30 Kata-kata Jawa Singkat dan Artinya, Bijak dan Penuh Makna

Kata-kata Jawa sering kali mengandung makna mendalam yang mencerminkan kearifan lokal dan tradisi yang diwariskan dari generasi ke generasi.

Selain itu, membaca kata-kata Jawa singkat juga dapat menjadi sumber inspirasi dan motivasi dalam kehidupan sehari-hari.

Kata-kata yang disusun secara singkat namun padat makna ini dapat merangsang pemikiran positif, memberikan perspektif baru, dan memberikan dorongan semangat.

Dengan demikian, membaca kata-kata Jawa singkat tidak hanya mengenalkan pada kekayaan budaya, tetapi juga memperkaya jiwa dan pikiran, menjadikannya suatu kegiatan yang bermanfaat untuk pengembangan pribadi dan pemahaman tentang kearifan lokal.

Berikut kata-kata Jawa singkat yang penuh makna d mendalam:

1. "Urip iku akeh cobaan. Yen akeh saweran iku jenenge dangdutan."

(Hidup itu banyak cobaan. Kalau banyak saweran itu namanya dangdutan)

2. "Kuat lakoni, ora kuat tinggal ngopi."

(Jika kuat dijalani, tidak kuat ditinggal ngopi)

3. "Wong menang iku wong sing bisa ngasorake priyanggane dhewe."

(Orang yang menang adalah orang yang bisa melawan nafsunya sendiri)

4. "Golek sempurnaning urip lahir batin lan kasempurnaning pati."

(Mencari kesempurnaan hidup di dunia dan akhirat)

5. "Aja rumangsa bisa, nanging isaha rumangsa."

(Jangan merasa bisa, tapi bisa merasa)

6. "Sura dira jayaningrat, lebur dening pangastuti."

(Segala sifat keras hati, angkara murka, hanya bisa dikalahkan oleh sikap bijak, sabar, dan lembut)

7. "Sepira gedhene sengsara yen tinampa among dadi coba."

(Seberapapun masalah yang besar jika diterima dengan dada lapang dan ikhlas maka hanya menjadi cobaan yang ringan)

8. Sak apik-apike wong yen awehi pitulung kanthi cara dedemitan."

(Sebaik-baik orang adalah yang memberi pertolongan secara sembunyi-sembunyi)

9. "Urip iku koyo kopi, yen ndak iso nikmati rasane panggah pait."

(Hidup itu bagaikan secangkir kopi. Jika tidak bisa menikmatinya, yang dirasakan hanyalah pait)

10. "Urip iku terus mlaku, bebarengan karo wektu, sing bisa gawa lakumu, supaya apik nasibmu."

(Hidup itu terus berjalan, bersamaan dengan waktu, yang bisa membawa tingkah lakumu biar nasibmu baik)

11. "Yen urip mung isine isih nuruti nepsu, sing jenenge mulya mesti soyo angel ketemu."

(Jika hidup masih dipenuhi dengan nafsu untuk bersenang-senang, yang namanya kemulian hidup akan makin sulit ditemukan)

12. "Aja mbedakake marang sak sapadha-pada."

(Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia)

13. Aja mbedakake marang sak sapadha-pada.

Hargai perbedaan, jangan membeda-bedakan sesama manusia

14. Akeh manungsa ngrasakaken tresna, tapi lalai lan ora kenal opo kui hakekate atresna.

Banyak manusia merasakan cinta, namun mereka lupa tidak mengenal hakikat cinta sebenarnya

15. Aja gumunan, aja getunan, aja kagetan, aja aleman.

Jangan mudah terheran-heran, jangan mudah menyesal, jangan mudah terkejut-kejut, jangan manja.

16. Ala lan becik iku gegandhengan, Kabeh kuwi saka kersaning Pangeran.

Kebaikan dan kejahatan ada bersama-sama, itu semua adalah kehendak Tuhan.

17. Alam ora bisa dilawan, awu sing semebar iku sejatine berkah gusti kanggo njaga kesuburan bumi Jawa. Mulane ayo pada disyukuri wae.

Alam tidak akan bisa dilawan, abu yang beterbangan adalah berkah dari Tuhan untuk menjaga kesuburan bumi Jawa. Untuk itu mari kita syukuri saja.

