Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Filosofi Satu Tungku Tiga Batu, Cermin Toleransi Umat Beragama di Fakfak

Filosofi Satu Tungku Tiga Batu, Cermin Toleransi Umat Beragama di Fakfak Tugu menggambarkan filosiofi satu tungku tiga batu di Fakfak. ©2022 Merdeka.com/Istimewa

Merdeka.com - Toleransi umat beragama di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat, dikenal sangat tinggi. Kerukunan ini tidak tidak terlepas dari falsafah 'satu tungku tiga batu' yang ditanamkan pada warganya.

Filosofi itu tidak terlepas dari cara hidup dan identitas suku Mbaham Matta (WUH). Masyarakat dengan adat tertua di Fakfak ini memasak di atas tungku yang terbuat dari tiga batu besar. Ketiga batu ini memiliki ukuran sama, kokoh dan kuat serta tahan panas, kemudian disusun membentuk lingkaran, sehingga bisa menopang kuali atau belanga yang akan digunakan untuk memasak.

"Bagi suku Mbaham Matta, tungku merupakan simbol dari kehidupan. Sedangkan tiga batu adalah simbol dari 'kau, saya dan dia' yang menghubungkan perbedaan baik agama, suku, dan status sosial dalam satu wadah persaudaraan. Dasar itulah yang kemudian dijadikan sebagai simbol kerukunan di Kabupaten Fakfak, Provinsi Papua Barat," ujar Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Provinsi Papua Barat Luksen Jems Mayor di Manokwari, Selasa (24/5).

Kau, Saya dan Dia Bersaudara

Filosofi satu tungku tiga batu merupakan pengejawatahan dari Filsafat hidup Etnis Mbaham Matta (WUH) yang disebut "KO, ON, KNO Mi Mbi Du Qpona" yang artinya adalah Kau, Saya dan Dia Bersaudara.

Filosofi ini mengarah pada adat, agama dan pemerintahan. Filosofi dari satu tungku tiga batu juga kemudian menjadi pegangan hidup masyarakat Fakfak. Dulu diwariskan secara turun-temurun di dalam keluarga. Tetapi pada era tahun 1990-an dirumuskan secara resmi oleh pemerintah daerah sebagai filosofi Kabupaten Fakfak.

Sejak lama Kabupaten Fakfak dikenal sebagai penghasilan rempah-rempah, salah satunya adalah buah pala. Hal inilah yang membuat banyak pedagang singgah di Kabupaten Fakfak untuk berniaga, termasuk para pedagang dari Tidore dan Ternate yang memeluk Agama Islam.

"Penduduk di Kabupaten Fakfak pun kini beragam, terdiri dari mereka yang beragama Islam, Katolik dan Kristen Protestan. Namun di dalam pelaksanaan toleransi antarumat beragama sangat erat dan harmonis," tutur Luksen.

Tak Ada Waktu Beda-bedakan Agama

Ia menyebutkan, toleransi bisa terlihat dalam acara keagamaan, seperti saat perayaan Idulfitri dan Natal. Semua umat dilibatkan dalam acara tersebut. Bahkan bila ada acara pembangunan masjid atau gereja, semua umat juga ikut terlibat, berpartisipasi dan bergotong-royong.

"Kini Fakfak menjadi salah satu kabupaten tertua di Provinsi Papua Barat maupun di Tanah Papua," tuturnya.

Filosofi satu tungku tiga batu secara spontan mengajarkan kita bahwa perbedaan justru menjadi sarana untuk menyatukan. "Warga Fakfak tidak pernah, bahkan tidak ada waktu untuk, membeda-bedakan agama satu dengan agama yang lain, karena diyakini filosofi satu tungku tiga batu merupakan napas dari kerukunan dan keakraban dalam peradaban masyarakat yang ada di Kabupaten Fakfak," pungkasnya.

(mdk/yan)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Tak Boleh Digunakan Sembarangan, Begini Sakralnya Golok Betawi yang Penuh Filosofi
Tak Boleh Digunakan Sembarangan, Begini Sakralnya Golok Betawi yang Penuh Filosofi

Bagi masyarakat Betawi, golok bukan sekadar senjata tajam, tapi juga punya makna mendalam.

Baca Selengkapnya
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru
Jangan Termakan Hasutan Kelompok Intoleran Jelang Nataru

Jangan sampai dimanfaatkan untuk menyebarkan narasi intoleransi, bahkan mengarah pada aksi radikal terorisme.

Baca Selengkapnya
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan
Masyarakat Diminta Perkuat Toleransi & Hindari Prasangka Buruk Terhadap Perbedaan

Memperkuat toleransi dan kerukunan antarumat beragama. Masyarakat tidak boleh semena-mena melanggar hak dari mereka yang dianggap berbeda.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran
Jadikan Perbedaan Kekuatan Cegah Masuknya Paham Radikal Intoleran

Masyarakat jangan mudah terpapar informasi hoaks dan ujaran kebencian yang dapat memicu konflik.

Baca Selengkapnya
Contoh Pantun Adat yang Perlu Diketahui, Kenali Makna dan Nilai Moral di Dalamnya
Contoh Pantun Adat yang Perlu Diketahui, Kenali Makna dan Nilai Moral di Dalamnya

Adanya nilai-nilai berharga yang terkandung dalam pantun adat, generasi muda diajak belajar dan menghargai warisan budaya.

Baca Selengkapnya
Tradisi Kearifan Lokal Mampu Depankan Toleransi
Tradisi Kearifan Lokal Mampu Depankan Toleransi

Menurutnya, ketupat pernah digunakan oleh Sunan Kalijaga dalam penyebaran agama Islam di Pulau Jawa.

Baca Selengkapnya
Indahnya Toleransi, Prajurit TNI Ini Unggah Momen Disiapkan Takjil oleh Ibu Pendeta
Indahnya Toleransi, Prajurit TNI Ini Unggah Momen Disiapkan Takjil oleh Ibu Pendeta

Di tengah ramainya war takjil, pria ini justru unggah momen disiapkan takjil oleh mama pendeta.

Baca Selengkapnya
Punya Arti Filosofi, Ini Tujuan Program Berbagi Ketupat kepada Masyarakat
Punya Arti Filosofi, Ini Tujuan Program Berbagi Ketupat kepada Masyarakat

Secara filosofi, ketupat merupakan makanan khas dalam budaya Indonesia sebagai simbol perayaan keluarga dan sosial.

Baca Selengkapnya
Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya
Diskriminasi adalah Perlakuan Berbeda yang Merugikan Golongan Tertentu, Ini Penyebab dan Dampaknya

Diskriminasi sosial adalah suatu sikap membedakan secara sengaja terhadap orang atau golongan yang berhubungan latar belakang tertentu.

Baca Selengkapnya