Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

<b>Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan</b><br>

Mengenal Maapam, Tradisi Memasak Apam Khas Pasaman Barat Sambut Bulan Ramadan

Dalam menyambut bulan penuh berkah, masyarakat Pasaman Barat memiliki salah satu tradisi unik yang sudah diwariskan secara turun-temurun.

Setiap menyambut bulan Ramadan yang penuh berkah, hampir seluruh masyarakat Indonesia akan melakukan ragam tradisi dan budaya yang sudah dilakukan sejak lama. Hal tersebut juga dilakukan oleh masyarakat Pasaman Barat, Sumatera Barat.

Tradisi unik milik masyarakat Pasaman Barat itu bernama Maapam. Ya, setiap tahun, saat menyambut hari-hari besar Islam termasuk Bulan Ramadan, mereka akan memasak apam untuk dibagikan kepada masyarakat. (Foto: muri.org)

Sebagai bentuk pelestarian agar tradisi Maapam tidak punah, sampai saat ini masyarakat di Pasaman Barat pasti akan melaksanakan tradisi tersebut.

Penasaran dengan tradisi unik dari Pasaman Barat ini? Simak informasinya yang dirangkum merdeka.com dari beberapa sumber berikut ini.

Warisan Nenek Moyang

Tradisi Maapam merupakan sebuah kegiatan yang sudah berlangsung cukup lama. Bahkan, tradisi ini menjadi warisan dari nenek moyang mereka. Cara pelaksanaan Maapam sendiri masih sama.

Dalam proses pelaksanaan, apam akan dimasak oleh ibu-ibu. Tradisi ini juga tidak bersifat individu, melainkan dikerjakan secara bersama-sama.

Melansir dari sidadok.disbud.sumbarprov.go.id, tradisi Maapam sendiri juga tidak selalu berkaitan dengan acara-acara besar. Beberapa masyarakat melakukan tradisi ini sebagai bentuk ritual pada Bulan Rajab. Hal ini bertujuan untuk bersedekah dan berdoa agar anak-anak yang meninggal mendapatkan makanan di akhirat sana.

<b>Bentuk Gotong-Royong</b>

Bentuk Gotong-Royong

Tradisi Maapam sendiri juga tidak melulu soal menyambut Bulan Suci Ramadan dengan penuh antusias. Di balik itu semua, tradisi ini juga memiliki makna dan simbol yang begitu mendalam di lapisan masyarakat.

Tradisi menjadi bentuk nyata dari sikap gotong-royong antar sesama masyarakat. Ya, praktik ini terjadi ketika dalam proses pembuatan Apem yang dilakukan secara bersama-sama.

Selain itum Maapam juga bentuk dari silaturahmi antar masyarakat. Nilai-nilai sosial pada tradisi ini begitu jelas dan kental. (Foto: Kemenag Sumbar)

Pelaksanaan Maapam

Untuk pembuatan Apam terbilang cukup mudah. Mengutip dari Antara, bahan-bahan yang digunakan cukup terjangkau dan gampang didapat. Bahannya mulai dari tepung beras yang ditumbuk, santan kelapa, garam, gula, dan gula aren sebagai pemanis alaminya.

Kemudian, seluruh bahan itu diaduk menjadi satu hingga membentuk tekstur adonan yang berwarna putih. Apam yang dimasak ibu-ibu ini kemudian dipanaskan pada tungku atau tempat memasak yang masih tradisional. 

Sumber apinya sendiri berasal dari daun kelapa, dan juga penggunaan kuali yang terbuat dari besi. Tradisi ini diwajibkan bagi setiap masyarakat, apabila tidak mengikutinya bakal terkena sanksi yang sudah disepakati bersama.

Pelaksanaan Maapam bisa dilakukan di rumah masing-masing, atau di masjid, musala yang ada di setiap kampung.

Masuk Rekor MURI

Dalam melestarikan dan mengenal budaya lokal kepada masyarakat luas, tradisi Maapam sudah melampauinya. Tradisi ini sudah masuk dalam Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).

Hal ini terlampir dalam situs resmi muri.org yang mengatakan jika tradisi Maapam pada tahun 2020 berhasil memasak Apam di atas 1.074 tungku tradisional.

Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau
Mengenal Balimau Kasai, Tradisi Bersuci Sambut Hari Ramadan Khas Masyarakat Kampar Riau

Dalam menyambut bulan Ramadan, setiap daerah memiliki tradisinya masing-masing yang unik dan penuh makna.

Baca Selengkapnya
Mengenal Marandang untuk Sambut Ramadan, Tradisi Masyarakat Minangkabau yang Tak Lekang oleh Waktu
Mengenal Marandang untuk Sambut Ramadan, Tradisi Masyarakat Minangkabau yang Tak Lekang oleh Waktu

Bedanya memasak rendang untuk sambut Ramadan adalah masakannya akan disajikan untuk santap sahur pertama.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning
Mengenal Tradisi Nyepuh Khas Warga Ciamis, Sambut Ramadan dengan Hias Kampung hingga Makan Nasi Kuning

Tradisi Nyepuh jadi cara warga di Ciamis untuk menyambut bulan Ramadan.

Baca Selengkapnya
Kamu sudah membaca beberapa halaman,Berikut rekomendasi
video untuk kamu.
SWIPE UP
Untuk melanjutkan membaca.
Sambut Ramadan dengan
Sambut Ramadan dengan "Perang Air", Ini Makna di Balik Tradisi Gebyuran Bustaman di Semarang

Tradisi ini sudah ada sejak tahun 1743 dan diwariskan secara turun-temurun.

Baca Selengkapnya
Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan
Mengenal Tradisi Papajar, Cara Orang Sunda Sambut Hari Pertama Ramadan

Kenalan lebih dekat dengan tradisi Papajar untuk menyambut bulan suci Ramadan ala masyarakat Sunda.

Baca Selengkapnya
Melihat Tradisi Unik Sambut Lebaran di Indonesia, Masak Bareng hingga
Melihat Tradisi Unik Sambut Lebaran di Indonesia, Masak Bareng hingga "Perang Meriam"

Setiap wilayah di Indonesia punya caranya masing-masing dalam menyambut Hari Lebaran

Baca Selengkapnya
Warga Makan Bersama di Area Makam, Ini Keunikan Tradisi Ngunjung untuk Sambut Ramadan Khas Indramayu
Warga Makan Bersama di Area Makam, Ini Keunikan Tradisi Ngunjung untuk Sambut Ramadan Khas Indramayu

Pemprov Jawa Barat mengumumkan bahwa Ngunjung khas Kabupaten Indramayu ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda (WBTB).

Baca Selengkapnya
Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda
Mencicipi Kue Talam, Kuliner Khas Ramadan dari Kota Samarinda

Kue Talam merupakan kudapan tradisional Suku Banjar. Kue ini terbuat dari bahan dasar santan dan tepung.

Baca Selengkapnya
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak
Mengenal Babangkongan, Tradisi Memanggil Hujan Ala Masyarakat Majalengka yang Terinspirasi dari Katak

Tradisi ini jadi salah satu pesta adat masyarakat Sunda yang unik untuk meminta hujan

Baca Selengkapnya