Terobosan Baru, Pemerintah Kembangkan Platform untuk Cari Jemaah Haji Hilang dan Tersesat
Platform yang sedang dikembangkan ini dibuat berbasis jemaah haji.
Platform yang sedang dikembangkan ini dibuat berbasis jemaah haji.
Hal ini menjadi upaya pemerintah untuk memastikan pelayanan ibadah haji semakin membaik dari tahun ke tahun.
"Kementerian Agama sedang mengembangkan platform untuk bisa cari jemaah yang hilang saat mengikuti rangkaian kegiatan ibadah haji" kata Yaqut di Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta Timur, dikutip Kamis (28/3).
Gus Men, sapaannya menjelaskan platform yang sedang dikembangkan ini dibuat berbasis jemaah haji. Menariknya aplikasi yang dikembangkan ini tidak memerlukan ponsel pintar atau smartphone.
"Kalau toh tidak punya handphone, kira-kira itu pasti punya handphone, dan handphonenya tidak harus smartphone. Stupid phone (telepon seluler biasa) pun bisa," kata Yaqut.
Pencarian jemaah dilakukan berbasis sinyal ponsel. Alasannya, karena tidak semua jemaah haji khususnya lansia bisa mengoperasikan ponsel pintar.
"Jadi teman di sana, ada yang mau membantu kita untuk bisa melacak posisi handphone melalui sinyal, selama ada sinyalnya akan ketahuan dia di mana," kata Yaqut.
Yaqut bilang pendeteksian menggunakan sinyal ponsel jauh lebih mudah ketimbang menggunakan gelang yang dipakai jemaah haji. Kalau pakai gelang, jemaah harus mengisi daya agar alat pendeteksi tetap beroperasi. Sehingga sinyal handphone menjadi pilihan yang mudah..
"Kalau di gelang nanti butuh lagi waktu charger. Ada waktu hidupnya nih. Apakah sempatkan? Kalau handphone? Insya Allah kelihatan berkurang satu bar aja udah langsung colok," kata Yaqut.
Saat ini pemerintah sedang bernegosiasi dengan Kerajaan Arab Saudi terkait izin penggunaan platform tersebut. Jika sudah mendapat restu, penggunaan aplikasi ini akan mulai direalisasikan pada penyelenggaraan ibadah haji tahun 2024.
"Insyaallah kita akan terapkan tahun ini," pungkasnya.
Hal ini dilakukan tak lain untuk mendapatkan jadwal hingga tanggal yang tepat bagi jemaah haji berangkat ke Tanah Suci.
Baca SelengkapnyaJemaah haji reguler yang sudah melunasi, terdiri atas: 161.567 orang yang memang berhak lunas biaya haji tahun ini.
Baca SelengkapnyaBertahun-tahun, tak ada anggota keluarganya yang tahu bahwa nenek Ngatima akan pergi haji
Baca SelengkapnyaAdapun kuota jemaah haji tahun 2024 ini mencapa 241 ribu orang.
Baca SelengkapnyaKuota calon Jemaah haji Kabupaten Siak Provinsi Riau tahun ini meningkat dari tahun sebelumnya menjadi 300 orang.
Baca SelengkapnyaIndonesia diwacanakan bakal mendapat kuota tambahan sebesar 20.000.
Baca SelengkapnyaJemaah haji dengan latar belakang ini pun harus mendapatkan pelayanan khusus.
Baca SelengkapnyaPetugas haji Arab Saudi memeriksa satu per satu jemaah lebih ketat ketika memasuki Mekkah dan Madinah termasuk di Arafah.
Baca SelengkapnyaAwalnya ria yang hanya berprofesi sebagai pencari rumput ternak ini, biaya untuk berhaji ibarat langit dan bumi. Sulit dibayangkan olehnya.
Baca Selengkapnya