kedutaan besar Indonesia di Korea berusaha memfasilitasi kolaborasi antara industri kreatif Indonesia dan industri otomotif Korea dengan perkenalan desain batik khas dari tim Hyundai. Desain batik itu akan hadir di model purwarupa mobil listrik Hyundai, yang akan dipamerkan pertama kali di pameran otomotif tahun ini.

Dampak insentif PPN 10 persen, konsumen bisa mendapatkan insentif sebesar Rp 60–70 jutaan setiap pembelian Ioniq 5 tergantung dari varian yang dipilih.

Mobil ini akan menjadi kendaraan dinas pejabat Pemprov DKI mulai dari Penjabat (Pj) Gubernur, Sekretaris Daerah (Sekda), Asisten Sekda, Inspektorat, hingga Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (Bappeda).

Mengutip dari berbagai sumber, Hyundai Ioniq 5 merupakan mobil listrik pertama produksi Indonesia. Mobil ini dirakit secara lokal di pabrik Cikarang, Jawa Barat.

Hyundai Indonesia masih punya "utang" sekitar 4.000 unit mobil listrik (EV) Ioniq 5 yang belum dikirim kepada konsumennya per tahun lalu. Sementara jumlah unit Ioniq 5 yang sudah dikirimkan tercatat lebih 1.800 unit.

Hyundai Indonesia mencatat 3.400 unit mobil listrik Ioniq 5 belum didistribusikan kepada konsumen per bulan lalu. Sedangkan jumlah unit yang sudah didistribusikan kepada konsumen lebih sedikit.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan kendaraan elektrifikasi di pameran GIIAS Agustus lalu mencapai 1.594 unit, termasuk 320 hybrid dan 1.274 unit mobil listrik baterai (BEV). Lebih tinggi dari penjualan tahun lalu!

Hyundai Motors Indonesia (HMID) menggelar pelatihan G20 Driver Training menyambut acara G20 Summit di Bali pada November tahun ini. Acara diikuti para personel yang akan bertugas untuk mengemudikan lini produk mobil listrik Hyundai.

Hanya dalam waktu satu bulan, jumlah pemesanan mobil listrik Hyundai Ioniq 5 mencapai 1.700 unit. Jumlah yang cukup besar untuk mobil listrik yang punya rentang harga Rp 718-829 jutaan ini. Namun, baru satu bulan, sudah ada unitnya yang alami kerusakan hingga klaim parts atau suku cadang.