Harimau Sumatera di Kerinci tinggal 166 ekor
Merdeka.com - Populasi Harimau Sumatera (Panthera Tigris Sumatrae) terus menyusut. Di Taman Nasional Kerinci Seblat (TNKS), diperkirakan hanya tersisa 166 Harimau Sumatera.
"Dari data yang dimiliki Program Pelestarian Harimau Sumatera (PHS) TNKS berdasarkan juga pada program monitoring yang dilakukan dapat diprediksikan saat ini hanya tersisa 166 ekor harimau dalam kawasan TNKS," kata Komandan PHS-TNKS, Dian Risdianto, di Jambi, Kamis (9/8). Demikian dikutip dari antara.
Namun menurut Dian, angka tersebut masih terbilang aman dan terkendali sebagaimana juga luasan TNKS yang tersebar di empat provinsi yakni Jambi, Bengkulu, Sumbar dan Sumsel.
"Jumlah itu estimasinya berada dalam empat blok kawasan TNKS yakni di Kerinci, Merangin-Bungo, Tapan-Solok Selatan Sumbar, Muko-muko Bengkulu dan Curup Bengkulu-Lingau Sumsel," ujarnya.
Data tersebut, tambah dia, adalah berdasarkan hasil pedataan ilmiah yang telah telah dilakukan pihak TNKS melalui programnya Monitoring harimau sumatera TNKS pada 2006 hingga 2009. Monitoring ini menggunakan berbagai metode dan teknik pendataan seperti pemasangan Kamera Trap, patroli pelacakan melalui jejak, dan lainnya.
Menurut Dian, jumlah tersebut saat ini tentunya bisa saja telah bertambah atau berkurang seiring dengan berbagai dinamika lingkungan yang terjadi saat ini seperti kerusakan akibat perambahan, perburuan, perubahan iklim, serta kawasan yang tidak bertambah ketika populasi harimau justru bertambah.
"Sayangnya patroli PHS-TNKS memang misi utamanya bukan untuk melakukan monitoring atau pendataan, karena itu untuk perubahan yang terjadi sulit dibuktikan dengan data oleh TNKS," ujar dia.
Karena itulah, tambah Dian, PHS-TNKS sangat menyambut baik ketikan mendapat kabar TNKS akan kembali melanjutkan program Monitoring Harimau Sumatera (MHS) dengan dana bantuan dari donatur negara Jerman yang pada 2009 terhenti dan akan dilanjutkan pada 2013.
lebih jauh ditegaskan Dian, jumlah 166 ekor tersebut adalah jumlah di luar dari individu harimau yang berada dalam kawasan bentang huan penyangga atau yang berkeliaran di kebun-kebun milik warga di sekitar TNKS.
(mdk/ian)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Salah satu masyarakat asli Sumatra Timur yang kesehariannya hidup di perairan ini berperan dalam melestarikan kehidupan bahari.
Baca SelengkapnyaSelama 50 tahun, hewan ini dianggap jenis primata.
Baca SelengkapnyaKelompok etnis pribumi Pulau Sumatera ini mendiami di sekitar kaki Gunung Kerinci yang sudah hidup sejak ribuan tahun yang lalu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Di bagian barat Pulau Sumatra, tepatnya di Kecamatan Tanjung Raya, Kabupaten Agam, terdapat danau yang tak kalah indahnya untuk dikunjungi, yaitu Danau Maninjau
Baca SelengkapnyaMereka terdampar di pulau yang sangat terpencil di Samudra Pasifik.
Baca SelengkapnyaAda satu aturan atau sumpah yang harus dipatuhi oleh masyarakat yaitu kepandaian bertenun hanya boleh diwariskan kepada anak cucu.
Baca SelengkapnyaDensus 88 juga berhasil menangkap satu tersangka teroris lainnya inisial NK yang diduga terafiliasi kelompok Jaringan Anshor Daulah (JAD) di Jawa Tengah.
Baca SelengkapnyaBukan hanya manusia, ini sosok binatang paling berjasa dalam kemerdekaan Indonesia. Siapa yang dimaksud?
Baca SelengkapnyaKerajaan ini memiliki kekayaan alam dan tanah yang subur serta dikenal sebagai penguasa perairan di bagian utara Selat Malaka.
Baca Selengkapnya