Komisi X DPR: Mendikbud Bilang Tidak Benar Aktivitas Sekolah Dibuka Juli 2020
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo dikabarkan belum memutuskan membuka kegiatan belajar mengajar di sekolah. Wacana pembukaan kembali kegiatan di sekolah pada Juli 2020 dihembuskan Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Hamid Muhammad.
Wakil Ketua Komisi X Abdul Fikri Faqih menuturkan, saat menggelar rapat dengan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) Nadiem Makarim, kabar tersebut sudah dikonfirmasi. Mendikbud menyatakan kabar itu tidak benar.
"Tanggal 20 Mei lalu Komisi X Raker dengan Kemendikbud dan kita tanya apakah benar Juli sekolah mau dibuka kembali? Mas Menteri (Nadiem Makarim) menyatakan tidak benar, karena Kemendikbud akan taat mengikuti keputusan tim gugus tugas percepatan penanganan pandemi Covid-19," katanya kepada Merdeka.com, Selasa (2/6).
DPR juga mendapatkan masukan dari Ikatan Dokter Anak Indonesia bahwa tidak selayaknya pelonggaran diberlakukan pada dunia pendidikan dalam menghadapi Pandemi. Karena anak-anak rentan terhadap penularan Covid-19.
"Banyak yang positif dan ada puluhan yang meninggal di Indonesia dari usia anak-anak," jelas dia.
Politikus PKS ini menyampaikan, Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) dan tahun ajaran baru bisa dimulai Juli. Namun menggunakan sistem daring.
"Karenanya Komisi X telah membentuk Panja PJJ, Pembelajaran Jarak Jauh. Maknanya bahwa model ini mesti dikuatkan karena pandemi Covid-19 ini belum jelas kapan mencapai titik kulminasi (puncak), melandai lantas menurun. Yang akhirnya kita bisa melakukan KBM (Kegiatan Belajar Mengajar) seperti biasa dengan tatap muka langsung," ucapnya.
Awal Mula Wacana Sekolah Dibuka Kembali
Sebelumnya Kemendikbud mewacanakan membuka kegiatan belajar mengajar di sekolah pada Juli 2020. Hal ini dikonfirmasi Pelaksana Tugas (Plt) Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah (PAUD Dikdasmen), Hamid Muhammad.
Menurut Hamid, keputusan tersebut tinggal menunggu keputusan dari pemerintah pusat. "Sudah dibahas minggu lalu. Tinggal tunggu keputusan pemerintah kalau sudah final," kata dia saat dikonfirmasi Liputan6.com, Rabu (13/5).
Menurut Hamid, saat ini pihaknya sedang mempersiapkan hal itu. Dan masih terus mengkoordinasikannya dengan BNPB. Pihaknya masih menunggu keputusan final dari wacana itu. "Tunggu pengumuman resmi saja, masih dikoordinasikan ke BNPB dan Kemenkes," tandasnya.
Sejak pandemi Covid-19 melanda tanah air, Kemendikbud memutuskan aktivitas belajar dan mengajar di rumah. Metode pembelajaran dilakukan lewat aplikasi video dan menyaksikan ditayangan televisi pemerintah kemudian siswa melaporkannya setelah sekolah aktif.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mendikbudristek Nadiem Makarim menegaskan bahwa ekstrakulikuler tak dihapus.
Baca SelengkapnyaAdapun penambahan isu terkait wacana penghapusan pramuka dari ekstrakurikuler masuk jadi pembahasan rapat dengan DPR.
Baca SelengkapnyaDia menjelaskan, setiap sekolah telah memandatkan agar memiliki gugus depan pramuka.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Presiden Jokowi memerintahkan Mendikbudristek Nadiem Makarim menambah anggaran untuk riset, khususnya di perguruan tinggi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaKemendikbudristek meluruskan kabar yang beredar mengenai perubahan seragam sekolah yang berlaku setelah Lebaran.
Baca SelengkapnyaMendorong Heru Budi untuk turun langsung ke masyarakat supaya tak tidak terlalu kaku
Baca SelengkapnyaPara calon kepala daerah bakal diusung PDI Perjuangan ditekankan mengenai ketaatan terhadap konstitusi, budi pekerti, serta santunnya kata dan perbuatan.
Baca SelengkapnyaPernyataan akademisi itu menjadi bagian dari dinamika positif.
Baca SelengkapnyaRombongan Kapolres disambut DPH LAMR Kota Pekanbaru Datuk Seri Muspidauan beserta para Datuk pengurus LAMR Kota Pekanbaru.
Baca Selengkapnya