Tak Setuju Hukuman Mati, PDIP Pilih Koruptor Dimiskinkan
Merdeka.com - PDIP tidak setuju koruptor dihukum mati. Partai penguasa itu lebih setuju koruptor dimiskinkan dan diberi sanksi sosial berat.
Sekretaris Jenderal PDIP Hasto Kristiyanto setuju pemberatan hukuman terhadap koruptor. Namun jenis hukumannya lebih baik pemiskinan dan sanksi sosial berat lainnya dibanding hukuman mati.
Dia menegaskan, korupsi memang membunuh kemanusiaan. Namun, Pancasila sebagai ideologi negara juga memiliki prinsip kemanusiaan yang adil dan beradab.
Sehingga, lanjut Hasto, tentu saja hukuman seberatnya bagi koruptor adalah relevan karena daya rusaknya terhadap sistem serta semangat pendirian republik. Namun, akibat nilai kemanusiaan yang ada, hukuman mati cenderung kurang pas dengan ideologi bangsa.
"Jadi PDI Perjuangan merasa bahwa dengan jalan koruptor dimiskinkan, bahkan ada koruptor yang dilakukan hukuman seumur hidup, itu jauh lebih relevan mengingat kita juga terikat dengan konvensi-konvensi yang menghapuskan hukuman mati tersebut," kata Hasto, di Jakarta, Rabu (11/12).
Cara lainnya selain pemiskinan dan hukuman seumur hidup, menurut dia, adalah pencabutan hak politik. Semuanya bisa dikombinasikan demi memberi efek jera terhadap pelaku korupsi.
Lebih jauh mengenai hukuman mati, Hasto menyatakan bahwa siapapun harus berhati-hati bila menyangkut kehidupan seorang manusia. Karena tak ada satu manusiapun yang memiliki kuasa atas hak hidup seseorang. Bahkan manusia justru harus bisa merawat nyawa kehidupan.
"Jadi PDI Perjuangan menyetujui sanksi yang seberat-beratnya seperti pemiskinan terhadap koruptor bahkan sanksi sosial, tetapi untuk hal sifatnya terkait hak hidupnya itu harus dipertimbangkan dengan matang," pungkasnya.
Reporter: Putu Merta Surya Putra
Sumber: Liputan6.com
(mdk/rnd)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto menilai ada kemiripan antara Soeharto dan Joko Widodo (Jokowi) dalam upaya mempertahankan kepemimpinan lewat Pemilu.
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto melontarkan kritik keras kepada Presiden Jokowi.
Baca SelengkapnyaMenurut Hasto, 'setruman-setruman' itu tak hanya diterima oleh Ganjar Pranowo namun ada beberapa media lain yang kena 'setruman' terkait Hak Angket.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
TB Hasanuddin menegaskan, dalam militer saat ini tidak ada istilah pangkat kehormatan lagi.
Baca SelengkapnyaReaksi Dingin Puan Ditanya Isu Manuver Jokowi Rebut Kursi Ketum PDIP
Baca SelengkapnyaSekjen PDIP Hasto Kristiyanto menjawab pertanyaan soal kesiapan partai berlambang kepala banteng menjadi oposisi atau berada di luar pemerintahan.
Baca SelengkapnyaHasto kemudian juga menyoroti beberapa problematika yang hulunya pada saat pencoblosan 14 Februari lalu pada sistem Sirekap KPU.
Baca SelengkapnyaStabilitas pemerintahan menjadi pertimbangan utama, yang membuat keputusan itu tidak diambil.
Baca SelengkapnyaHasanuddin menyebut membuat aturan baru tidak boleh menabrak aturan yang sudah ada.
Baca Selengkapnya