Polisi Sisir Sejumlah Tempat Cegah Penumpang Gelap Masuk ke Barisan Pendemo Mahasiswa
Merdeka.com - Kepolisian telah memeriksa sejumlah lokasi untuk mencegah penumpang gelap menyusup ke masa aksi yang digelar Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM SI pada Jumat (16/10) di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.
"Kita juga mengantisipasi adanya kelompok -kelompok yang numpang di area aksi. Sudah kita scaning baik di stasiun, tempat keramaian, mudah-mudahan tidak ada penumpang gelap," kata Kapolres Jakarta Pusat Kombes Heru Novianto, Jumat (16/10).
Selanjutnya, dia mengharapkan, dalam aksi unjuk rasa kali ini berjalan damai dan upaya yang dilakukan aparat kepolisian dan TNI dapat mencegah terjadinya kerusuhan seperti demo-demo sebelumnya.
"Mudah-mudahan tidak ada yang bergabung atau tidak masuk kelompok yang akan bikin suasana ricuh," ujarnya.
Kemudian, Heru menyebutkan, dalam mengamankan demo kali ini sebanyak 650 aparat gabungan dari 450 personel kepolisian dan 200 personel TNI telah disiagakan untuk mengamankan aksi di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat.
Mahasiswa Sudah Padati Patung Kuda
Sebelumnya, massa tolak Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja dari Badan Eksekutif Mahasiswa Seluruh Indonesia atau BEM-SI sudah mulai berdatangan dan berkumpul di sekitar Patung Kuda, Jakarta Pusat pada Jumat (16/10).
Berdasarkan pantauan merdeka.com sekitar pukul 14.00 Wib mahasiswa sudah mulai membuat lingkaran dan melakukan orasi menyampaikan kekecewaannya terhadap pengesahan Undang Undang Omnibus Law Cipta Kerja dan tindakan represif yang dilakukan aparat.
Tampak mereka mengenakan jaket almamater masing-masing kampusnya. Secara silih berganti melakukan orasi tepat di depan barikade polisi yang menutup akses jalan dari Patung Kuda untuk mendekat ke Istana Negara.
Sampai berita ini diturunkan massa masih terus berdatangan dan aksi unjuk rasa berjalan kondusif. Sementara aparat kepolisian tetap bersiaga mengamankan.
Imbas aksi unjuk rasa ini, di Jalan Medan Merdeka Barat, ke arah Istana Negara pun sudah tak bisa dilewati dan sementara dialihkan ke Jalan Medan Merdeka Selatan.
Diketahui bahwa BEM SI dari kampus di sekitar Jabodetabek kembali menggelar unjuk rasa penolakan RUU Cipta Kerja pada Jumat ini. Aksi lanjutan ini masih mendesak tuntutan yang sama, yakni pertama, mendesak Presiden untuk mengeluarkan PERPPU demi mencabut UU Cipta Kerja yang telah disahkan pada Senin, 5 Oktober 2020.
Kedua, mengecam tindakan pemerintah yang berusaha mengintervensi gerakan dan suara rakyat atas penolakan terhadap UU Cipta Kerja
Ketiga, mengecam berbagai tindakan represif Aparatur negara terhadap seluruh massa aksi. Dan keempat, mengajak Mahasiswa Seluruh Indonesia bersatu untuk terus menyampaikan penolakan atas UU Cipta Kerja hingga UU Cipta Kerja dicabut dan dibatalkan.
(mdk/fik)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pengalihan arus mungkin diberlakukan apabila massa semakin membludak.
Baca SelengkapnyaKarnita meminta warga untuk menjaga jarak aman dan agar tidak berbuat macam-macam yang bisa mengancam keselamatan.
Baca SelengkapnyaSihol Situngkir memenuhi panggilan dari penyidik Bareskrim Polri terkait tersangka TPPO mahasiswa magang ke Jerman
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Demi menebus asa membangun sekolah, seorang polisi rela menyisihkan gaji untuk menabung.
Baca SelengkapnyaDugaan penganiayaan itu dikuatkan temuan sementara kepolisian pada tubuh korban terdapat luka lebam.
Baca Selengkapnyaanggota gabungan akan ditempatkan di titik yang telah ditentukan guna mengantisipasi adanya aksi yang anarkis
Baca SelengkapnyaMassa menolak Pemilu curang sampai menerobos barikade polisi.
Baca SelengkapnyaWarga dan pedagang yang melihat Maya merintih kesakitan mencoba membantunya dan langsung menghubungi petugas keamanan.
Baca SelengkapnyaSiskaeee sedianya dipanggil untuk dimintai keterangan sebagai tersangka pada Senin 15 Januari 2024 kemarin. Namun Siskaeee mangkir.
Baca Selengkapnya