Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

7 Relawannya Dikeroyok TNI, Ganjar: Semena-mena Bukan Zamannya Lagi, Jangan Sakiti Rakyat

7 Relawannya Dikeroyok TNI, Ganjar: Semena-mena Bukan Zamannya Lagi, Jangan Sakiti Rakyat

7 Relawannya Dikeroyok TNI, Ganjar: Semena-mena Bukan Zamannya Lagi, Jangan Sakiti Rakyat

Pascakejadian itu, Ganjar langsung menghubungi Pangdam IV/ Diponegoro hingga Panglima TNI untuk mengusut tuntas kasus tersebut.

Calon Presiden nomor urut tiga, Ganjar Pranowo, menyikapi insiden yang dialami sejumlah relawannya di Boyolali.


Seperti diketahui, tujuh relawan Ganjar-Mahfud dikereyok belasan anggota TNI Kompi Senapan B Bataliyon Infanteri (Yonif) Raider 408/ Suhbrastha di Boyolali karena dianggap membuat bising setelah menggeber motor berknalpot bising.

Pascakejadian itu, Ganjar langsung menghubungi Pangdam IV/ Diponegoro hingga Panglima TNI untuk mengusut tuntas kasus tersebut.


"Langsung kita urus, panglima TNI, Kasad, Pangdam saya kontak semua, tidak bener ini (tindakan oknum) langsung semua dihukum, responsnya cepet," kata Ganjar saat ditemui Pondok Pesantren An-Nawawi Berjan Gebang Purworejo pada Minggu (31/12).

7 Relawannya Dikeroyok TNI, Ganjar: Semena-mena Bukan Zamannya Lagi, Jangan Sakiti Rakyat

Ganjar juga meminta pada relawannya juga masyarakat berhati-hati bila sedang berada di jalanan. Apalagi jika membawa kendaraan, jangan sampai memancung emosi.

"Terus kemudian marah, gelutan. Bawa motor dicegat kemudian digampleng. Semena-mena bukan zamannya lagi, jangan sakiti rakyat. Ini saya peringatkan."

Ujar Ganjar

Ganjar juga mengusulkan kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) memanggil aparat TNI agar kejadian serupa tidak terulang kembali di kemudian hari.


"Mungkin itu yang membikin emosi orang lain. Meskipun tentu saja caranya diproses saja, tidak apa-apa tapi jangan dipukuli sampai bengep-bengep," tegas Ganjar.

Tidak Ada Relawan yang Meninggal

Ganjar juga memastikan relawannya tidak ada yang meninggal pascapengeroyokn itu. Dia memastikan informasi yang menyebut ada relawan meninggal adalah hoaks.

Ganjar juga memastikan relawannya tidak ada yang meninggal pascapengeroyokn itu. Dia memastikan informasi yang menyebut ada relawan meninggal adalah hoaks.

Tindakan Pengeroyokan Nodai Pemilu

Terpisah, Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jawa Tengah, Agustina Wilujeng menyesalkan peristiwa kekerasan terhadap relawan mereka. Menurutnya, tak sewajarnya prajurit TNI bertindak main hakim sendiri.

"Kalau memang relawan kami salah, suara knalpotnya mengganggu, bisa ditegur atau diamankan sesuai prosedur hukum. Tidak dengan tindak kekerasan," kata Ketua TPD Ganjar-Mahfud Jawa Tengah, Agustina Wilujeng, Minggu (31/12).

Tindakan penganiayaan itu sudah menodai pesta demokrasi yang tengah berlangsung. Baginya, pemilihan umum (pemilu) yang menyenangkan dan riang gembira hilang seketika.

"Sangat menyesalkan. Kita ingin dan selalu menyuarakan agar pemilu dan pilpres ini menjadi pesta demokrasi yang menyenangkan, riang gembira bagi rakyat," ujarnya.

