Saksi mengatakan, pagi harinya, terdakwa membeli tiga buah tas ransel ukuran sedang. Ketika itu, terdakwa mengaku sebagai hadiah untuk teman-temannya.

Prada DP bak dirasuki setan. Dia naik pitam. Di tengah perdebatan, kepala Fera langsung dibenturkan ke dinding hingga pingsan. Dalam keadaan emosi, tentara muda membekap mulut sang kekasih hingga tewas. Rasa cinta Prada DP malah berujung petaka.

Sidang pembunuhan Fera Oktaria (21) dengan terdakwa pacarnya sendiri, Prada DP (22) di Pengadilan Militer I-04 Palembang kembali berlanjut. Oditur menghadirkan beberapa orang saksi untuk memberikan keterangan di hadapan majelis hakim.

Kemudian dari keterangan saksi terungkap fakta-fakta baru Prada DP sebelum membunuh kekasihnya secara sadis.

Imam, orang yang mengajarkan membakar jenazah Fera Oktaria (21) tak lain adalah teman paman Prada DP (22). Imam sudah meninggal dunia saat kasus ini diselidiki.

"Ya, saksi Imam meninggal dunia dua bulan lalu," ungkap Mukholid, Selasa (6/8).

Sesampai di indekos, terdakwa banyak cerita tentang perasaannya usai kabur dari pendidikan. Prada DP mengaku cekcok dengan teman seangkatan dan seniornya yang menjadi alasan kabur dari pendidikan.

Prada DP jalani sidang militer. Keluarga korban beri kesaksian. Inilah kesaksian keluarga korban soal sifat Prada DP

Mengetahui kekasihnya tewas, Prada DP langsung putar otak menghilangkan jejak usai membunuh kekasihnya