Menkominfo: Kami Blokir Aplikasi Muslim Pro Kalau Tak Respons Surat
Merdeka.com - Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Johnny G. Plate mengatakan pihaknya sedang melakukan proses investigasi terkait dengan dugaan penyalahgunaan data pribadi pengguna Muslim Pro. Sejauh ini, pemerintah telah berkirim surat kepada pengelola untuk meminta klarifikasi.
"Jika mereka tidak merespon, kami akan lakukan pemblokiran," kata Johnny kepada Merdeka.com melalui pesan singkat, Jumat (20/11).
"Paling tidak, jika pihak Muslim Pro tidak membalas dalam 3X24 jam, maka Kemkominfo akan melakukan pemutusan akses (blokir) untuk mencegah potensi insiden yang lebih besar," tambahnya.
Perlu diketahui, Muslim Pro adalah aplikasi buat umat Islam yg berisi kitab Al Quran dan azan untuk sholat dan penunjuk arah kiblat.
Kemkominfo, kata Johnny, mengimbau masyarakat untuk terus meningkatkan kewaspadaan terhadap kemungkinan kebocoran data pribadi dengan membatasi penyebaran data pribadi sesuai dengan keperluannya; menggunakan kata sandi (password) yang tidak mudah ditebak pada akun (account) yang dimiliki serta menggantinya secara berkala; menggunakan autentikasi multifaktor (multif-factor authentication) pada akun (account)yang digunakan dan menyimpan kode cadangan-nya (back-up code) dengan baik; memahami kebijakan privasi (privacy policy) dan dokumen syarat dan ketentuan (terms and conditions) dari platform; dan selalu menghormati data pribadi milik orang lain sebagai bagian dari budaya keamanan siber dan perlindungan data pribadi yang harus terus ditingkatkan.
Bantahan Muslim Pro
Aplikasi Muslim Pro dikabarkan menjual data penggunanya ke militer Amerika Serikat. Hal itu seperti dilaporkan Business Insider dari Motherboard Vice, Jumat (20/1).
Namun, dalam blog resminya, Muslim Pro membantah tudingan data penggunanya dijual ke militer Amerika Serikat.
"Kami menyatakan hal tersebut adalah SEPENUHNYA TIDAK BENAR. Muslim Pro telah berkomitmen untuk melindungi dan mengamankan privasi para pengguna karena bagi kami ini adalah hal yang sangat serius," tulisnya.
Dilanjutkannya, pihaknya menerapkan pengaturan standar keamanan industri dan tindakan perlindungan serta memilih partner teknologi terdepan untuk menjaga dan mengamankan data pada infrastruktur cloud kami.
"Selama ini kami juga telah bersikap terbuka dan transparan mengenai informasi pribadi yang kami kumpulkan, simpan, dan proses. Ini kami lakukan karena rasa percaya jutaan umat dan pengguna Muslim Pro setiap hari adalah segalanya bagi kami," terang Muslim Pro.
Di sisi lain, selain pada bagian Komunitas, setiap fitur dalam aplikasi Muslim Pro juga bisa diakses tanpa harus mendaftarkan diri atau login.
"Hal ini memungkinkan adanya anonimitas data yang kami kumpulkan dan proses. Kami memohon maaf kepada para pengguna atas ketidaknyamanan yang disebabkan oleh berbagai berita yang beredar dan kami mengonfirmasi bahwa data Anda aman di tangan kami," ungkap Muslim Pro.
(mdk/faz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Mereka tak merespons surat peringatan yang dilayangkan Kominfo kepadanya.
Baca SelengkapnyaPencarian jemaah dilakukan berbasis sinyal ponsel.
Baca SelengkapnyaBerikut nama aplikasi yang hanya tersedia di iPhone untuk mengecek lubang hitam.
Baca Selengkapnyavideo untuk kamu.
Uji coba penerapan surat tilang dikirim melalui aplikasi WhatsApp ini menggunakan lima nomor khusus.
Baca SelengkapnyaAde Safri menjamin penyidik Subdit Siber Ditreskrimsus Polda Metro Jaya telah bekerja secara profesional, transparan dan akuntabel.,
Baca SelengkapnyaAiman menggugat Polda Metro Jaya terkait penyitaan handphone hingga data pribadi elektronik yang masih berstatus saksi.
Baca SelengkapnyaDari data Polda Sumut untuk jumlah pemberantasan pada 2023, pihaknya mengungkap 5.225 kasus narkoba dengan jumlah tersangka 6.570 orang.
Baca SelengkapnyaGanjar juga akan memperbaiki data melalui penyatuan informasi rakyat yang nantinya bisa dipakai sebagai data bagi para nelayan mengakses BBM.
Baca SelengkapnyaUntuk rencana ke depan, Paslon Ganjar Pranowo-Mahfud MD diklaim memiliki aplikasi bernama Bolpen.
Baca Selengkapnya