Bagaimana Cara Konsumsi Protein untuk Membangun Massa Otot?
Yuk, simak!
Yuk, simak!
Tubuh sangat bergantung pada pasokan protein untuk melakukan proses penting yang akan membuatnya tetap hidup dan sehat.
Protein terlibat dalam hampir setiap fungsi seluler yang ada pada tubuh, dan diperlukan untuk regulasi kekebalan tubuh, produksi hormon, pertumbuhan, dan masih banyak lagi.
Studi juga menunjukkan bahwa, mengonsumsi lebih banyak protein daripada angka kecukupan gizi yang direkomendasikan (RDA) saat ini dapat membantu membangun massa otot dan mempertahankan massa otot selama penurunan berat badan.
Protein memberi asupan asam amino pada tubuh, yang dikenal sebagai “bahan penyusun” protein. Saat mengonsumsi makanan yang mengandung protein, tubuh akan memecah protein menjadi asam amino yang digunakan untuk membangun protein baru dan senyawa penting lainnya, seperti neurotransmiter.
Asam amino tertentu sangat penting untuk meningkatkan massa otot, misalnya, valin, leusin, dan isoleusin yang secara kolektif dikenal sebagai asam amino rantai cabang. Orang yang ingin membentuk otot membutuhkan lebih banyak protein dibandingkan orang yang mempertahankan massa ototnya.
Angka Kecukupan Gizi (AKG) yang direkomendasikan untuk protein saat ini ditetapkan sebesar 0,8 gram per kg (g/kg) berat badan.
Mengkonsumsi protein sesuai dengan angka kecukupan gizi dapat membantu seseorang yang tidak banyak bergerak mempertahankan massa ototnya.
Namun, hal itu tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan individu yang aktif dan mereka yang ingin meningkatkan massa otot.
Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa orang yang aktif secara fisik, seperti mereka yang rutin berolahraga, harus mengonsumsi antara 1,2-2,0 gram per kilogram (g/kg) protein per hari untuk menjaga massa otot yang sehat.
Sedangkan, orang yang secara aktif berusaha membangun massa otot membutuhkan lebih banyak dari takaran tersebut.
Sedangkan, orang yang secara aktif mencoba menurunkan berat badan sambil mempertahankan atau menambah massa otot memiliki kebutuhan protein harian yang lebih tinggi, yaitu antara 2,3 dan 3,1 g/kg, karena pembatasan energi meningkatkan risiko kehilangan massa otot.
Beberapa ahli merekomendasikan untuk memberi jarak waktu makan kaya protein, setidaknya tiga jam untuk merangsang pertumbuhan otot dengan baik.
Selain itu, meskipun asupan protein total adalah yang paling penting, penelitian terbaru menunjukkan bahwa konsumsi suplemen protein setelah latihan ketahanan dapat sangat efektif mendukung peningkatan massa otot.
Mengonsumsi makanan yang mengandung protein tinggi memiliki peranan dalam menjaga kesehatan dan mendukung pembentukan otot.
Baca SelengkapnyaManfaat yang bisa didapatkan oleh tubuh ketika mengonsumsi makanan tinggi protein.
Baca SelengkapnyaBerbagai makanan sehat yang bisa dikonsumsi untuk membantu menambah massa otot dan membentuk tubuh.
Baca SelengkapnyaMemastikan asupan protein yang cukup saat berbuka puasa adalah langkah penting untuk menjaga kesehatan dan keseimbangan nutrisi selama bulan Ramadan.
Baca SelengkapnyaBerikut ini adalah sayuran dengan kandungan protein tinggi yang bisa kalian tanam di sendiri.
Baca SelengkapnyaTelur memiliki gizi yang hampir lengkap, seperti protein, lemak, vitamin, mineral, dan senyawa antioksidan. Telur juga dianggap baik dikonsumsi setiap hari.
Baca SelengkapnyaMulai dari semangka, telur, susu, kentang, sampai labu.
Baca SelengkapnyaDaun katuk, dengan bentuknya yang lonjong dan corak keperakan di bagian tengah, biasanya diolah menjadi sayur bening bersama jagung manis dan wortel.
Baca SelengkapnyaKerang telah diolah menjadi hidangan lezat sejak zaman kuno dan dikenal sebagai sumber protein yang baik.
Baca Selengkapnya