Istana Jawab Keanggotaan Jokowi di PDIP Usai Maruarar Mundur: Jangan Dihubung-hubungkan dengan Presiden
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Maruarar Sirait mengatakan langkah politiknya mengikuti Joko Widodo
Politikus senior Maruarar Sirait resmi mundur dari PDI Perjuangan. Ara, sapaan Maruarar telah mengembalikan KTA di DPP PDIP. Dalam pernyataan resminya, Maruarar mengatakan langkah politiknya itu mengikuti Joko Widodo (Jokowi).
Merespons hal tersebut, Koordinator Staf Khusus Presiden Ari Dwipayana angkat bicara soal keanggotaan Presiden Joko Widodo atau Jokowi di partai berlambang kepala banteng itu.
"Ya sampai saat ini belum ada apa-apa kan? Tetap tidak ada apapun (pernyataan) dari presiden, pernyataan dari presiden, maupun dari PDIP. Jadi baik-baik saja lah (Jokowi dengan PDIP)," sambung Ari.
Terkait PDIP yang menyatakan keanggotaan keluarga Jokowi sudah berakhir, Ari enggan berbicara banyak. Dia menyampaikan hal tersebut merupakan sikap yang diambil PDIP.
"Kita serahkan itu pada sikap atau posisi yang diambil oleh PDIP ya," ujarnya.
Di sisi lain, Ari menghargai sikap politik Maruarar Sirait yang memilih mundur dari PDIP. Namun, dia meminta agar hal tersebut tak dikaitkan dengan Jokowi.
"Apapun sikap politik yang diambil Bang Ara (Maruarar) itu adalah sikap politik pribadi yang bersangkutan ya. Jadi jangan dihubung-hubungkan dengan presiden," jelas Ari.
Sebelumnya, Maruarar Sirait resmi mundur dan pamit dari Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP). Kabar tersebut disampaikan Maruarar Sirait pada Senin 15 Januari 2024 di Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta.
Maruarar Sirait pamit dari PDIP menjelang Pemilihan Presiden atau Pilpres 2024. Dia pun menyampaikan terima kasih selama dirinya berada di partai yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri itu.
"Tadi saya sudah ketemu dengan bapak Utut Adianto Wakil Sekjen, dan juga bapak Budianto Chen. Saya ucapkan terima kasih kepada Ibu Mega Mas Hasto dan jajaran partai yang selama ini sudah mengizinkan saya berbakti melalui PDI Perjuangan," kata Maruarar di DPP PDI Perjuangan, Jakarta, Senin 15 Januari 2024.
Sebelum akhirnya berpamitan, Maruarar mengaku sudah berdoa hingga berdiskusi terlebih dahulu dengan keluarga serta teman-teman terdekatnya.
Politikus yang akrab disapa Ara ini mendoakan agar PDIP tetap menjadi partai besar yang memperjuangkan Pancasila, kebenaran, dan keadilan.
"Saya memutuskan untuk pamit dari PDIP Perjuangan hari ini dan saya doakan PDI Perjuangan tetap menjadi partai yang besar, memperjuangkan Pancasila, memperjuangkan kebenaran, memperjuangkan keadilan dan saya memilih untuk mengikuti langkah pak Jokowi," ucap dia.
Setelah berpamitan dengan PDI Perjuangan, ia pun mengaku akan mengikuti langkah atau jejak Presiden Joko Widodo (Jokowi).
"Saya memilih untuk mengikuti langkah Pak Jokowi karena saya percaya Pak Jokowi adalah pemimpin yang sangat didukung oleh rakyat Indonesia, kepercayaan publiknya proof ratingnya 75-80 persen, beliau sudah memperjuangkan banyak hal," terang Maruarar.
Maruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih sejalan dengan arah politik Jokowi.
Baca SelengkapnyaLangkah politik keluar dari PDI Perjuangan Maruarar ia sebut mengikuti Jokowi
Baca SelengkapnyaSalah satu alasan keluar dari PDIP, Maruarar ingin mengikuti langkah Jokowi
Baca SelengkapnyaMenurut Maruarar Sirait, Presiden Jokowi bisa menjadi penasihat presiden terpilih Prabowo Subianto.
Baca SelengkapnyaMaruar mengucapkan terima kasih selama dirinya berlabuh di PDI Perjuangan yang dipimpin oleh Megawati Soekarnoputri.
Baca SelengkapnyaMaruarar menjelaskan keputusannya mundur tak lepas dari masukan dari sang ayah yang juga pendiri PDIP, Sabam Sirait.
Baca SelengkapnyaMaruarar memutuskan keluar dari PDIP dan memilih ikut arah politik dari Jokowi.
Baca SelengkapnyaIstana menegaskan, Presiden Joko Widodo atau Jokowi tak terganggu dengan munculnya wacana pemakzulan Jokowi.
Baca SelengkapnyaAirlangga sendiri belum memberikan sinyal rencana mengajak Maruarar Sirait untuk bergabung dengan Partai Golkar.
Baca Selengkapnya