Kabar hujan abu Gunung Merapi dipastikan hoax
Merdeka.com - Netizen di Yogyakarta dihebohkan oleh berita yang beredar di media sosial tentang terjadinya hujan abu di Gunung Merapi, Sabtu (26/8). Berita yang yang dibagikan melalui grup Whatsapp dan disertai tautan berita dari salah satu portal online.
Beredarnya kabar hoax ini sempat membuat warga Yogyakarta kebingungan. Sebab, warga Yogyakarta sudah pernah mengalami hujan abu Gunung Kelud di tahun 2014 yang lalu. Terlebih tadi pagi cuaca di Yogyakarta memang diselimuti kabut.
Menanggapi beredarnya berita hujan abu, Kepala Seksi Gunung Merapi, Balai Penyelidikan dan Pengembangan Teknologi Kebencanaan Geologi (BPPTKG) Yogyakarta, Kusdaryanto mengatakan kabar yang beredar tentang Gunung Merapi merupakan hoax. Tautan berita yang dicantumkan merupakan berita di tahun 2010 saat Gunung Merapi meletus.
"Data dari alat pantau dan laporan dari tim peneliti di lapangan kondisi Merapi pagi ini statusnya normal. Tidak ada hujan abu," tegas Kusdaryanto saat dihubungi, Sabtu (26/8).
Kusdaryanto menjelaskan bahwa cuaca di Yogyakarta dan Sleman sebelah utara memang berkabut. Kabut ini disebabkan adanya angin kencang yang membawa kabut dari lereng Merapi dan tidak perlu dikhawatirkan.
"Kami mengimbau agar masyarakat tidak begitu saja percaya pada kabar yang beredar di media sosial. Masyarakat sebaiknya menunggu informasi dari BPPTKG. Biasanya jika ada perubahan aktivitas Gunung Merapi, BPPTKG akan langsung memberikan update lewat media sosial resmi milik BPPTKG," tutup Kusdaryanto.
(mdk/dan)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Gunung Merapi yang berada di perbatasan Jawa Tengah dan Yogyakarta mengalami 71 kali gempa guguran.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi mengalami erupsi. Hujan abu melanda Boyolali dan Klaten
Baca SelengkapnyaPada siang hari, Minggu (21/1), awan panas yang muncul dari Gunung Merapi. Beberapa daerah di sekitaran Merapi terkena dampak hujan abu.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Puncak Gunung Merapi dipenuhi batu-batu berapi yang suhunya diperkirakan mencapai 1.000 derajat.
Baca SelengkapnyaGunung Merapi yang berada di DIY dan Jawa Tengah kembali mengeluarkan awan panas guguran.
Baca SelengkapnyaDua kali awan panas guguran ini terjadi pada pukul 19.56 WIB dan 20.03 WIB.
Baca SelengkapnyaGundukan yang diduga gunung berapi itu beberapa kali diunggah di media sosial dan diberi nama Bledug Kramesan.
Baca SelengkapnyaJangan mudah percaya dan cek setiap informasi yang kalian dapatkan
Baca SelengkapnyaSejumlah ruas jalan di Jakarta Utara tergenang banjir akibat hujan deras yang melanda wilayah ibu kota.
Baca SelengkapnyaCara Aman Angkat Benda Berat Agar Tidak Cedera, Penting Diketahui
Baca Selengkapnya