18. Gusti iku cedhak tanpa senggolan, adoh tanpa wangenan.

Tuhan itu dekat meski tubuh kita tidak dapat menyentuhnya, jauh tiada batasan

19. Gusti paring dalan kanggo uwong sing gelam ndalan.

Tuhan memberi jalan untuk manusia yang mau mengikuti jalan kebenaran

20. Gusti paring mergi kangge tiang ingkang purun ting merginipun.

22. Kacang iku gurih, tapi nek dikacangin iku perih.

Kacang itu gurih, tapi kalau dikacangin itu perih

23. Kakehan gludug kurang udan.

Terlalu banyak bicara namun tidak pernah memberi bukti.

24. Kawula mung saderma, mobah-mosik kersaning hyang sukmo.

Lakukan yang kita bisa, setelahnya serahkan kepada Tuhan

25. Kebo mulih menyang kandhanga.

Sejauh-jauh seseorang pergi, akhirnya akan pulang ke kampung halamannya.

26. Kebo nyusu gudel.

Kaum tua menimba ilmu atau berguru kepada kaum muda

27. Akeh manungsa ngrasakake tresna, tapi lali lan ora kenal opo iku hakikate tresno.

Banyak orang merakan cinta, tapi lupa dan tidak kenal apa itu hakikat cinta.

28. Yen wedi aja wani-wani, yen wani aja wedi-wedi.

Jadilah engkau pribadi yang mempunyai prinsip, tegas, dan tidak ragu ragu.

29. Adhang-adhang tetese embun, pasrah peparing marang gusti.

Menunggu tetesnya embun, berserah diri kepada karunia tuhan.

30. Dudu sanak, dudu kadang, yen mati melu kelangan.

(Bukan keluarga, bukan saudara, jika sudah meninggal ikut merasa kehilangan)

Membaca kata-kata bijak dalam bahasa Jawa dapat memberikan berbagai manfaat yang melibatkan aspek spiritual, kebijaksanaan, dan pengembangan diri.

Berikut adalah beberapa manfaat membaca kata-kata bijak bahasa Jawa:

Kata-kata bijak dalam bahasa Jawa sering mengandung nilai-nilai kearifan lokal dan tradisional yang terkait dengan budaya Jawa.

Membacanya dapat memberikan wawasan tentang pandangan hidup, etika, dan moralitas yang dihargai dalam masyarakat Jawa, yang dapat menjadi sumber inspirasi dalam pengambilan keputusan sehari-hari.

Kata-kata bijak sering kali mengandung makna mendalam dan penuh emosi. Membaca kata-kata bijak dalam bahasa Jawa dapat membantu seseorang mengenali dan memahami lebih baik perasaan serta emosi, sehingga meningkatkan kecerdasan emosional.

Membaca kata-kata bijak dalam bahasa Jawa dapat membantu dalam memahami dan mempertahankan bahasa dan budaya Jawa.

Ini dapat menjadi cara yang efektif untuk mengenalkan generasi muda pada warisan budaya mereka dan menjaga keberlanjutan kekayaan bahasa dan nilai-nilai tradisional.

Kata-kata bijak sering kali mengandung motivasi dan inspirasi. Membaca kata-kata bijak dalam bahasa Jawa dapat memberikan dorongan semangat, membuat seseorang lebih optimis, dan memberikan perspektif positif terhadap kehidupan.

Kata-kata bijak sering mengandung ajaran moral dan nilai-nilai kehidupan yang mendalam. Membaca kata-kata bijak dalam bahasa Jawa dapat menjadi sarana untuk memperdalam pemahaman mengenai nilai-nilai seperti kesederhanaan, saling menghormati, dan keberanian.

Membaca kata-kata bijak dapat menjadi alat pengembangan diri. Kata-kata tersebut dapat merangsang pemikiran kritis, merenung, dan mendorong individu untuk mempertimbangkan perubahan positif dalam hidup mereka.

Secara keseluruhan, membaca kata-kata bijak dalam bahasa Jawa tidak hanya memberikan kebijaksanaan lokal, tetapi juga dapat memperkaya kehidupan sehari-hari, menguatkan identitas budaya, dan memotivasi perjalanan pribadi menuju perkembangan diri yang lebih baik.