi.
“Aq jg prnh ngalami mb....,” komentar pemilik akun @veralukisusanti.
Banyak Korban
©2020 Merdeka.com/Instagram @infonganjuk
Unggahan tentang pelecehan seksual yang dialami beberapa perempuan di Nganjuk, Jawa Timur membuat banyak korban lain turut membagikan pengalaman kelamnya sebagai penyintas.
“Banyak korban ituu udahh lama sering banyak kejadian seperti ituu .... Tolong segera di tindak lanjuti @satpaspolresnganjuk @humasresnganjuk @masnovibupati,” tulis pemilik akun @hellamadya6905.
“Lapor Ke Satpol PP, karena itu tugas Satpol PP monggo saya tag yg @satpolppkabnganjuk,” komentar pemilik akun @lana49176.
Baca Selanjutnya: Dilecehkan Saat Bersepeda...
(mdk/rka)
Banyak orang hebat di sekitar kita. Kisah mereka layak dibagikan agar jadi inspirasi bagi semua. Yuk daftarkan mereka sebagai Sosok Merdeka!
Daftarkan
Ingatlah untuk menjaga komentar tetap hormat dan mengikuti pedoman komunitas kami