Sering Mengonsumsi Frozen Food? Ternyata Ini dampaknya untuk Tubuh
Ahli gizi Esther Ellis menjelaskan bahwa proses pembekuan tidak membuat makanan lebih atau kurang sehat. Semuanya tergantung pada kandungan gizi bahan makananny
frozen foodSering Mengonsumsi Frozen Food? Ternyata Ini dampaknya untuk Tubuh
Jika waktu memasak menjadi kendala, frozen food menjadi pilihan utama. Dari daging hingga sayuran, berbagai opsi tersedia. Namun, seberapa baik atau buruk dampak makanan beku bagi kesehatan kita?
Kandungan Gizi dalam Frozen Food
Banyak yang berpendapat bahwa frozen food kurang sehat dibandingkan makanan segar.
Namun, ahli gizi Esther Ellis menjelaskan bahwa proses pembekuan tidak membuat makanan lebih atau kurang sehat. Semuanya tergantung pada kandungan gizi bahan makanan itu sendiri.
- 7 Manfaat Makan Telur Setiap Hari, Perhatikan Cara Memasaknya
- 11 Makanan Tinggi Protein Tanpa Lemak yang Paling Sehat Dikonsumsi
- 6 Jenis Makanan yang dapat Merusak Otak, Kenali Cara Menguranginya
- 8 Makanan untuk Memperkuat Ingatan, Cocok bagi si Pelupa
- Serang Jokowi, PDIP Dinilai sedang Marah dan Kecewa kepada Gibran
- Hadiri Forum IISS Shangri-La, Menhan Prabowo Dorong Peran Aktif Negara di Dunia Ciptakan Perdamaian dan Keamanan
Proses makanan, mulai dari panen hingga pembekuan, tidak mengubah nilai gizi secara signifikan.
Dalam beberapa kasus, pembekuan bahkan dapat mempertahankan vitamin dan mineral lebih baik daripada makanan segar.
Ini karena suhu tinggi, cahaya matahari, dan faktor-faktor lain dapat merusak zat gizi dalam makanan.
Dampak Makan Frozen Food Setiap Hari
Meskipun gizinya serupa dengan makanan segar, bukan berarti Anda bisa mengonsumsinya setiap hari. Sebagian besar frozen food di pasaran merupakan makanan olahan yang telah diproses sebelum dibekukan, seperti sosis atau bakso.
1. Kelebihan Berat Badan
Selain tinggi lemak, makanan beku juga kaya kalori. Namun, kurang memberikan rasa kenyang dibandingkan makanan segar, meningkatkan risiko kelebihan berat badan.
2. Zat Aditif Berlebihan
Makanan beku juga cenderung mengandung banyak zat aditif, seperti pengawet dan pemanis buatan. Konsumsi berlebihan dapat meningkatkan risiko penyakit degeneratif.
3. Meningkatkan Risiko Hipertensi
Makanan olahan kemasan, termasuk yang dibekukan, sering tinggi natrium. Sebuah studi menyatakan bahwa asupan natrium lebih dari 2.300 mg per hari dapat meningkatkan risiko hipertensi.
4. Risiko Penyakit Jantung
Dampak umum dari makan frozen food adalah peningkatan asupan lemak jenuh dan lemak trans. Ini dapat menyebabkan penyakit kardiovaskular dalam jangka panjang.
Cara Menghindari Dampak Negatif
Tidak semua frozen food sama. Beberapa mengandung tinggi natrium, lemak, dan zat aditif. Saat membeli, cermati label informasi gizi dan bandingkan produk.
1. Perhatikan Label Gizi
Baca label informasi gizi dengan cermat. Produk dengan lebih sedikit garam dan lemak serta lebih banyak serat, vitamin, dan mineral lebih baik untuk kesehatan.
2. Pertimbangkan Takaran Saji
Banyak frozen food memiliki takaran saji lebih dari satu. Pastikan untuk mengalikan nilai gizi sesuai takaran saji yang sesuai dengan porsi yang akan Anda konsumsi.
3. Pilih dengan Bijak
Pilih frozen food dengan kandungan natrium, lemak jenuh, dan gula tambahan yang lebih rendah. Kurangi konsumsi zat aditif dengan memilih produk yang lebih alami.
Fresh is Best
Meskipun makan frozen food tidak selalu berdampak negatif, makanan segar tetap menjadi pilihan lebih sehat. Anda dapat tetap mengawetkan makanan sendiri menggunakan lemari pendingin di rumah.
Seiringnya waktu, pilihan makanan yang lebih sehat akan memberikan manfaat jangka panjang bagi kesehatan Anda.
"Penting untuk memilih dengan bijak dan memahami label makanan untuk memastikan kesehatan jangka panjang kita." - Ahli Gizi, Esther Ellis