Ahli Waris Ketua KPPS di Malaka Tengah NTT Meninggal Usai Kawal Pemilu Dapat Santunan Rp46 Juta
Tiga petugas Pemilu di NTT dilaporkan meninggal dunia setelah pencoblosan.
Tiga petugas Pemilu di NTT dilaporkan meninggal dunia setelah pencoblosan.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) Nusa Tenggara Timur (NTT) memberikan santunan kepada ahli waris Ketua KPPS di Kabupaten Malaka, yang meninggal dunia usai pemungutan suara pada Rabu (19/2) kemarin.
Marselina Hoar, merupakan Ketua KKPS di TPS 07 Desa Bakiruk, Kecamatan Malaka Tengah. Dia meninggal dunia pada Jumat (16/2) diduga akibat kelelahan.
"Yang di Malaka ahli waris atau keluarga sudah terima santunan dengan biaya pemakaman siang tadi," kata Jemris, Senin (19/2) malam.
"Yang duanya belum," ujar Jemris.
Ketiganya dilaporkan meninggal dunia setelah sebelumnya melaksanakan tugas mereka masing-masing, yakni menggelar pencoblosan Pemilu 2024.
Ahli waris anggota KPPS baru akan menerima uang santunan setelah 40 hari kerja setelah pengajuan dilakukan.
Baca SelengkapnyaSemua petugas pemilu meninggal disebabkan kelelahan saat proses berlangsung
Baca Selengkapnya"Untuk penyerahan santunan sudah diberikan kemarin kepada ahli waris," kata I Gede John Darmawan
Baca SelengkapnyaDua anggota KPPS di Indragiri Hulu meninggal dunia.
Baca SelengkapnyaAda banyak cara dilakukan anggota KPPS untuk menarik minat warga agar mau menyalurkan suaranya dalam pemilu.
Baca SelengkapnyaKPPS yang terdaftar kepesertaannya sehari sebelum pencoblosan Pemilu 2024 juga mendapatkan santunan
Baca SelengkapnyaTercatat sejak 19-23 Januari 2024, teror KKB menyebabkan satu anggota Polri meninggal dunia, 4 KKB meninggal dunia, dan 3 KKB luka tembak.
Baca SelengkapnyaMereka meninggal di saat sedang dan usai bertugas pada Pemilu 2024.
Baca SelengkapnyaKetua Badan Pengawasan Pemilu (Bawaslu) RI Rahmat Bagja mengatakan, 30 petugas pengawas Pemilihan Umum (Pemilu) 2024 yang meninggal dunia.
Baca Selengkapnya