Upayanya sebagai tim peserta pesta demokrasi tidak ada artinya dengan kasus penganiayaan yang dilakukan oleh oknum prajurit Kompi Senapan B Bataliyon Infanteri (Yonif) Raider 408/ Suhbrastha tersebut. Pihaknya memastikan akan mengawal kasus tersebut sampai tuntas

"Tetapi, kejadian kali ini mencoreng upaya kami, dan itu justru dilakukan oleh aparat," tuturnya.

15 Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Solo, Dipastikan Tak Ada Korban Meninggal
15 Prajurit TNI Keroyok Relawan Ganjar-Mahfud Diperiksa Denpom Solo, Dipastikan Tak Ada Korban Meninggal

Dandim mengimbau masyarakat tetap tenang dan tidak terprovokasi manakala ada berita hoaks

Baca Selengkapnya
6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena
6 Orang Jadi Tersangka Penganiayaan Relawan Ganjar-Mahfud, Ganjar: Oknumnya Tak Boleh Semena-Mena

Ganjar Pranowo memuji gerak cepat Panglima TNI Agus Subiyanto dalam menangani kasus penganiayaan relawannya.

Baca Selengkapnya
Ganjar Ungkap Pesan Anaknya: Jangan Pernah Khianati Amanah
Ganjar Ungkap Pesan Anaknya: Jangan Pernah Khianati Amanah

Menurut Ganjar, putranya akan kecewa jika dirinya mengkhianati amanah dari rakyat.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sebelum Dikeroyok TNI, Relawan Ganjar di Boyolali Geber-Geber Pakai Knalpot Brong Sejak Pagi
Sebelum Dikeroyok TNI, Relawan Ganjar di Boyolali Geber-Geber Pakai Knalpot Brong Sejak Pagi

Para relawan yang memakai motor dengan knalpot brong itu telah berkeliling sejak pukul 09.00 WIB.

Baca Selengkapnya
Ganjar Soal Anggota TNI Aniaya Relawan: Kalau Enggak Mengerti Aturan, Pecat saja!
Ganjar Soal Anggota TNI Aniaya Relawan: Kalau Enggak Mengerti Aturan, Pecat saja!

Ganjar mengingatkan kepada para pelaku untuk tidak berbuat semena-mena.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Ganjar Sebut Relawan Dipukul TNI Tanpa Peringatan, Tegas Seret Pelaku Ke Pengadilan
VIDEO: Ganjar Sebut Relawan Dipukul TNI Tanpa Peringatan, Tegas Seret Pelaku Ke Pengadilan

Calon Presiden nomor urut 3, Ganjar Pranowo membesuk relawannya yang menjadi korban penganiaayan oleh anggota TNI pada Minggu (31/12)

Baca Selengkapnya
Sadisnya Remaja Ngaku Keponakan Mayjen TNI, Pukuli Korban Pakai Botol & Ancam Pisau
Sadisnya Remaja Ngaku Keponakan Mayjen TNI, Pukuli Korban Pakai Botol & Ancam Pisau

Rahman mengatakan untuk hasil luka yang dialami korban D masih menunggu visum et repertum diajukan penyidik

Baca Selengkapnya
6 Prajurit TNI Penganiaya Relawan Ganjar-Mahfud Ditahan Selama 20 Hari
6 Prajurit TNI Penganiaya Relawan Ganjar-Mahfud Ditahan Selama 20 Hari

Penganiayaan relawan Ganjar-Mahfud itu terjadi pada Sabtu (30/12).

Baca Selengkapnya
Jelang Pencoblosan, TPN Ganjar-Mahfud Ingatkan Rakyat Lihat Rekam Jejak & Pengalaman saat Pilih Pemimpin
Jelang Pencoblosan, TPN Ganjar-Mahfud Ingatkan Rakyat Lihat Rekam Jejak & Pengalaman saat Pilih Pemimpin

Juru Bicara TPN Ganjar-Mahfud Siti Rahmayanti Badjeber mengatakan masyarakat harus melihat rekam jejak dan pengalaman ketika memilih pemimpin.

Baca Selengkapnya