Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BNPT Nilai ASN Terlibat Terorisme Fenomena Baru, Antarkementerian Harus Koordinasi

BNPT Nilai ASN Terlibat Terorisme Fenomena Baru, Antarkementerian Harus Koordinasi Ilustrasi Teroris. ©2015 Merdeka.com

Merdeka.com - Tim Densus 88 Anti Teror mengamankan empat pelaku terduga terorisme di Banten, pada Rabu(13/11) kemarin. Salah satu dari empat orang itu adalah karyawan BUMN.

Direktur Deradikalisasi Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Prof Irfan Idris, keterlibatan seorang karyawan perusahaan ternama dalam gerakan radikal merupakan perlu didalami secara serius oleh stakeholder terkait.

"Inikan fenomena baru terjaringnya ASN ke dalam sebuah aksi-aksi teror yang didahului radikal. Kita harus melakukan koordinasi secara ketat dengan kementerian-kementerian terkait. Indikasi itu ada, banyak pengaduan," ujar Irfan dalam diskusi Perspektif Indonesia, di kawasan Kebon Sirih, Jakarta, Sabtu (16/11).

Irfan mengatakan, membuktikan keterlibatan seorang dalam gerakan radikal tidak bisa hanya karena dugaan kecurigaan masyarakat. Negara, katanya, sudah mempunyai regulasi sendiri dalam mengatur ASN yang terpapar radikalisme

"Tidak bisa kita hanya dengan kecurigaan oknum, lantas segalanya mempengaruhi kita tetap mendengarkan suara-suara masyarakat dan masukan tentu kalau hanya curiga-curiga itukan tidak berdasar," ucap Irfan.

"Inilah tantangan besar kenapa radikal dan terorisme dianggap serius karena dia butuh strategi yang serius program yang serius dengan kebijakan yang tentunya luar biasa juga," sambungnya.

Upaya BNPT Cegah Paham Radikal Sampai ke Kampus

BNPT, katanya, terus berupaya mencegah paham radikal tumbuh. Salah satunya dengan diskusi-diskusi atau pemaparan bahaya radikalisme.

"Kepala BNPT secara masif mendatangi menteri-menteri dari kementerian untuk memberikan materi nuansa kebangsaan, resonansi kebangsaan tentang bahaya radikalisme bagi calon ASN, termasuk di BUMN saya kira sudah sejak tahun lalu. Termasuk ke kampus-kampus," sambung Irfan.

Khusus untuk lingkungan kampus, dia berharap ada kerja sama yang baik melalui program monitoring dan pembinaan tentang radikalisme.

"Bahkan kalau perlu kita buka bentuk pusat deradikalisasi atau pusat wawasan modernisasi beragama di setiap kampus agar jangan selalu di alamatkan anarkis-anarkis itu kepada salah satu agama, karena tidak ada satupun agama yang mengajarkan aksi-aksi seperti itu," pungkasnya.

(mdk/lia)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap
Sepanjang 2023, Kepala BNPT: 148 Teroris Ditangkap

Penangkapan teroris itu berjalan linier dengan menurunnya aksi terorisme di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan
Gencarkan Narasi Damai, Perbedaan Jangan Dianggap Permusuhan

Narasi-narasi provokatif dapat memicu perpecahan harus dihindari terlebih di tahun politik.

Baca Selengkapnya
21 Agustus Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme, Berikut Sejarahnya
21 Agustus Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme, Berikut Sejarahnya

Aksi terorisme memberi dampak buruk, maka setiap 21 Agustus ditetapkan Hari Peringatan dan Penghargaan Korban Terorisme

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Pemilu Makin Dekat, Menteri Anas Ingatkan PNS Haram Terlibat Kegiatan Politik
Pemilu Makin Dekat, Menteri Anas Ingatkan PNS Haram Terlibat Kegiatan Politik

PNS yang tidak netral dapat memiliki dampak yang signifikan pada berbagai aspek pemerintahan dan masyarakat.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Polisi Tangguhkan Penahanan Istri Anggota TNI yang Viralkan Perselingkuhan Suaminya
Polisi Tangguhkan Penahanan Istri Anggota TNI yang Viralkan Perselingkuhan Suaminya

Kepolisian mengabulkan permintaannya dan penahanan tersangka Anandira

Baca Selengkapnya
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan
BPIP: Bangsa Ini Sudah Biasa Bertindak dengan Menghargai Perbedaan

Dengan perilaku toleransi tinggi, Indonesia diyakini kebal dengan serangan paham radikal terorisme ingin pecah belah NKRI.

Baca Selengkapnya
Tersangka Teroris di Bekasi Karyawan BUMN, Dikenal Ramah dan Sering Ikut Rapat RT
Tersangka Teroris di Bekasi Karyawan BUMN, Dikenal Ramah dan Sering Ikut Rapat RT

Tim Densus 88 Antiteror Polri menangkap DE (28) di Bekasi, Senin (14/8). Tersangka tindak pidana terorisme ini merupakan karyawan BUMN.

Baca Selengkapnya
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama
Perangi Radikalisme dan Terorisme dengan Moderasi Beragama

Di tengah upaya membumikan toleransi pada keberagaman, kelompok radikal melakukan framing terhadap moderasi beragama.

Baca Selengkapnya