Gara-Gara Lihat Film Dewasa di Handphone, Tiga Bocah di Makassar Mesum di Perkuburan
Petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Makassar turun tangan menangani masalah ini.
Petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Makassar turun tangan menangani masalah ini.
Petugas Unit Pelaksana Teknis Daerah Perlindungan Perempuan dan Anak (UPTD PPA) Makassar turun tangan menangani masalah ini.
"Perempuan ini belum sekolah, baru laki-lakinya tapi berhenti karena keterbelakangan mental. Makanya diberhentikan (sekolahnya) sama orangtuanya kasihan," ujar QD kepada wartawan, Jumat (26/4).
QD mengungkapkan kejadian dalam video yang beredar tersebut di sebuah pekuburan umum pada pukul 10.00 Wita, Kamis (25/4) kemarin. QD mengaku sudah menemui keluarga ketiga bocah tersebut.
QD menjelaskan tindakan mesum terjadi akibat dua bocah perempuan usai menonton film di handphone. QD menyebut bocah laki-laki tersebut datang ke kuburan karena diajak dua bocah perempuan tersebut.
"Jadi saya tanya si laki-laki, siapa yang suruh ko? Na (dia) bilang si perempuan. Karena melihat di handphone. Jadi laki-lakinya yang diajak," ujar QD.
"Penanganannya, sudah dipertemukan di kelurahan. Hasilnya, kita sharing sama si anak agar berbicara, karena namanya anak-anak pasti jujur. Entah karena pengakuannya cuma lihat di handphone," kata QD.
Sementara Kepala UPTD PPA Kota Makassar Muslimin Hasbullah mengaku masih mendalami perilaku bocah dalam video tersebut hingga berbuat tidak senonoh di kuburan. Muslimin menyebut saat ini pihaknya masih melakukan asessment terhadap ketiga bocah tersebut.
"Kita mau dalami pemicu yang membuat anak-anak kita bertindak atau berbuat seperti itu. Setelah kita melakukan assessment sementara, saya kira ini sangat terkait dalam ruang lingkup keluarga, kepedulian lingkungan, apalagi anak ini tidak sekolah," tutur Muslimin.
Selain belum mengeyam bangku sekolah, ketiga bocah tersebut belum diikutkan terkait kegiatan keagamaan.
"Saya kira banyak faktor yang akan mempengaruhi tumbuh kembang anak-anak ini. Hasil assessment, pengakuan sementaranya karena pengaruh. Tapi kita akan lebih dalami," kata Muslimin.
Meski demikian, Muslimin mengaku masih belum dibutuhkan konseling untuk ketiga bocah tersebut. Muslimin menduga tindakan tak senonoh ketiga bocah tersebut akibat kurangnya pengawasan dan pengasuhan dari orang tua.
"Kalau dilihat dari data sementara, ini belum dikonseling oleh konselor. Tetapi kita sudah temukan ini anak mengalami pengasuhan yang tidak sehat atau tidak baik," pungkas Muslimin.
Video perempuan berbaju merah mengamuk saat mobilnya digembok petugas Dinas Perhubungan Makassar viral di media sosial
Baca SelengkapnyaSeorang pria diduga maling sembunyi di atap setelah dipergoki memanjat rumah warga di Tamalate, Makassar. Video pengepungannya beredar di media sosial.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan bukti yang ditemukan dari ponsel pelaku, banyak ditemukan video porno.
Baca SelengkapnyaPelaku sempat kabur ke Kepulauan Seribu sebelum ditangkap polisi.
Baca SelengkapnyaBerikut momen Jenderal Agus ingatkan Kopral harus PD meskipun pangkat rendah.
Baca SelengkapnyaVideo seorang pria inisial D (47) meninggal dunia diduga dipukuli tiga polisi di Jalan Tinumbu, Kota Makassar beredar luas di media sosial (medsos).
Baca Selengkapnya"KPU harus mengawasi KPUD. Panwas mengawasi. Bawaslu mengawasi, rakyat turun tangan, gunakan kameramu untuk menjaga suara," kata dia.
Baca SelengkapnyaIa mengaku memberikan cokelat agar pacarnya tak pusing karena banyaknya pekerjaan sebagai KPPS.
Baca SelengkapnyaMotif pembunuhan empat anak di Jagakarsa yang dilakukan Panca berlatar cemburu
Baca Selengkapnya