Apa itu Kebutaan Waktu? Ini Ciri-Ciri, Penyebab dan Cara Mengatasinya

Kebutaan waktu adalah kondisi seseorang yang secara konsisten kesulitan untuk melacak perjalanan waktu.

Orang yang mengalami buta waktu juga sering mengalami kesulitan untuk memenuhi waktu, datang ke acara atau janji temu tepat waktu, atau berpindah ke tugas lain.

Meskipun siapa pun dapat mengalami buta waktu, buta waktu paling sering terjadi pada orang dengan Attention Deficit Hyperactivity Disorder (ADHD).

Sulitnya tepat waktu terjadi bukan karena mereka malas, tidak bertanggung jawab, atau kurang termotivasi.

Namun, kebutaan waktu adalah hasil dari ketidaksesuaian antara otak yang membuatnya sulit untuk mengenali perjalanan waktu.

Perhatikan gejala-gejala berikut untuk mengetahui apakah kalian ada dalam kondisi kebutaan waktu.

• Terlalu terfokus pada satu pekerjaan
• Impulsif sering terjadi saat merasa kehilangan arah waktu
• Kesulitan dalam mengatur atau mematuhi jadwal yang telah ditetapkan
• Cenderung menunda-nunda atau menyelesaikan proyek pada menit terakhir
• Tidak teratur dalam mengorganisir urutan tugas yang harus dilakukan
• Kurang memikirkan dampak jangka panjang
• Kegiatan tidak produktif
• Sulit memperkirakan durasi waktu untuk menyelesaikan suatu tugas
• Tidak mampu mengevaluasi lama waktu saat aktivitas

Ketika seseorang mengalami buta waktu, para peneliti berteori bahwa hal ini disebabkan oleh kimiawi otak mereka.

Misalnya, kemampuan untuk melihat dan memperkirakan waktu.

Kedua hal tersebut sering dikaitkan dengan tingkat aktivitas yang lebih rendah di beberapa area otak.

Salah satunya area korteks prefrontal, yaitu bagian otak yang mengontrol pengambilan keputusan, memori, dan ucapan, di antara fungsi-fungsi penting lainnya.

• Gunakan alarm atau pengingat waktu untuk mengatur aktivitas atau janji.
• Dengarkan musik instrumental saat bekerja atau melakukan aktivitas untuk membantu fokus dan memahami waktu.
• Manfaatkan metode Podomoro, yaitu membagi pekerjaan menjadi 25 menit bekerja dengan istirahat 5 menit. Setelah empat bagian pekerjaan, Anda dapat beristirahat lebih lama selama 15 hingga 30 menit.

• Bantu otak untuk mengenali waktu dengan mengatur alarm yang akan berbunyi pada interval yang tetap (seperti setiap 30 menit) untuk membantu belajar mengukur waktu dengan lebih baik.
• Cari dukungan dengan meminta bantuan seorang pelatih untuk membantu belajar mengatur waktu atau meminta bantuan dari penyedia layanan kesehatan mental. Selain itu, terapi perilaku kognitif (jenis terapi bicara yang populer) dapat membantu memperbaiki gejala inti ADHD, termasuk kebutaan waktu.