Hipertensi dan Diabetes Bisa Sebabkan Gagal Ginjal, Teratur Minum Obat Tetap Perlu
Merdeka.com - Dua penyakit yang paling banyak menjadi penyebab masalah gagal ginjal adalah diabetes dan hipertensi. Mengendalikan dua masalah kesehatan tersebut merupakan hal penting untuk dilakukan penyandangnya.
Menurut data dari Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI), dari tahun ke tahun, hipertensi dan diabetes secara konsisten menjadi penyakit yang paling banyak menyebabkan gagal ginjal.
"Tentunya ada sebab-sebab yang lain seperti radang ginjal atau glomerulonefritis, penyakit bawaan, penyakit infeksi, juga turut berkontribusi menyebabkan timbulnya gagal ginjal," kata Ketua Umum Perhimpunan Nefrologi Indonesia (PERNEFRI) Aida Lydia.
Aida juga mengungkapkan bahwa menurut data Riset Kesehatan Dasar tahun 2013 dan 2018, terjadi peningkatan proporsi faktor risiko dari gagal ginjal yaitu hipertensi, diabetes dan obesitas.
Adapun, angka hipertensi meningkat dari 25,8 persen menjadi 34,1 persen; angka diabetes melitus meningkat dari 6,9 persen menjadi 8,5 persen; serta angka obesitas meningkat dari 15,4 persen menjadi 21,8 persen.
Pentingnya Konsumsi Obat
Aida pun mengatakan, apabila seseorang telah mengalami hipertensi dan diabetes, penting untuk mengonsumsi obat secara teratur, di samping menjaga pola makan.
"Tujuannya adalah untuk mengontrol tekanan darah dan gula darah, agar terkontrol sepanjang waktu, dengan demikian mencegah komplikasi ke organ termasuk ginjal," katanya.
Aida mengatakan bahwa masih ada anggapan tekanan dan gula darah bisa dirasakan dan diketahui seseorang, tanpa perlu diperiksa atau diukur secara medis. Menurutnya, hal ini adalah salah.
Maka dari itu, penting bagi penyandang kedua penyakit tersebut untuk tetap rutin memeriksakan baik tekanan maupun gula darah.
Obat Hipertensi dan Diabetes Tak Bikin Gagal Ginjal
Persepsi lain yang salah adalah, obat diabetes dan hipertensi dapat merusak ginjal karena terbuat dari bahan-bahan kimia. Aida juga menegaskan hal ini adalah anggapan yang salah.
"Yang betul adalah, obat hipertensi dan diabetes tidak merusak ginjal. Yang merusak ginjal adalah penyakitnya itu sendiri, bukan obatnya," kata Aida.
Demi menjaga kondisi kesehatan ginjal, penting untuk menjaga aktivitas fisik, mengonsumsi makanan dengan gizi seimbang dan menjaga asupan cairan. Selain itu, perlu juga untuk menghindari rokok, cegah konsumsi obat berlebih serta ketahui berbagai faktor risiko yang ada.
Reporter: Giovani Dio PrasastiSumber: Liputan6.com
(mdk/RWP)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Hipertensi memiliki penyakit penyerta yang serius seperti stroke, jantung, dan gagal ginjal.
Baca SelengkapnyaUntuk membantu menghindari episode hipoglikemia, penting untuk mengetahui apa saja pantangan makanan dan minuman yang harus dihindari.
Baca SelengkapnyaPria pecinta ular kobra tersebut belum lama ini memeriksakan dirinya ke dokter. Usut punya usut, Panji mengidap penyakit diabetes.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Olahraga dengan perut kosong dianggap dapat membantu pembakaran lemak lebih banyak. Padahal, kondisi ini bisa menimbulkan dampak negatif bagi tubuh.
Baca SelengkapnyaSebelum seseorang mengalami diabetes, terdapat kondisi pra-diabetes yang mungkin terjadi dan bisa dikenali.
Baca SelengkapnyaPrediabetes adalah kondisi dimana kadar gula darah seseorang lebih tinggi dari normal, namun belum cukup tinggi untuk didiagnosis sebagai diabetes tipe 2.
Baca SelengkapnyaTanda-tanda hipertensi pada anak bisa berbeda-beda, tergantung pada usia dan penyebabnya. Namun, tetap ada tanda-tanda umum yang wajib orang tua tahu.
Baca SelengkapnyaKonsumsi daging dan gorengan berlebih setelah Lebaran merupakan salah satu permasalahan yang bisa menyebabkan naiknya kolesterol.
Baca SelengkapnyaKenali perbedaannya untuk menemukan perawatan yang tepat.
Baca Selengkapnya