SYL Bantah ke Brazil hingga Amerika Buat Kepentingan Pribadi: Saya Diperintah Presiden Keputusan Ratas
Eks Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) membantah perjalanan dinas ke Brazil hingga Amerika untuk kepentingan pribadinya.
Dia bahkan menapik perihal dana ke berbagai negara dengan menggunakan dana fiktif anak buahnya di Kementerian Pertanian (Kementan).
Hal itu disampaikan dia ketika diberi kesempatan oleh majelis hakim untuk memberikan bantahan terhadap keterangan saksi yang dihadirkan dalam sidang lanjutan perkara gratifikasi dan pemerasan di Pengadilan Negeri (PN) Tipikor, Jakarta Pusat, Rabu (8/5).
Pada point pertama bantahannya yakni perihal dirinya yang bepergian ke Brazil. Ia menyebut kunjungan kerja (kunker) itu dalam rangka kondisi pangan dalam negeri yang sedang tidak baik-baik saja.
"Yang pertama, perjalanan ke Brazil itu, ini kan jauh banget, 34 jam. Kalian tahu isinya apa? Yang perintah saya kan negara, presiden, dan itu hasil keputusan ratas. Di sana itu ada enggak persoalan dalam negeri yang lagi tidak baik-baik, antara lain harga tempe, tahu lagi naik. Jawab saya. Lagi naik enggak? Kira-kira sebentar itu jawaban saya, adik-adik ku," kata SYL kepada para saksi.
Lalu, perihal kunker ke Amerika sehubungan dengan suplai sapi di Australia yang berkurang. Ia bahkan sempat singgung perintah Presiden Joko Widodo.
"Yang kedua, ada enggak persoalan dengan daging mulai naik karena terjadi el nino ? Sehingga suplai dari Australia berkurang bapak? Maaf saya terangkan saja karena terbakar di sana, kita bersoal 280 juta orang itu tanggung jawab saya, saya dipaksa oleh presiden untuk berangkat juga melalui sebuah ratas. Maafkan saya bapak," tegas dia.
berita untuk kamu.
Alasan lainnya, yakni dikarenakan masalah pupuk yang menjadi persoalan di berbagai negara. Dia bahkan singgung akan dirinya yang menangani hal itu bertepatan dengan peperangan Rusia dan Ukraina.
"Yang terakhir, tahu enggak kalau masalah pupuk juga bersoal di seluruh dunia? Dan saya harus berhadapan dengan pertemuan dengan Rusia dan Ukraina di sana bapak, yang harus keluar dari Ukraina dan berada di apa namanya negaranya itu, Funisuela, hanya untuk membicarakan masalah pupuk," pungkas dia.
Di satu sisi, politisi NasDem itu juga mengungkapkan kalau anggaran di Kementan turun yang semulanya dari Rp24 triliun menjadi Rp14 triliun. Dia juga bahkan membantah tidak pernah sepeserpun pun melakukan pemerasan ke anak buahnya.
Sebagaimana diketahui, dalam perkara ini, SYL didakwa memeras anak buahnya senilai Rp44,5 miliar lalu gratifikasi sebesar Rp40,6 miliar. Tindakan tersebut dilakukan dalam rentang waktu 2019 hingga 2023.
Ia melakukan hal tersebut bersama-sama Sekretaris Jenderal Kementan Kasdi Subagyono dan Direktur Alat dan Mesin Pertanian Direktorat Jenderal Prasarana dan Sarana Kementan Muhammad Hatta.
Dalam perkara pemerasan ini, SYL disangkakan melanggar Pasal 12 huruf e atau Pasal 12 huruf f jo Pasal 18 Undang-undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor) jo Pasal 55 ayat 1 ke-1 KUHP jo Pasal 64 ayat 1 KUHP.
- Rahmat Baihaqi
Pemerasan anak buah itu sebelumnya terungkap dalam persidangan, di mana ada arahan dari SYL melalui staf khususnya menggelontorkan dana hampir Rp2 miliar.
Baca SelengkapnyaSYL membuat perjalanan dinas fiktif ke tiga negara, Brazil, Amerika dan Arab Saudi
Baca SelengkapnyaHal itu dikatakan Bendahara Pengeluaran Direktorat Jenderal Prasarana Sarana Pertanian Kementan Puguh Hari Prabowo dalam sidang SYL.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Terungkap Cara SYL Bisa Bepergian Ke Brazil: Pakai Uang Sisa Operasional dan Kegiatan Dirjen
Baca Selengkapnya"Suasana kebatinan kami fun fun saja. kemarin saya rapat dengan Presiden, di mana saya rapat dengan Pramono Anung dari PDIP, kami bercanda gurau," kata Bahlil
Baca SelengkapnyaSYL mengaku telah membuka semua terkait fakta yang diketahuinya sebagai saksi kasus dugaan pemerasaan dengan tersangka Firli Bahuri.
Baca SelengkapnyaKapan Pemilu Presiden? Pemilu presiden 2024 adalah pemilu kelima di Indonesia yang bertujuan untuk memilih presiden dan wakil presiden Republik Indonesia.
Baca SelengkapnyaBambang mengaku kalau uang tersebut ditujukan untuk kepentingan mantan atasannya, Syahrul Yasin Limpo (SYL) saat bepergian ke Belgia.
Baca SelengkapnyaIa juga menilai Gibran adalah sosok pemuda yang mampu memimpin bangsa.
Baca Selengkapnya