One Day No Rice di Depok dihapuskan, pedagang kantin gembira
Merdeka.com - Pasca dihapuskannya kebijakan One Day No Rice (ODNR) dan One Day No Car (ODNC) oleh Walikota Depok Idris Abdul Shomad pada Senin lalu, hari ini seluruh warga atau PNS yang hendak masuk ke lingkungan Balaikota Depok bebas mengendarai kendaraan roda empat. Selain itu mereka bebas mengonsumsi nasi karena kebijakan telah dihapus.
Mulai Selasa (23/2) siang tadi sudah tidak terlihat papan tulisan kendaraan roda empat dilarang masuk di kawasan kantor wali kota Depok. Termasuk larangan menjual nasi di kantin. Sebelumnya, setiap selasa mereka mengganti nasi dengan jagung atau umbi-umbian lainnya.
Pengunjung kantin, Maulana (26) mengaku menyambut baik dihapuskannya ODNR. Dia mengaku sering kesulitan karena tidak boleh bawa mobil dan makan nasi setiap selasa. "Senang sih karena menurut saya kebijakan itu kurang efektif yah," katanya, Selasa (23/2).
Sementara itu, Toni yang berjualan di kantin mengaku, pendapatannya lebih tinggi dibanding sebelum ODNR dihapus. Dibanding selasa sebelumnya, warungnya menjadi lebih ramai karena pembeli banyak memesan lauk dengan nasi. "Saat masih diberlakukannya ODNR, omzet naik turun. Namun kalau sekarang Alhamdulillah omzet stabil seperti hari-hari biasa di luar Selasa," akunya.
Dikatakan, kebijakan ODNR yang diterapkan Pemkot Depok berupa imbauan saja. Dan sebagai solusi maka beras diganti makanan alternatif lain.
"Sebenarnya ada pengertian yang salah tentang makna ODNR itu sendiri. Masyarakat kan tahunya ODNR itu satu hari tanpa nasi, namun yang sesungguhnya dijelaskan ODNR itu kurangi konsumsi nasi atau terigu dan diganti karbohidrat lain. Tapi saat ODNR masih ditemukan mi yang itu dibuat dari terigu," pungkasnya.
(mdk/bal)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pedagang Nasi Goreng begitu senang saat dagangannya habis. Dia menyampaikan terima kasih kepada Baim Wong.
Baca SelengkapnyaWalau sempat malu, namun tekad kuatnya membalas budi orang tua membuatnya bersemangat dalam berjualan dimsum di pinggir jalan.
Baca SelengkapnyaKuliner khas pesisir Sumatera Barat ini disajikan hanya segenggam tangan orang dewasa namun cita rasanya sungguh luar biasa dan menggoyang lidah.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Makanan sering kali menjadi pembahasan yang hangat di tengah masyarakat. Termasuk cara menikmatinya juga sering menjadi perdebatan di kalangan masyarakat.
Baca SelengkapnyaBegitu miris, ia hanya bisa memakan menu nasi dan micin serta tinggal di gubuk tak layak
Baca SelengkapnyaCerita Heru Setiawan rela nekat meninggalkan bangku perkuliahan demi memilih untuk membangun usaha kerupuk kulit sapi.
Baca SelengkapnyaJokowi menyantap nasi goreng. Sejumlah menteri bahkan bernyanyi.
Baca SelengkapnyaNamun menu ini sempat hilang dari peredaran di tahun 2015 lalu.
Baca SelengkapnyaMotif pelaku menghabisi keponakannya karena tergiur mencuri perhiasan emas yang dikenakan korban.
Baca Selengkapnya