Melihat ke dalam Palung Mariana, jurang paling mematikan di lautan
Merdeka.com - Seberapa dalamnya lautan? Untuk menjawab pertanyaan ini, kita bisa melihat Palung Mariana. Palung Mariana adalah jurang yang terletak di dasar laut, tepatnya di timur Pulau Mariana barat Samudera Pasifik dan dekat Pulau Guam.
Palung Mariana dikenal sebagai bagian terdalam lautan di Bumi. Berdasarkan pemetaan laut dari Universitas New Hampshire di tahun 2014, kedalaman Palung Mariana mencapai 10.984 meter. Namun beberapa penelitian lain menyatakan bila kedalaman Palung Mariana lebih dari itu.
Palung Mariana © NOAAYa, kedalaman Palung Mariana lebih tinggi dari pada puncak tertinggi di muka Bumi, gunung Everest yang menjulang hingga 8.848 meter dari permukaan air laut. Oleh sebab itu, di tahun 2009, Presiden Amerika George W. Bush menjadikan Palung Mariana sebagai Monumen Nasional Amerika Serikat.
Bagaimana Palung Mariana terbentuk?
Palung Mariana ada akibat tubrukan hebat antara lempeng tektonik Pasifik dan lempeng Filipina. Nah di titik tubrukan itu, lapisan tanahnya jatuh ke dalam lapisan mantel Bumi. Palung Mariana sendiri diperkirakan terbentuk sekitar 180 juta tahun lalu.
Menariknya, meskipun jadi yang terdalam di lautan, Palung Mariana bukanlah titik terdekat dengan inti Bumi. Mengingat Palung Mariana terletak di khatulistiwa, dan Bumi makin menggelembung mendekati kawasan khatulistiwa, palung ini kalah dekat dengan inti Bumi ketimbang jurang laut di Samudra Atlantik.
Jadi salah satu tempat paling berbahaya di Bumi
Seperti yang sudah banyak diketahui, semakin dalam laut, maka tekanan airnya semakin kuat. Imbasnya, tekanan air di lantai Palung Mariana mencapai 703 kilogram per meter persegi.
Tekanan air ini sekitar 1000 kali lebih kuat dari tekanan air dasar lautan lain. Agar mudah membayangkan, berenang di dasar Palung Mariana akan terasa seperti tubuh Anda ditindihi 50 pesawat jet jumbo. Pastinya tidak terasa enak.
Selain itu, di sekitar Palung Mariana terdapat menara-menara yang menyemburkan zat kimia seperti sulfur dan metan. Kedua zat tadi dikenal sangat beracun bagi manusia.
Kehidupan di dalam Palung Mariana
Berdasarkan hasil ekspedisi di tahun 2012, ilmuwan menemukan tanda kehidupan di Palung Mariana. Setidaknya ditemukan tiga jenis makhluk hidup di sana, yakni amuba raksasa (xenophyophores), udang tak bercangkang (Amphipoda), dan teripang kerdil (holothurian).Â
Di penelitian terbaru di awal tahun 2016 lalu, NOAA menemukan spesies ubur-ubur kecil di Palung Mariana. Ubur-ubur ini memiliki bagian kepala yang bisa bersinar.
Karena nyaris tidak terdapat makanan di bawah sana, makhluk hidup tadi mengandalkan zat kimia seperti metan dan sulfur untuk membuat makanan.
Penuh sampah
Sama seperti bagian lain Samudra Pasifik, Palung Mariana ternyata tidak lepas dari polusi. Hal ini disampaikan oleh tim peneliti dari Universitas Aberdeen beberapa waktu lalu.
Zat polutan terbanyak di Palung Mariana adalah PBC (polychlorinated biphenyls). PBC adalah zat kimia buatan manusia yang banyak digunakan dalam alat-alat listrik, tinta, cat, hingga lem.Â
Ironisnya, PBC yang sudah dilarang penggunaannya sejak tahun 1970an ini kini ikut meracuni makhluk hidup di Palung Mariana.
Sumber: Live Science, NOAA
(mdk/bbo)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menyelam Sampai ke Dasar Laut, Penyelam Temukan Lubang Terdalam di Dunia, Isinya Menyeramkan
Baca SelengkapnyaDanau ini spesial karena letaknya yang berada di ketinggian 1.950 meter di atas permukaan laut hingga membuatnya jadi danau tertinggi di Asia Tenggara.
Baca SelengkapnyaRentetan gempa Tuban sejak Jumat pagi dipicu sesar aktif di Laut Jawa.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Menurut petugas BMKG, ada satu gempa bumi dirasakan di Laut Maluku
Baca SelengkapnyaTingginya gelombang dan naiknya permukaan laut merusak rumah warga
Baca SelengkapnyaJalan lintas Padang-Bukittinggi ataupun sebaliknya sebelumnya putus total akibat banjir bandang pada Sabtu (11/5) malam.
Baca SelengkapnyaRuang angkasa merupakan tempat hampa yang tidak memiliki atmosfer untuk menyebarkan cahaya bintang atau matahari.
Baca SelengkapnyaKeindahan pulau ini membuat setiap orang seolah bercita-cita ingin menginjakkan kaki hingga menyelam atau diving di dalam lautannya.
Baca SelengkapnyaPenemuan ini memberikan perspektif unik tentang proses pembentukan elemen-elemen awal di galaksi selain Bima Sakti
Baca Selengkapnya